LDT #41

267 36 6
                                    

Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗

•°• Happy Reading •°•

Hari dimana Nasya resmi menjadi mahasiswi telah tiba. Setelah beberapa hari kemarin ia menjalani ospek kini ia akan memulai aktivitas yang sesungguhnya sebagai mahasiswi seni musik.

Nasya merasa gugup karena dirinya kini harus kembali satu ruangan dengan banyak orang. Sebenarnya ada sedikit rasa takut akan kejadian yang pernah ia alami selama sekolah dulu. Namun karena ini sudah menjadi pilihan dirinya sendiri, ia harus bisa buktikan bahwa dia bisa dan akan belajar dengan baik.

Nasya memilih duduk di kursi yang letaknya berada di samping jendela. Ia juga tidak tau alasannya, hanya saja ia ingin duduk di tempat itu. Karena dosen belum datang, Nasya menyibukkan dirinya dengan membaca buku yang ia bawa.

" Hai, boleh duduk disini?" Tanya salah satu mahasiswi yang baru datang.

" Oh iya boleh." Balas Nasya ramah dengan senyuman. Nasya kembali membaca bukunya tanpa memperdulikan orang yang barusan duduk disampingnya.

" Gue olivia, nama lo siapa?" Tanya olivia mengulurkan tangannya. Nasya menoleh ke arah olivia dan menerima uluran tangan olivia.

" Aku Nasya." Balasnya singkat.

" Salam kenal ya, semoga kita bisa jadi teman yang baik nantinya." Ucap olivia hanya dibalas senyuman oleh Nasya.

Tak lama dosen pun datang, hari ini belum ada kegiatan belajar mengajar. Hanya ada perkenalan untuk hari pertama belajarnya.

Nasya beranjak dari duduknya dan hendak keluar dari kelasnya. Namun olivia menahan tangan Nasya saat dirinya akan pergi dari tempat duduknya.

" Eh Lo mau kemana? Mau ke kantin ya? Bareng dong, gue kan juga belum punya temen lain selain Lo sya." Sebenarnya Nasya hendak ke perpus. Ia tidak ingin ke kantin, namun karena ia merasa tidak enak pada olivia. Akhirnya ia pergi ke kantin bersama olivia.

Nasya agak kurang nyaman saat olivia tiba-tiba merangkul lengan nya kerana mereka juga baru kenal. Namun lagi-lagi ia merasa tidak enak pada olivia jika ia melepaskan rangkulan pada lengannya.

 Namun lagi-lagi ia merasa tidak enak pada olivia jika ia melepaskan rangkulan pada lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Lo mau pesen apa, biar gue yang pesenin." Tanya olivia

" Aku belum laper, aku mau es teh manis aja deh." Balas Nasya diangguki olivia. Olivia berlalu meninggalkan Nasya yang sudah duduk di mejanya. Ia duduk sembari memainkan ponselnya.

" Biasanya banyak spam chat dari kak varo. Tapi setelah kemarin aku nolak dia, dia jadi ngga pernah chat aku lagi." Gumam Nasya sembari scroll isi chatnya bersama varo. Jujur Nasya rindu pada varo, namun varo begini juga salah dirinya. Jadi terima saja apa yang sudah menjadi keputusannya.

" Ngelamunin apa sih, awas kesambet lo." Ucap olivia mengagetkan Nasya. Ia meletakan minuman yang tadi Nasya pesan. Ah ternyata tidak hanya minuman, ia juga membelikan roti untuk Nasya.

Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang