Dion
Siapa yang mengira aku tetap dapat masalah? Yah, aku sih sudah memperkirakannya. Aku disuruh Kang Hilmi jalan jongkok mengelilingi lapangan, untung hanya sekali putaran. Tidak seperti Bimo dan Faiz yang harus sampai 5 putaran karena mereka kelebihan memberikan tanda tangan sampai 20 siswa. Jadi aku selesai lebih awal untuk ikut evaluasi bersama panitia yang lain. Aku duduk di antara Anna—yang memberikan catatan di note nya apa saja yang kulewatkan—dan Rita—yang langsung memberikan minuman padaku. Annika datang dan duduk di sisi lain Anna dengan 4 kotak snack box, dan dia bagikan kepada kami, disusul dengan Tori dan Rizky yang duduk di sisi lain Rita dengan kotak snack masing-masing. Sudah hampir 2 minggu kita berenam tidak nongkrong seperti biasa, satu-satunya waktu yang biasa kami habiskan bersama adalah ditengah-tengah rapat begini.
Acara dan evaluasi berjalan lancar, dan besok ada kegiatan pertunjukkan ekskul dan organisasi. Dan disaat itulah ponselku berdenting. Anna memberikan 20 kontak cewek dari gugus 17. Ditambah satu pesan yang begitu menyebalkan: 'Aku senang akhirnya kamu bisa kecantolan sama cewek.' Tumben sekali cewek sekalem Anna bisa semenyebalkan ini. Lalu satu pesan lagi masuk, 'di rumah, Annika sempat nyeletuk kalo kamu itu gay, makanya aku seneng kamu ngelirik anak gugusku.' Annika dan pemikiran liarnya. Aku ragu Annika dan Anna ini memang kembar, melihat bagaimana cara berpikir mereka yang berbeda.
"Thanks, tapi Lu pada tau kan gue normal?" bisikku langsung ke Anna, yang menjawab dengan kekehan.
"Sama-sama. Gak tau nih, Annika kalo di rumah ngomongnya gak bisa dipilah," kata Anna, yang membuat Annika menoleh.
"Ngomongin apaan, sih?"
"Ngomongin Elu yang ngatain gue gay. Anjir, emang," ketusku, masih berbisik sebelum kembali memperhatikan Teh Bintang, sebagai ketuplak. Annika memandang curiga Anna, yang membalas dengan gelengan.
Selesai evaluasi, kami langsung pulang. Selama MPLS, Tori selalu numpang pulang-pergi dengan ku. Itu kenapa motorku penuh, bahkan untuk adikku sendiri. Dan sesampainya di rumah, aku memeriksa semua kontak yang Anna berikan. Mencari nama Eve atau Genevieve Yalina. Diantara banyaknya kontak yang tidak terpasang photo profile, kontak Eve yang menjadi salah satu kontak yang ada fotonya. Kupastikan foto yang dipasang adalah foto dirinya. Ternyata dia lebih cantik jika difoto. Eve difoto dengan kebaya putih bernuansa pink bersama Neneknya yang memakai kebaya berwarna coklat. Tanpa berpikir panjang, sengaja kusimpan nomornya, tapi sengaja tak hubungi dirinya. Akan kupastikan esok hari apakah aku menyukainya atau tidak. Siapa tahu yang terjadi hari ini karena aku baru menyadari bahwa dia cewek yang tidak disiplin dan ceroboh.
***
Tori memberi kabar bahwa dia akan diantar kakak tirinya, jadi aku bisa berangkat bersama Diana. Beruntung karena kejadian kemarin, Diana bersiap lebih pagi dan aku tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggunya, sampai aku menyadari apa yang dia pakai.
"Hapus tuh, bedak." Bagaimana pun, aku divisi tatib.
"Apaan sih, Bang? Ini namanya sunscreen." Pembelaan yang tidak bisa diterima.
"Keputihan. Hapus sana! Atau gak, pergi sama gojek," saat aku siap-siap menyalakan motor, Diana berteriak Mama. Dan aku tancap gas seorang diri. Tapi aku tidak tega, jadi sebelum aku melewati gerbang perumahan, aku putar kembali ke rumah. Dan wajah Diana sudah tidak seputih sebelumnya. "Good. Naik."
Sama halnya dengan Diana yang kapok, Eve pun nampak datang ke sekolah lebih awal. Dia menunggu Diana di pos satpam dengan rambut dikuncir kuda dan dengan seragam olahraga SMP-nya. Aku memang tatib, tapi ini belum jamnya, jadi aku memberikannya senyuman ramah. Eve nampak terkejut beberapa saat sebelum akhirnya dia tetap membalasnya dengan senyuman juga. Dia lebih manis jika sedang santai dan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apple Flower of Our Heart
RomanceDion dan Eve hanya berpacaran 5 bulan saat SMA, dan saat kuliah ternyata mereka harus bekerja sama di Komunitas Action Creative Studio dengan Dion sebagai Ketua dan Eve sebagai sekretarisnya. Masalah mereka tak hanya pada perasaan yang belum selesai...