LDT #48

149 37 6
                                    

Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗

•°• Happy Reading •°•

Tidak terasa Nasya sudah 6 bulan menetap di Jakarta. 6 bulan pula Nasya hidup tanpa salsa. Berjuang sendirian tanpa support dari orang yang dia sayang membuat hidup Nasya terasa begitu berat. Apalagi saat ia begitu membutuhkan seseorang untuk tetap berada di sisinya, hanya via dan Tante mawar yang membantu Nasya melalui hari-hari beratnya.

Hari ini Nasya ada praktek menyanyi dan memainkan alat musik. Bukan hal yang mudah bagi Nasya, bukan suara Nasya tidak bagus. Namun Nasya tidak percaya diri untuk bernyanyi di depan teman-temannya.

" Jangan tegang sya, bentar lagi nama kamu di panggil. Rileks ya, Lo pasti bisa." Ucap olivia menyemangati Nasya.

" Aku ngga Pd liv, gimana kalo suara aku jelek trus aku di ketawain." Ucap Nasya

" Yakin sama gue, Lo pasti bisa. Bayangin aja Lo lagi nyanyi sendirian di ruangan yang kosong." Oliv terus meyakinkan Nasya karena ia yakin suara Nasya pasti bagus.

" Untuk selanjutnya silahkan mempersiapkan diri, Nasya Mikayla Darwin." Ucap guru musik mereka.

" Iya Bu." Balas Nasya lalu mempersiapkan gitarnya. Ia berusaha merilekskan dirinya agar bisa menampilkan yang terbaik untuk praktek kali ini.

Nasya sudah duduk di tengah-tengah panggung di ruang auditorium. Ia memangku gitarnya dan bersiap untuk memetiknaya.

Petikan demi petikan Nasya mainkan dari gitarnya diiringi suara merdu Nasya. Semua fokus mendengarkan suara Nasya yang sangat lembut namun berpower. Hingga bait terakhir Nasya nyanyikan tidak ada suara lain selain suara Nasya. Nasya menyanyikan lagu yang berjudul Halu yang di populerkan oleh Feby putri. Menurut Nasya lagu ini sangat cocok dengan dirinya.

Riuh tepuk tangan terdengar begitu ramai saat Nasya selesai bernyanyi. Nasya kembali duduk di samping Oliv.

" Apa gue bilang, suara Lo itu bisa dibilang paling bagus diantara kita semua. So proud of you. Kamu keren sya. Mulai sekarang aku jadi fans kamu." Ucap Oliv bersemangat.

" Jangan gitu lah liv, aku malu malah kalau di gituin." Ucap Nasya dengan pipi yang sudah memerah.

" Loh ngapain malu, orang bener kok apa yang gue bilang. Kalo ngga percaya tanya aja temen-temen yang lain." Balas oliv.

" Udah ah diem ngga." Ucap Nasya kesal.

" Hmm iya-iya gue diem." Ucap Oliv

Nasya sudah kembali ke apartemen nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nasya sudah kembali ke apartemen nya. Saat masuk, ia di kejutkan dengan seseorang yang sudah duduk di sofa dengan santai. Nasya berhambur kedalam pelukan orang itu.

" Kok Tante ngga ngabarin mau kesini?" Tanya Nasya pada mawar. Ya orang itu adalah mawar, salah satu orang yang tau kode akses pintu apartemen Nasya.

" Emang harus ngabarin dulu, jadi Tante ngga boleh kesini kalo ngga ngabarin?" Ucap mawar mencubit gemash pipi Nasya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 20 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang