(20)

7.5K 313 2
                                        

Sepanjang jalan menuju ke Sunny Hotel, Posica dan Glenn hanya diam. Posica asik melihat jalan sedangkan Glenn sibuk dengan pikirannya. Ia akan membuka acara dengan pidato singkat . Jadi, ia memikirkan kata-kata apa yang bakal disampaikan nanti.

Handphone Posica berbunyi, membuyarkan keheningan di antara mereka.

"Siapa?" tanya Glenn

"Lily. Dia juga ikut ke pesta ya?" tanya Posica.

"Hmm. Tentu kedua pasang itu kuundang." ujar Glenn.

"Bagus!! Paling tidak nanti aku ada teman.Eh, tapi bukankah pamali kalau mau nikah terus pergi-pergi?" tanya Posica ke Glenn.

Glenn hanya tersenyum

"Mereka mungkin udah ga percaya dengan yang kayak gitu. Apalagi Galih, aku yakin 100% dia tidak percaya." balas Glenn.

Glenn lalu memfokuskan matanya ke jalan lagi. Kemudian hening kembali.

Mungkin diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke tempat perayaan. Sesampainya di Sunny Hotel, Glenn membukakan pintuku dan menggandeng Posica masuk. Walau masih sepi, pandangan semua orang yang sudah berada di sana tertuju kepada Glenn dan Posica. Glenn merupakan CEO perusahaan yang tampan sedangkan Posica merupakan perempuan cantik blasteran. Mereka berdua terlihat cocok bersama.

Sewaktu mereka berdua tiba, ternyata sudah ada keluarga Glenn. Keluarga besar tepatnya. Glenn pun memperkenalkan Posica kepada keluarganya. Bahkan di sana ada ayah Glenn. Posica canggung awalnya, namun akhirnya ia bercakap-cakap dengan santai.

Tak terasa sudah pukul 6 sore. Posica mendapat pesan lagi dari Lily untuk menemuinya. Posica kemudian meminta ijin untuk pergi dari sana dan mencari Lily. Lily datang bersama Galih tentunya. Ia cantik dengan white dressnya. Galih juga terlihat keren dengan setelan jas birunya.

"Hai Ca. Kita berdua terus aja ya di sana nanti. hahah." ujar Lily.

"Ca, di mana Glenn?" Selanjutnya Galih bertanya.

"Iya, Ly. hehe. Aku tadi memang bersama Glenn, Lih, tapi sewaktu aku berbincang dengan keluarganya dia menghilang." ujar Posica menjawab keduanya.

Posica menyukai pesta ini. Walau selama ini ia hanya berbincang dengan Galih atau Lily. Ia juga melihat Glenn memberikan pidato sambutan. 'Ternyata dia menghilang untuk menyiapkan pidato ini' batin Posica.

Setelah membacakan pidato, Glenn duduk di sebelah Posica. Namun mereka hanya berdiam diri menikmati acara sampai acara makan tiba. Glenn lagi-lagi dipanggil oleh sekumpulan cowok yang seumuran dengannya. Mungkin temannya.

"Aku pergi ke sana dulu ya. Makanlah duluan." ujar Glenn lalu meninggalkan Posica dengan Galih dan Lily.

Sewaktu melihat Lily mengambil makanan, Posica tau bahwa porsi makan Lily sudah meningkat karena baby di dalam perutnya.

"Ly, banyak banget." ujar Posica jahil.

Lily hanya tersenyum sambil menempelkan jari telunjuknya ke mulut. 'sttt'. Mereka pun makan bertiga, tanpa Glenn. Glenn sangat lama pikir Posica. Ia makan sambil mencari-cari sosok Glenn Grissham.

"Hei. Mungkin Glenn ada di belakang panggung." ujar Galih.

"Hmm. Aku tidak mencari dia kok." balas Posica.

"Nggak usah bohong gitu. Mata kamu dari tadi nyari dia kan? ketauan banget." ujar Lily menimpali.

Posica hanya tersenyum sambil melanjutkan makan.

Semakin dekat ke acara akhir, Posica semakin senang. Ia sudah mulai kelelahan. Acara sekarang adalah minum cocktail yang sudah terhidang di meja panjang di samping meja makan tadi. Berarti tinggal sisa dua acara lagi. Posica dengan ditemani Lily pun mengambil cocktail. Glenn masih belum terlihat dan Galih juga pergi sebentar menyapa teman lamanya.

"Ca, ga enak ya ditinggal suami." ujar Lily sambil menenggak cocktailnya.

"Siapa suami? Glenn bukan suamiku tau." timpal Posica.

Mereka berdua tertawa bersama sampai tiba-tiba ada yang mengganggu mereka. Seorang perempuan berambut cokelat panjang mengenakan dress silver dengan cocktail di tangannya. Natalie Andrea. Posica masih ingat betul dengan perempuan satu ini. Dia memang suka mengacau.

"Glenn memang bukan suami cewek itu. Glenn suamiku. Nanti." ujarnya sambil tertawa.

"Hei! mereka berdua sudah pacaran lama. Jangan ngaco kamu." balas Lily dengan nada yang berapi-api.

"Udah, Ly. Nggak usah ladenin nih cewek gila. Kita balik ke kursi aja." ajak Posica. Ia malas menanggapi Natalie.

"Tunggu." teriak Natalie yang sontak menarik perhatian orang.

'Sial. Aku paling tidak suka menjadi pusat perhatian.' Batin Posica berkata.

"Rasakan ini! Akibat mengencani cowok orang selama 2 tahun!" ujar Natalie sambil menggerakkan tangan yang memegang cocktailnya.

Dia ingin menyiram wajah Posica dan itu pasti akan membuat Posica malu pikirnya.

*Splashhhhhh*

Semua orang menjadi terkejut begitu pula Natalie dan Posica. Mungkin dewi fortuna sedang berada di pihak Posica.

Hai readers!!! Terimakasih telah membaca Suddenly Married sejauh ini.
Keep reading!!

Vote dan comment kalian sangat berarti.
Xoxo

Suddenly Married {SM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang