Chapter 15

7K 349 15
                                    

Keina melepas pelukkannya dri ku, kemudian duduk dikursi teras dgn wajah sendu. Rei mendekati dan mengusap lembut punggungnya.

"Rei bawa kedalem aja keinya." aldo brkata dan dibalas anggukan dri rei. Keina dan rei masuk kedalam rumah.

Aku kembali menangis aku benar sudah tdk tahan dgn ini smua!

Aldo mendekatiku lagi, "jangan nangis, gue disini" bisiknya tepat ditelingaku. Aku tdk menjawab. Dan berjalan kearah kursi.

Aldo ikut duduk disampingku.

"Assalammua'laikum" suara org yg selama ini kurindukan, kinan!

Dan disusul bunyi raungan motor lain.

"Kesyaa!" teriak kinan,ara, yesta bersamaan.

Aku berdiri dri kursi dan mereka berlari memelukku.

"Yg sabarrr sayangg" ara yg pertama memelukku.

"strong kesya !" yesta yg kedua memelukku

Kinan memelukku terakhir dan tak berkata apa-apa.

Kinan melepaskan pelukkannya. Aku bisa melihat 2 sosok laki-laki tampan yg tengah berdiri dg raut wajah khawatir.

Galang memelukku. "Gue yakin lu kuat! Lu bukan cewek cengeng! Disini kita bakal semangatin lu trs ko. Jangan prnh ngerasa sendiri ya." gumamnya di dalam pelukan aku mengangguk, tp ttp saja air mataku tumpah semua!

Galang melepas pelukan dan menepi utk memberikan jalan pada adit.

Adit memandangku dgn tatapan tak berarti. Dia menepuk bahuku, "gue turun berduka, gue sayang sma lu." katanya.

Aku mengangguk dan agak terkejut karena adit tak memelukku. Aku berusaha menyeka air mata dan tersenyum. Walau sulit tapi harus.

"Kalian masuk aja, kalo mau makan ada di dalem. Ambil sendiri yaaa." suaraku bergetar, tapi aku ttp memaksakan tersenyum.

Mereka mengangguk, kinan,ara dan yesta masuk kedalam rumah diikuti galang dan adit.

Aku kembali menangis, "kesya om alex udh tenang. Gausah dipikirin lagi." suara aldo membuatku mendongak.

"Gak..gakk..bisaa..." ucapku terbata-terbata.

Aldo memijit pangkal hidungnya, satu gerakan cepat ia menarikku ke dadanya

"Guee.. Gue sayang sama lu" ucapnya, aku kaget dgn pernyataan dia sprti itu. Aku mendongakkan kepala dan dia ikut menatapku.

"I love you" gumamnya saat aku masuk kedalam matanya

Kemudian dia mengecup keningku, lama,lembut,begitu damai, dan berhasil membuatku tenang.

Dia melepas bibirnya di keningku, aku kembali menangis dan mengeratkan pelukan di pinggangnya. Bajunya bagian dada sudah basah kuyup.

Aku masih kaget dgn sikap aldo barusan. Dia mengecup kening ku! Dia berkata 'i love you' tapi.. Bukannya kata itu memiliki banyak arti? Bisa saja dia hnya menganggapku teman.

Aku termangu memikirkan itu, tapi tangisku mulai kembali saat sekelibat tawa papah terngiang di telingaku. Wajah papah yg bahagia atau sdg marah muncul di pelupuk mata, membuatku menangis tersedu-sedu.

Aldo msh sibuk dgn punggungku, berusaha mengusap lbh lembut agar aku tenang..

"Kesya" suara seseorang dr belakang aldo, sontak aku melepas pelukan ku dan melihat kearah suara, adit!

Dia mendekat dan meninju wajah aldo dihadapanku!

Aku membungkam mulut. Galang dan yg lain dtng, galang berusaha menahan adit, kinan berusaha menahan aldo. Ara dan yesta mendekat kearahku dan membuatku menjauh, karna skrng aldo ikut membalas pukulan adit.

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang