"Apa Ibu merindukan Ayah?"
Yumira tak menggubris ucapan gadis kecil itu, dia hanya fokus dengan foto lelaki tampan yang ada di pelukannya. Tak ada satupun hal yang menarik di dalam hidupnya, kecuali memikirkan tentang Boby.
"Aku bertemu Ayah kemarin. Dia sangat tampan, namum wajahnya menyebalkan. Ibu benar, dia memang sangat mirip denganku."
Mina berbicara dengan santainya, namun membuat jantung sang ibu berdegup kencang. Yumira paham, jika gadis itu tidak sedang membicarakan Ken, namun orang lain. Dengan rasa penasarannya, wanita itu mengguncang-guncangkan tubuh sang anak, lalu menatapnya tajam.
"Kau bertemu dengan Boby? Lelaki yang asa di foto ini? Dimana?" Tanya wanita itu dengan pupil yang nampak cemas.
Mina tersenyum kecil, "Aku sering memimpikannya. Tapi kemarin, dia terasa begitu nyata. Ayah menyebalkan itu memegang tanganku, lalu menceritakan tentang Ibu."
"Kau bisa melihatnya, Mina?" Tanya Yumira kembali.
Gadis itu hanya mengangguk, sembari tersenyum manis. Namun matanya tertuju pada sosok di belakang sang ibu, yang sejak tadi memandang ke arahnya. Dia ikut tersenyum manis dengan wajah pucatnya. Sementara Yumira hanya bisa menangis haru, dia mungkin berpikir jika Boby masih terus memperhatikannya.
Ada satu hal aneh yang Yumira alami setelah melahirkan putri kecilnya. Semua kemampuan khusus wanita itu hilang, dia tidak bisa berinteraksi lagi dengan makhluk tak kasat mata. Namun perasaan aneh selalu dia rasakan setiap saat, tentang kehadiran lelaki yang begitu dia cintai. Yumira merasa jika Boby selalu berada di dekatnya, tapi dia tak mampu melihatnya. Perasaan itu membuat Yumira frustasi. Dan sekarang, gadis kecil itu mengatakan hal yang membuatnya tercengang.
"Mulai sekarang, aku akan adukan semuanya pada Ayah. Jika Ibu selalu berprilaku buruk padaku dan ayah Ken!" Tegas gadis kecil itu. Dia langsung pergi meninggalkan sang ibu, dan melewati Boby disana.
"Jangan berkata buruk pada ibumu Mina.." ucap Boby dengan tawa kecilnya.
Mina hanya mengejeknya, lalu pergi begitu saja. Semenjak kejadian semalam, dia bisa terus melihat sang ayah. Sosok transparan yang setiap saat selalu mengikuti ibunya kemanapun. Mina merasa sedih, karena sang ibu tak bisa melihat sosok yang sangat dia rindukan itu. Namun dengan begini, Mina jadi punya alasan untuk bicara lebih banyak lagi dengan sang ibu.
"Tidak puas dengan anak durhaka. Apa kau juga ingin menjadi ibu dan istri yang durhaka?!"
Dimas terus mengoceh pada putri kesayangannya itu. Apalagi setelah mendengar apa yang terjadi diantara dia dan juga menantunya. Entah apa yang harus Dimas perbuat, dengan putri keras kepalanya ini. Bertahun-tahun sudah Boby meninggalkan mereka, namun Yumira masih belum bisa melupakan lelaki itu. Berbagai cara Dimas lakukan, agar putrinya kembali ceria seperti biasa. Tapi wanita itu terus murung, dan terkadang mengabaikan anaknya sendiri.
"Jika kau mencintai Boby, harusnya kau menjaga Mina dengan baik. Apa kau tidak sadar? Jika darah Boby ikut mengalir dalam darah gadis itu," ucap Dimas.
Yumira menatap sekilas Papihnya, "Aku sangat iri dengan Mina. Dia bisa melihat apa yang tidak bisa aku lihat."
"Melihat apa maksudmu?" Tanya Dimas.
"Boby, Mina bilang dia bertemu dengan Boby kemarin."
Dimas mengerutkan alisnya, "Bagaimana bisa?"
Satu hal aneh Dimas pikirkan. Bagaimana bisa gadis itu melihat sosok Boby? Lelaki itu sudah mati beetahun-tahun yang lalu, Mina tidak mungkin bisa berinteraksi lagi dengannya.
"Papih, tidak bisakah aku kembali padanya? Hidupku terasa sangat kosong, setelah kepergian lelaki itu. Hatiku semakin sakit, ketika menatap wajah mungil yang begitu mirip dengannya. Jika memang kami tidak ditakdirkan bersama, kenapa perasaan ini terus saja ada. Pih, rasanya aku ingin mati saja..."
Yumira menangis di pelukan papihnya. Sementara lelaki paruh baya itu hanya menatap ke belakang tubuh putrinya. Sosok yang mungkin cucunya lihat selama ini, iya itu dia.
Wajah pucat itu nampak sedih. Lengannya berusaha menggapai tubuh wanita yang begitu dia cintai, namun Boby takkan pernah bisa memyentuhnya lagi. Beberapa kali Dimas menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan Boby untuk pergi. Dunia mereka sudah sangat berbeda, mereka tidak akan pernah bisa bersama lagi.
"Papih.. tidak bisakah kau menyatukan kami kembali?"
Boby berbicara dengan pelan, dia meminta sesuatu yang jelas tidak mungkin terjadi. Namun melihat Yumira seperti ini, hatinya begitu gelisah. Boby masih ingin bersama dengan wanita yang begitu dia cintai itu.
"Dunia kalian sudah sangat berbeda. Tidak bisakah kalian saling melupakan satu sama lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Hantu 21+
Romance21+ Berkisah tentang Yumira, gadis cantik yang berhubungan dengan seorang hantu tampan bernama Boby. Cerita sedang tahap revisi, jadi ada beberapa nama tokoh dan alur yang memang aku ganti.