Dion
"Gua aneh sama Lu, Nik. Ngelarang kita pacaran tapi yang dibahas Gennie di deketin Satrio. Jadi gimana, sih?" itulah respon pertamaku saat Annika bercerita bahwa saat acara Kesatria Kebudayaan Gennie didekati Satrio terang-terangan. Cemburu sih, udah pasti. Tapi ini lebih penting untuk dibahas diantara aku dan wapimred-ku ketimbang rasa cemburuku.
Annika berdecak, kesal. "Tau kok larangan itu, tapi bukan berarti aku gak dukung kalian balikan, yah? Gennie cewek super baik, gak boleh dilepas, Yon! Tapi nanti aja, jangan sekarang balikannya. Gitu maksudku," jelasnya, agak nyeleneh cara bicaranya, bukan setegas seperti biasanya saat dia menjadi Wapimred.
Yah, mungkin karena sekarang ini kami sedang makan siang di rumahnya bersama geng Burger yang lain. Mumpung masuk semester genap ini kami semua tidak ada kelas siang pada hari Senin. Annika dan Rizky ada kelas pagi saja. Sedangkan aku, Anna dan Rita mendapat kelas jam 3. Memang hanya Tori yang selalu berbeda, dia mulai kelas pada hari Selasa, jadi Senin dia libur. Wajar saja, Tori sudah mulai mendapat panggilan manggung setiap Jumat sampai Minggu.
"Oh! Dan satu lagi. Lu berhenti yah, main-main sama cewek lain. Kalo maunya sama Gennie, jangan deketin yang lain. Udah kita dukung, jangan ngelunjak, yah!" tambah Annika. Sepertinya Annika masih curiga chat yang tak sengaja dia lihat saat ulang tahun ku itu cewek lain. Gapapa deh, itu lebih baik.
"Iya. Gue orangnya setia, iya kan, Na?"
"Aku iyain, biar kalian diem," sahut Anna sembari membawa makan siang bersama Rita dan Rizky dari dapur. Tori langsung meletakkan ponselnya, dan Annika menuangkan air minum di gelas-gelas. Aku diam dengan lidah ku gigit dibalik bibirku. Akhir-akhir ini aku agak waspada untuk angkat bicara dengan mereka. Sayangku pada mereka belum berubah, mereka benar-benar seperti saudara keduaku, tapi selama masih ada Annika, aku takut salah bicara.
"By the way, Kang Dean titip salam. Minggu kemarin udah terbang kerja ke Singapura," kata Rita, menitip salam dengan senyuman merekah. Dan seketika Tori, Rizky dan aku membuat riuh dengan kata 'cie' yang bersamaan.
"Sama yang matang mah, beda yah, Say," Tori menimpali.
"Mana coba, yang baru di lamar. Parah sih, gak undang sahabatnya, cuman ajak Anna doang," Rizky tak kalah mengompori.
"Katanya gak mau ngelangkahi gue, malah yang paling kecil ngelangkahin. Aneh Lu, Rit," aku pun tak kalah heboh yang membuat pipi Rita merah.
"Habis, Bang Dion lama nyarinya. Sama yang SMA juga pake acara disembunyiin. Aku udah kepengen disayang, tahu!" ujar Rita dengan manyunannya. Dan kami berlima hanya terkekeh melihat Si Bungsu.
"Yaudah deh, gapapa. Kang Dean kalo dari cerita Anna, baik dan mapan. Asal jangan suami orang aja, Rit," imbuhku, dan membawa tawa Rizky dan Tori, tapi Annika, Anna dan Rita nampak murka dengan perkataanku.
***
Ternyata aku masih sepintar itu menyembunyikan lagi dan lagi perasaanku sendiri. Aku hampir lupa perasaan cemburu yang sempat menimpaku Senin kemarin. Saat hari Selasa pagi, aku hanya berputar pada materi sampai aku tidak sengaja melihat Bunga yang masuk kelas. Bunga dan Gennie kemarin sudah mengambil shift full-day di TC, jadi hari ini mereka tidak akan ambil shift lagi. Mengingat itu, mungkin habis ini aku mau ajak dia bicara sebelum rapat bulanan dengan PJ konten yang lain.
Aku berpisah dengan teman-teman yang lain. Menyapa sebentar Bunga dan beberapa anggota ACS yang kebetulan sekelas. Lalu melihat jadwal Gennie dan memastikan kelas yang pagi ini digunakan. Aku langsung berjalan cepat ke kelasnya.
Kelasnya belum bubar saat aku sampai. Dari jendela kecil di pintu, aku bisa melihat Gennie sedang membereskan tasnya. Mungkin dosen baru absen dan dia sudah diabsen. Dan benar, pintu dibuka dan banyak mahasiswa berkeliaran. Aku menyalami Pak Hendra yang keluar pertama kali. Lalu menunggu Gennie, yang ternyata sedang mengobrol dengan teman-temannya. Anak-anak HI tidak sebanyak anak Ilkom yang mengikuti ACS, jadi sebenarnya aku agak lebih tenang jika terlihat berkeliaran di lingkungan HI menanti gadis-ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apple Flower of Our Heart
Storie d'amoreDion dan Eve hanya berpacaran 5 bulan saat SMA, dan saat kuliah ternyata mereka harus bekerja sama di Komunitas Action Creative Studio dengan Dion sebagai Ketua dan Eve sebagai sekretarisnya. Masalah mereka tak hanya pada perasaan yang belum selesai...