Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
•°• Happy Reading •°•
Tak butuh waktu lama untuk Arga mendapatkan apartemen yang cocok untuk Nasya huni. Ia sengaja mencari apartemen yang letaknya tak jauh dari kampus Nasya.
" Sibuk amat yang mau pindah." Ucap Arga memasuki kamar Nasya.
" Biar ngga ada yang ketinggalan yah." Balas Nasya.
" Ada yang perlu ayah bantu ngga?" Tanya Arga.
" Udah semua kok yah, tapi nanti ayah yang anter aku kesana kan?" Tanya Nasya
" Iya sayang. Nanti ayah yang antar." Balas Arga mengusap lembut puncak kepala Nasya.
" Kalo udah siap semua nanti ayah minta tolong pak Deden masukin barang-barang kamu ke mobil. Ayah tunggu di bawah ya." Ucap arga
" Ini udah semua kok yah. Aku sekalian siap-siap ya." Ucap Nasya diangguki Arga.
Nasya dan ayahnya sudah sampai di depan unit apartemen yang akan Nasya huni. Letaknya ada di lantai lima. Arga menempelkan kartu akses dan mengajak Nasya untuk masuk. Nasya melihat ke sekeliling ruangan. Ayahnya benar-benar menyiapkan semua kebutuhan Nasya di sini. Apartemen dengan ukuran cukup besar dan fasilitas yang sudah komplit tentu membuat Nasya akan nyaman tinggal di dalamnya.
" Gimana adek suka ngga?" Tanya Arga
" Suka, makasih ya yah. Aku janji akan jaga diri aku dengan baik." Ucap Nasya memeluk ayahnya.
" Ya udah kamu istirahat ya, maaf ayah ngga bisa lama-lama. Ayah ada meeting sama klien." Ucap Arga diangguki Nasya.
Setelah ayahnya pergi, Nasya membereskan barang-barangnya. Tidak banyak yang Nasya bawa. Hanya pakaian dan buku-buku yang ia beli dan belum sempat ia baca. Setelah selesai menata semua barangnya, Nasya memilih untuk mandi sebelum ia beristirahat.
Nasya terbangun karena perutnya yang merasa lapar. Mengerjapkan matanya dan melihat jam pada hpnya.
" Udah jam 5 sore ternyata, pantes aja laper." Gumam Nasya beranjak dari tempat tidurnya. Nasya masuk ke dalam kamar mandi, ia berniat mandi terlebih dulu sebelum ia pergi mencari makan.
Selesai mandi ia memakai baju sederhana dan keluar hanya membawa dompet dan hpnya saja. Ia hanya akan mencari makan di sekitar apartemen. Tadi siang ia melihat banyak penjual makanan di sekitar apartemen.
Berjalan sendirian di tengah keramaian orang lalu lalang. Memang jam segini jam-jam nya orang pulang kerja, jadi tidak heran jika banyak orang lalu lalang di jalanan. Satu tepukan pada pundaknya membuat Nasya menghentikan langkahnya. Nasya menoleh kebelakang untuk memastikan siapa yang menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Trauma
Teen FictionNasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia? Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran. *disclaimer cerita ini hanya fiksi. ji...