Posica POV
Aku sangat terkejut saat Arsen menyatakan perasaannya. Aku bahkan bingung dengan perasaanku sekarang. Arsen kemudian menyebut nama Glenn. Otakku jadi mencemaskan dia lagi. Aishhh. Bahkan disaat-saat penting seperti ini dia masih dapat menggangguku. Kulihat wajah Arsen sudah semakin mendekat dia bahkan menyentuh pipiku.
Ayolah enyah dari pikiranku Glenn, pergii. Bukannya pergi, dia malah makin melekat di pikiranku. Mata cokelat tuanya dan wajahnya saat tersenyum. Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengannya? Aku tak bisa hanya duduk disini.
"Maafkan aku Arsen, tapi aku ada urusan." Aku langsung berdiri dari bangku taman dan berlari menuju Grissham Company.
Perasaanku tidak enak. Aku akui mungkin aku telah jatuh hati dengan cowok nyebelin, Glenn Grissham. Sampai di Grissham Company, aku frustasi. Kantor ini sangat besar. Bagaimana aku dapat menemukan Glenn dengan cepat di kantor sebesar ini? Tiba-tiba mataku terfokus ke seorang perempuan di balik meja. Ah, mengapa daritadi aku tidak bertanya dengan resepsionis itu.
"Permisi. Bisakah aku bertemu dengan Glenn Grissham?" ujarku dengan puppy eyesku.
"Maaf, tapi anda siapa?"
"Aku... Aku tunangannya. Cepat katakan saja. Aku akan jamin Glenn tidak akan memecatmu." ups keceplosan.
"Ah itu. Pak Glenn dari kemarin tidak masuk kerja dan kami juga tidak dapat menghubunginya."
Glenn tidak masuk kerja? Apakah benar terjadi sesuatu dengannya? Setelah berterimakasih dengan resepsionis itu, pikiranku hanya satu. Apartmentnya. Aku pun berlari lagi menuju apartmentnya. Aku tidak peduli dengan pandangan oranglain. Hanya membutuhkan waktu 5 menit bagiku untuk sampai di depan kamar Glenn. Aku membunyikan bel berkali- kali tapi tidak ada jawaban. Aku juga meneleponnya tapi handphonenya mati.
Sekarang hanya satu cara. Aku harus menebak password kamarnya. Apa ya? Mungkin ulangtahunnya?
Ah, salah.
Ulangtahun neneknya? Salah juga.
Apa mungkin ulangtahunku? Aku dengan ragu mencobanya dan
*tririritttt*
pintunya terbuka.Aku langsung menerobos masuk dan memanggilnya. Tidak ada jawaban. Aku masuk ke kamarnya, dia juga tidak ada. Aku terus memanggilnya sampai aku mendengar suara sayu.
"Disini." seperti berbisik .
Untungnya aku kedengaran.
Suara itu berasal dari toilet. Apa Glenn terkurung di toilet? Aku mencoba membuka pintu toilet tapi tidak bisa. Fix Glenn terkunci di toilet dari kemarin. Aku berusaha mencari obeng atau apapun untuk melepas engsel pintunya. Akhirnya pintu toilet terbuka dan aku melihat Glenn terduduk di lantai dengan bibirnya yang sudah memucat.
"Glenn!! Apa kamu masih bisa berdiri?" ujarku langsung mendekatinya.
Bukannya menjawab, Glenn tiba-tiba mendekapmu. Aku terdiam. Glenn memelukku? Apa ada harapan dia menyukaiku?
Jangan pikirkan itu dulu Posica, pikirkan kesehatannya.
"Glenn. Ayo kita segera ke rumah sakit." ujarku lalu membopongnya ke mobil jazz biruku.
Glenn nyatanya hanya diberi sedikit infus untuk menggantikan cairan tubuhnya yang hilang selama ini. Dokter bilang dia bisa langsung pulang malam ini. Syukurlah.
***
Glenn POVPosica menyelamatkanku. Kalau tidak ada dia, mungkin aku sudah mati membusuk di dalam toilet apartmentku. Apa Posica memang takdirku? Kalau memang dia takdirku aku tidak apa-apa. Aku tidak pernah bertemu dengan gadis yang seperti dia. Dia baik dan tulus. Dia menggoyahkan prinsipku untuk tidak menikah.
Aku senang dia mencemasku tadi. Apa dia juga menyukaiku? Lalu bagaimana dengan Arsen? Aku harap dia tidak menyukainya.
Hai readers!! Terimakasih telah membaca chptr (14). Posica ga jadi kiss ya sama Arsen. Hehe
Keep reading readers!!Vote dan Comment kalian sangat berarti.
xox
![](https://img.wattpad.com/cover/46183769-288-k446182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Married {SM}
Novela Juvenil[END] Tangan kecil Posica sangat terasa 'fit' di genggaman Glenn Grissham, seorang cowok yang paling anti sama perempuan. Walau awalnya hanya hubungan rekayasa, tapi entah kapan bunga-bunga cinta tumbuh di antara mereka. **** "Kita sudah ketahuan G...