Chapter 42

4.6K 269 0
                                    

Kami sampai disalah satu rumah sakit yg sdg menangani mamah, aldo trs berada disampingku. Aku tak henti hentinya menangis, entah apakah bibi sdh mengabari keluarga di Jerman? Bagaimana reaksi mereka mengetahui berita ini?

"Semua baik baik aja! Pasti!" Aldo merangkul bahuku dan berusaha membuat kepalaku utk bersandar padanya

Aku hanya diam dalam tangisan, trs menangis dan entah bagaimana caranya agar tangis sialan ini berhenti!

Tiba tiba ponsel aldo berdering dan membuatku bangun dari senderan hangat ditubuhnya, ia merogoh kantongnya,

"Halo mah-" ucapan pertama yg kudengar

"Gak bisa mah, ryval lagi nemenin kesya di rumah sakit! Tante anggi kecelakaan-dan ryval gak bisa ninggalin kesya sendiri-" lanjutnya

Sdh bisa kutebak! Pasti aldo disuruh pulang sama mamahnya! Yaa benar saja, ini sudah malam bahkan hampir larut. Kita berdua pergi dari pagi, hfft aku memang selalu merepotkan

"Mah, boleh yaa ryval nemenin kesya disini smpe mamahnya sadar atau keluarga terdekatnya ada yg dtg-ryval gak enak kalo ninggalin kesya sendiri-" aldo menatapku smbil berkata seperti itu.

"Yaudah, ryval temenin kesya smpe bi inah dtg deh! Sumpah mah, ryval gak tega ninggalin kesya sendiri apalagi kal-" ucapan aldo kuhentikan dgn sekali tatap yg megartikan 'aku-baik-saja. Lebih-baik-kau-pulang'

Aldo menggelengkan kepalanya tanda tak setuju, aku mulai kukuh dan akhirnya ia mengerti

"Yaudah mah, ryval pulang sekarang"

Setelah sambungan telepon tersebut putus aldo kembali memasukkan ponselnya kedalam saku dan menatapku dalam dalam juga tak lupa menggenggam erat jemariku yg dingin

"Mau ku ambilkan sesuatu yg hangat?" Aku menggeleng

"Kamu kedingin!" Tukasnya aku kembali menggeleng

"Aku tdk akan pulang-" aku melotot dan menatapnya tajam

"Kamu harus pulang!" Pintaku

Dia menggeleng sejenak lalu berkata, "bagaimana bisa seorang kekasih meninggalkan gadis yg sngt ia cintai sendirian dlm keadaan terpuruk? Bahkan disinipun tdk ada sama sekali anggota keluarga nya? Apa kamu pikir aku tega? Aku sayangg sama kamu, dan gak mungkin ninggalin kamu! Itu satu garis bawah yg perlu kamu tau!" Dia mendekatkan wajahnya

"Kalo kamu sayang sama aku! Pulang! Aku cuma gak mau kamu lbh mentingin aku dari pada mamah kamu! Bi inah gaperlu kesini, dirumah biar ada yg jaga. Disini ada mamah aku! Pasti aku aman-" aku mengucapkan itu smbil sesekali menyeka air mata

Aldo membantuku menghapus itu air mata, "kalo itu yg kamu mau, oke aku pulang. Tapi dgn satu syarat! Kamu harus janji sama aku kalo ponsel gak boleh smpe lowbat! Jangan lupa makan! Trs ttp pake jaketnya, jangan dilepas-" ia mengeratkan jaket yg sdg kupakai, ini jaket miliknya

"Kamu? Dijalan pasti dingin al-aku gak mau kamu smpe sa-" aldo menatapku dgn tatapan tajamnya smbil memohon utk mengikuti kemauannya.

"Oke" gumamku pasrah lalu menunduk menatap jemari kami yg masih menaut

Ia mendongakkan daguku dgn tangan kosong kirinya membuatku menatap mata indahnya, "aku gak akan prnh ninggalin kamu! Aku akan selalu perjuangin dan usaha buat pertahanin hubungan ini! Gak ada yg bisa halangin hubungan kita!" Tuturnya, aku kembali terenyuh dgn kata katanya

Dgn gerakan lembut ia mengecup lamaaaaa sekali keningku. Aku memejamkan mata menikmati sentuhan dari bibir manisnya di keningku, tapi entah kenapa aku merasa bahwa ini ciuman terakhir? Ahh pikiran mu sdg kacau saja mungkin-

Lalu aldo melepaskan ciuman dikeningku, beralih dgn pipi kanan juga kiriku. Aku kembali membuka mata dan menatap mata nya, ia tersenyum tampannn sekali! Membuatku kembali iri dgn lesung pipi itu-

"Aku akan selalu mencintaimu-meski ada atau tidaknya raga mu didepanku! Aku akan selalu mengejarmu jika aku bisa, kalaupun tdk bisa, aku akan trs berusaha! Percayalah, ini hanya cobaan sesaat setelah itu kita akan merasakan kebahagiaan yg sesungguhnya-" ujarnya

Aku mengangguk, lalu dia dgn cepat mencium bibirku namun dgn gerakan singkat bibir itu sudah lenyap rasanya dari bibirku

Ahh aku mencintaimu al-sangat

"Aku pulang! Jika ada apa apa, hubungi aku!" Dia berdiri dari duduknya dan akupun ikut berdiri.

Ia memelukku cukup lama, smbil beberapa kali mengusap usap rambut dan punggung, membuat ku tak ingin melepaskan pelukannya juga!

Dgn berat hati aldo perlahan melepaskan pelukan kami, "aku pulang yaa, jaga diri baik baik" ia mengacak pelan rambutku

"Kamu juga hati hati bawa motor, ini udh malem!" Aku mengingatkan, ia mengangguk dan kembali mencium keningku.

"Pagi pagi aku akan kesini, biar aku yg mengabarkan OSD ttg ini! Kamu gak perlu khawatir"

***
Pendek? Tentu saja- aduhh di ambekin votenyaa nambah sii, cuma dikit-
Bersyukur ajalah-

Aku punya kabar baik, aku bakal rajin ngepublish lagi deh tapi janji dlu buat selalu ngevote tiap chapter! Abis itu ngepromot cerita ini ke temen temen lain!

Jangan lupain comment! Bentar lagi abiss ko, so? Let's go to vomment(s)

Maaf utk typo atau alur anehh-

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang