Nasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia?
Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran.
*disclaimer
cerita ini hanya fiksi. ji...
" Kenapa balik lagi kak?" Tanya Nasya yang belum melihat siapa yang datang.
" A-ayah...." Ucapnya terbata-bata.
" Iya Nasya, ini ayah. Ayah sudah bicara sama dokter, dan kata dokter kamu udah bisa pulang hari ini. Ayah kesini mau jemput kamu." Ucap Arga menghampiri Nasya yang masih duduk di tempat tidurnya.
" Ngga ayah, aku ngga mau pulang sama ayah. Aku mau pulang sama kak salsa." Ucapnya menolak
" Hak asuh kamu sekarang ada di ayah, mau tidak mau kamu harus ikut ayah." Ucap Arga berusaha membawa Nasya.
" Ngga mungkin, aku anak bunda. Dan bunda ngga mungkin biarin ayah bawa aku pergi." Ucap Nasya tak percaya.
" Nanti ayah ajak kamu ketemu bunda Sebelum ayah bawa kamu ke jakarta." Ucap Arga berusaha menenangkan Nasya.
Nasya hanya diam dan pasrah dengan apa yang akan Arga lakukan padanya. Nasya duduk di kursi roda dan Arga yang mendorongnya.
Varo dan Raka memang sudah di beri tahu salsa jika ayahnya hari ini akan menjemput Nasya. Varo dan Raka tidak tega jadi mereka memilih pergi sebelum ayah Nasya datang.
" Ayah mau bawa aku kemana? Ini bukan arah ke rumah bunda?" Tanya Nasya saat dalam perjalanan
" Nanti kamu juga tahu." Ucap Arga tetap fokus dengan setirnya.
Nasya kembali fokus menatap jalanan tanpa kembali bertanya pada ayahnya. Rasa kecewanya pada sang ayah memang belum sepenuhnya hilang, namun Nasya harus mencoba terbiasa bersama ayahnya mulai sekarang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TPU Islam Bandung menjadi tempat pemberhentian mobil yang Arga kendarai. Nasya semakin dibuat bingung dengan ayahnya. Ia ingin bertemu bundanya kenapa malah dibawa ke pemakaman.
Perasaannya menjadi tak karuan. Pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya.
" Ayo.." ajak Arga membantu nasya turun dari mobil.
" Kita mau ngapain disini yah? Aku minta ayah bawa aku ke bunda, bukan ke pemakaman." Ucap Nasya menolak turun dari mobil.
" Ikut saja dulu, kamu akan tahu setelah ikut ayah." Ucap Arga membuat Nasya akhirnya mengikuti kemauan ayahnya.
Arga merangkul Nasya yang berjalan di sampingnya. Ia hanya takut anaknya masih lemas karena baru saja keluar dari rumah sakit.
Setelah berada di tengah-tengah pemakaman, Arga mengehentikan langkahnya membuat Nasya ikut berhenti. Ia menatap ayahnya seolah bertanya kenapa mereka berhenti.