Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
•°• Happy Reading •°•
Keluar dari ruangan yang tak asing lagi baginya dengan perasaan lega membuat Nasya memeluk hangat orang yang selalu menjadi tempat ceritanya saat ia dalam keadaan terpuruk.
" Kamu harus semangat ya, ngga boleh nyerah. Inget Nasya kamu itu anak yang kuat." Ucap mawar mengusap puncak kepala Nasya.
" Makasih karena Tante selalu ada buat aku. Selalu bisa nenangin aku. Aku beruntung bisa kenal Tante mawar." Ucapnya dengan senyuman hangat.
" Sama-sama Nasya. Tante juga seneng bisa kenal kamu. Ingat ya kalo ada apa-apa telpon Tante. Awas kalo ngga telpon Tante." Pesan mawar mendapat anggukan dari Nasya.
Tante mawar mengantar Nasya sampai ke depan. Tanganya senantiasa merangkul Nasya dengan hangat.
" Nasya!" Suara orang yang menyebut namanya membuat Nasya sontak menoleh ke arah suara tersebut.
" Kak via!" Ucapnya sedikit terkejut. Ia tak menyangka akan bertemu dengan via disaat ia tidak ingin ada yang tahu jika ia kembali datang ke tempat ini.
" Tante aku mau bicara dulu sama kak via ya." Ucap Nasya mendapat anggukan dari Tante mawar
Mawar meninggalkan mereka berdua di teras rumah. Nasya dan via duduk di kursi yang tersedia di situ. Mereka sama-sama hening, belum ada yang membuka percakapan.
" Kak...tolong jangan kasih tau kak salsa kalau aku datang kesini lagi ya." Pinta Nasya pada via. Via menatap dalam netra Nasya yang berwarna coklat. Dari sorot matanya terlihat ada kesedihan saat Nasya menyebut nama salsa.
" Kenapa aku ngga boleh kasih tau kakak kamu? Kasih aku alasan yang bisa aku terima." Balas via membuat Nasya mengembuskan nafasnya berat.
" Aku cuma ngga mau bikin kakak khawatir, aku sekarang udah ngga tinggal sama kak salsa. Jadi aku ngga pengen buat dia kepikiran." Ucap Nasya menundukkan kepalanya.
Perlahan via mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Nasya. Ia berusaha menguatkan gadis itu. Via tau pasti gadis kecil yang ada di depannya sedang susah payah menahan tangisnya.
" Kamu hebat, kamu kuat, semangat terus ya. Kak via janji ngga akan bilang apapun ke kakak kamu." Ucap via mengusap lembut punggung tangan Nasya. Via beranjak dari duduknya, tangannya meraih kedua bahu Nasya lalu ia bawa kedalam dekapannya.
" Makasih kak." Ucap Nasya membalas pelukan via. Via mengusap lembut punggung Nasya. Yang yang sangat merindukan dekapan dari kakaknya sedikit merasa terobati Karena dekapan dari via.
" Aku harus balik ke jakarta kak. Aku titip kak salsa ya, tolong ingatkan dia buat ngga telat makan dan selalu jaga kesehatan nya ya kak." Nasya melepas pelukannya dan menatap via dengan mata berkaca-kaca.
" Iya, kamu ngga perlu khawatir tentang itu. O ya, sekarang kakak kamu udah tugas di rumah sakit Lentera Kasih." Ucap via
" Syukurlah kalau kakak udah kerja. Aku seneng dengernya." Senyum manis terukir di bibir Nasya.
" Ya udah aku pamit ya kak." Sambungnya diangguki via.
" Hati-hati ya sya. Jangan sungkan buat hubungin kak via kalo kamu butuh temen cerita." Via menepuk pelan bahu Nasya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367258443-288-k985917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Trauma
Teen FictionNasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia? Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran. *disclaimer cerita ini hanya fiksi. ji...