Posica POV
Sinar matahari menggodaku untuk bangun, tapi ranjangku menggagalkan niatku. Hoamm. Mengapa ranjangku tambah empuk? Bantal-bantalku juga. Selimutku bahkan berubah warna. Aku melihat-lihat sekeliling dan baru menyadari bahwa INI BUKAN KAMARKU. Great. Jadi di mana aku sekarang? Aku tidak bisa mengingat apa-apa karena kepalaku pusing.
Aku terus berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Aku hanya mengingat kemarin malam aku makan bersama orangtua Glenn.
Seketika orang yang kupikirkan muncul. Glenn dengan rambutnya yang setengah basah ditambah ia hanya menggunakan kaos hitam dan celana pendek. Sepertinya ia baru saja mandi.Kaos hitam yang dipakai Glenn agak ketat sehingga dada bidangnya terlihat jelas. Oh, common, ngapain aku masih ngurusin badannya. Aku harus meminta penjelasan. Baru aku mau membuka mulutku, Glenn si cowok nyebelin itu sudah mampu membuat bibirku mengatup. Glenn langsung tahu kalau aku akan meminta penjelasan darinya. Dia pun menceritakan kejadian semalam dan aku baru mengingatnya. Ini lebih dapat disebut aibku. Glenn memang pintar membuat orang menjadi bodoh.
Flashback On
"Tante, makanannya enak semua. Makanan penutupnya juga enak, tapi bolehkah aku minta sedikit minuman alkohol. Jack Daniels?" ucap Posica tanpa ada rasa dosa.
"Baiklah. Apakah kau suka minum Posica?" tanya Ariana, mommynya Glenn dengan ragu.
"Iya, Tante." setelah Caca bilang bahwa ia menyukai minum beralkohol, mimik mommnya Glenn berubah.
Mungkin ia tidak suka dengan cewek yang suka minum. Sebenarnya Posica juga tidak bisa minum, tapi Glenn memaksanya. Posica menggerutu dalam hati, mengapa ia mengikuti permintaan cowok nyebelin itu.
"Tante tambah satu gelas lagi ya. hihihihi."
"Kamu yakin tidak apa-apa? Kamu sudah minum empat gelas loh. Jack Daniels ini kadarnya 40%."
"Sebenarnya, aku tidak baik-baik saja tante. Glenn menyuruhku minum. Padahal aku tidak suka minum. Kur.."
Belum sempat Posica berbicara, Glenn Grissham telah menutup mulut Posica dengan tangannya. Glenn takut Posica akan membocorkan rencananya. Ia segera pamit dengan orangtuanya. Posica yang mabuk digendong ala Bridal Style oleh Glenn.
Posica mabuk berat. Mukanya sudah memerah ditambah ia sudah mengomel-omel tak karuan. Kebanyakan ocehannya mengejek Glenn.
"Hei Glenn!! Kamu pikir siapa kamu ha!! Apa kamu pikir bisa mempermainkan aku? Hahaha itu tidak bisa."
"Apa kau tahu dengan Glenn? Dia adalah laki-laki paling nyebelin yang pernah kutemui di planet ini. hihihi." Ucap Posica tanpa sadar. Padahal yang ditanyainya itu adalah Glenn.
Sesampainya di apartment, Glenn membaringkan Posica di kasurnya. Ia menatapnya sejenak, lalu mengambil handphonenya. Walau samar-samar, Posica masih dapat mendengar yang dibicarakan Glenn ditelepon.
"Halo, apakah bisa malam ini barang-barang dari lantai 2 Central Florist diangkut ke sini?Saya akan bayar tiga kali lipat. Saya tunggu."
Flashback Off
Memalukan sekali memang. Muka Posica langsung memerah. Posica tiba-tiba sadar akan sesuatu. Barang dari lantai dua Central Florist. Itu adalah rumahnya. Mengapa barangnya dipindahkan kesini?
"Glenn!! berarti itu kemarin bukan mimpi. Ngapain kamu pindahin barang aku ke sini?" teriak Posica tiba-tiba mengejutkan Glenn.
"Mulai hari ini, kamu akan pindah ke apartement sebelah. Rumahmu itu jauh sekali dari kantorku."
"Hei! Sekarang kamu bertindak seolah kamu itu adalah suamiku. Aku tidak mau lagi mengikutimu!"
"Sayangnya, kamu harus mengikutiku. Barangmu sudah ada di sebelah. Floristmu dijaga oleh seorang pekerja paruh waktu sementara ini."
Posica lagi-lagi hanya mengikuti Glenn. Kata-kata dari mulut Glenn seakan sihir yang membuat Posica menuruti semua perkataannya.
***
Glenn POVAsal dia tau aja, kemarin aku nggak tidur. Aku menunggu jasa pengangkut yang membawa barangnya, merapikan kamar apartement dan juga barangnya. Entah mengapa aku merapikan barang-barangnya. Padahal aku bisa saja untuk menyuruh Posica merapikan barang-barang ini sendiri besok pagi.
Aku bahkan mengecek keadaan Posica beberapa kali dan ia masih terlelap. Setelah mengecek keadaannya, aku memutuskan untuk mandi dulu karena sebentar lagi aku akan pergi ke kantor.
Selesai mandi aku melihat bahwa Posica sudah terbangun. Sepertinya dia mencoba mengingat-ingat yang terjadi. Maklum saja kemarin dia mabuk. Ekspresi wajahnya sangat lucu sewaktu dia lagi bingung dan mabuk. Aku berjalan mendekat, tetapi ia sudah menatapku duluan. Aku tahu pasti dia meminta penjelasan. Jadi, sebelum dia sempat berbicara kuceritakan yang terjadi semalam.
Posica diam beberapa saat, begitu pula aku. Aku mulai memikirkan pekerjaanku hari ini. Tiba-tiba ia menjerit, tentu saja aku terkejut. Dia kemudian ngomel-ngomel, sampai ada kalimat yang membuatku terdiam.
'mengapa kamu bertingkah seolah-olah suamiku.' Kalimat ini terngiang-ngiang terus sepanjang hari sampai sekarang dan aku tidak dapat fokus bekerja. Huh.Hai Readers!! Terimakasih telah membaca chapter (9)
Keep reading!!Like dan comment kalian sangat berarti :D

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Married {SM}
Dla nastolatków[END] Tangan kecil Posica sangat terasa 'fit' di genggaman Glenn Grissham, seorang cowok yang paling anti sama perempuan. Walau awalnya hanya hubungan rekayasa, tapi entah kapan bunga-bunga cinta tumbuh di antara mereka. **** "Kita sudah ketahuan G...