LDT #45

200 46 11
                                    

Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗

•°• Happy Reading •°•

Minggu pagi Nasya berangkat ke bandung bersama pak deden supir pribadinya. Ia sengaja pergi pagi sekali karena ingin lebih cepat Sampai di bandung.

Tentu saja tujuan utamanya ke bandung untuk mengunjungi makam bundanya. Tidak mungkin jika ia mengunjungi salsa. Karena salsa sudah pasti tidak akan menemui nya.

Tepat pukul 09.00 pagi mobil Nasya tiba di pemakaman. Nasya turun dan membiarkan pak Deden menunggu di mobil. Hari ini Nasya begitu bersemangat mengunjungi makam bundanya. Ia ingin segera meluapkan seluruh rindu yang sudah ia tahan.

Langkahnya terhenti saat ia melihat ada seseorang yang tengah berada di makam bundanya. Ia sangat mengenali orang itu, orang yang sudah lama Nasya rindukan. Dia salsa kakaknya, Namun langkahnya mendadak begitu berat untuk ia lanjutkan.

Nasya menyiapkan dirinya serta hatinya untuk tetap melanjutkan langkahnya. Berharap salsa mau menerimanya. Nasya berdiri tepat di belakang salsa. Salsa belum menyadari kehadiran Nasya disitu.

" K-kak." Lidahnya mendadak menjadi kelu saat kata KAK keluar dari mulutnya. Air mata lolos begitu saja tanpa Nasya minta.

Salsa menulikan pendengarannya. Ia mendengar ada yang memanggil nya. Namun ia enggan untuk menoleh saat mendengar suara itu. Ia tidak mungkin lupa dengan suara adiknya yang begitu lembut jika di dengar.

Salsa beranjak dari duduknya dan memilih pergi tanpa memperdulikan Nasya yang masih diam dengan tatapan sendunya.

Nasya memeluk salsa dari belakang. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa sedekat ini dengan salsa. Karena ia tidak tahu kapan ia bisa bertemu lagi dengan salsa.

Salsa sama sekali tak membalas pelukan Nasya. Perlahan ia melepaskan tangan Nasya yang melingkar pada tubuhnya. Nasya semakin mempererat pelukannya. Tangisnya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

" Lepas!" Ucap salsa dingin. Tangan salsa tetap berusaha melepaskan pelukan Nasya.

" Kak, ijinin adek peluk kakak sebentar aja kak. Adek kangen kakak, adek cuma pengen peluk kakak sebentar. Adek ngga tau kapan adek bisa ketemu kakak lagi, jadi tolong untuk kali ini aja ijinin adek peluk kakak." Ucap Nasya dengan Suara bergetar karena tangisnya yang tak kunjung berhenti.

Helaan nafas panjang terdengar dari mulut salsa. Pada akhirnya salsa membiarkan tubuhnya berada dalam pelukan Nasya. Tak bisa di pungkiri, salsa juga merindukan pelukan hangat adik kecilnya ini.

Cukup lama mereka berada dalam posisi itu. Nasya perlahan melepas pelukannya pada salsa. Tanganya beralih menyeka air mata yang mengalir deras di pipinya. Salsa yang merasa tubuhnya sudah terlepas dari Nasya, perlahan ia melangkahkan kakinya meninggalkan Nasya yang masih berada di belakangnya tanpa sepatah katapun yang ia keluakan dari bibirnya. Bahkan menoleh pun enggan ia lakukan.

Nasya membiarkan kakaknya pergi begitu saja dari hadapannya. Ia menjatuhkan dirinya di sebelah pusara bundanya. Selanjutnya ia membiarkan tubuhnya bercampur dengan tanah karena kini ia tengah memeluk makam bundanya. Mencurahkan seluruh isi hatinya dengan air mata yang masih terus berjatuhan dari pelupuk matanya.

 Mencurahkan seluruh isi hatinya dengan air mata yang masih terus berjatuhan dari pelupuk matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang