Suddenly Married {SM}

(14)

Posica POV

Mengapa habis peristiwa kemarin Glenn tidak ada kabar lagi ya? Apa dia marah? atau sibuk? Hmmm. hmmm. Ngapain juga dia marah? Mungkin sibuk. Walau dia nyebelin tapi dia baik juga. Aku telepon aja deh.

Usahaku berujung kesia-siaan. Setelah tiga kalian aku telpon dia tidak mengangkatnya. Apa aku pergi melihatnya ke kantor? Ah jangan!! jangan Posica. Nanti dia mengira kamu menyukainya. Pasti ini terjadi karena aku sedang bosan.Tinggal di apartment ini benar-benar membuatku menjadi bosan. Tidak ada tetangga yang kukenal, tidak ada pekerjaan yang dapat kulakukan.

*Drttt*

Ada pesan masuk. Aku segera melihatnya. Ternyata Lily. Dia akan segera kesini. Great. Paling tidak aku punya teman berbicara. Tak lama setelah dia mengirimku pesan, bel pintu berbunyi.

"Hai Lily." ucapku sambil mengajaknya masuk.

"Hai Ca. Aku mau minta maaf soal Galih. Aku benar-benar nggak tau kalau dia pernah bersamamu."

"Itu nggak masalah Ly. Walau pacaran kami memang jarang bertemu. Wajar saja kamu tidak tau. Hmm. Gini Ly bukannya aku mau menjelek-jelekkan Galih, tapi dia suka bergonta-ganti cewek loh."

"Aku tau itu Ca. Aku akan berusaha mengubahnya."

"Kalau begitu, lakukanlah. Aku akan mendukungmu. Oh ya, kopi atau teh ?" tawarku.

"Teh aja Ca."

Setelah itu kami berbincang-bincang sampai sore. Aku meminta Lily untuk nginep saja di apartment ini. Sebab hari gelap, pulang sendirian untuk perempuan tentunya berbahaya. Akhirnya Lily mengikuti kemauanku. Kami berbincang sampai tengah malam. Lily juga menanyakan soal hubunganku dengan Glenn. Mengingat Glenn pikiranku menjadi tidak tenang.

Keesokan harinya aku bangun duluan dan membuatkan Lily sarapan. Kami berbincang sebentar sebelum Lily pamit pulang. Aku mengantarnya sampai lantai dasar apartment ini. Baru saja Lily pergi seseorang mengejutkanku. Dia memelukku dari belakang. Oh my, siapa lagi ini. Ternyata Arsen. Ngapain dia disini ? Seharusnya dia kan menjaga floristku. Aku segera melepaskan pelukannya.

"Kamu gila Arsen! kita sekarang menjadi perhatian orang." ujarku.

"Itu tidak apa-apa. Ayo ikut aku." Arsen langsung menarik tanganku.

***

Posica tidak percaya ini. Arsenio ternyata membawanya makan di Gelare, semacam kios khusus untuk makan es krim. Es krim adalah kesukaan Posica. Arsen masih ingat itu. Waktu dulu kecil setiap kali Arsen menangis Posica akan selalu memberikannya es krim.

Flashback On

"Arsen mengapa sedih?" ucap Posica kecil.

"Bentar ya Arsen. Posica beliin es krim biar Arsen nggak sedih lagi."

tak lama dari situ Posica pun kembali membawa es krim

"Inihh. Tadi Posica udah kasih mantra biar Arsen ga sedih. Heheh."

Flashback Off

Namun, tiba-tiba Posica menghilang. Ia mencarinya di rumah,taman dan tempat es krim tapi tidak bisa menemukannya . Arsen menangis saat itu. Ia kehilangan sahabat terbaik dan cinta pertamanya . Kira-kira saat Posica menghilang, umur mereka 14 tahun. Arsen terus mencari tahu keberadaan Posica, tapi hasilnya nihil. Sekarang, setelah 11 tahun berlalu ia menemukan Posica. Sayangnya, Posica sudah bersama bossnya, Glenn Grissham.

Lamunan dan ingatan Arsen buyar ketika Posica memanggilnya. Akhirnya, Arsen memutuskan untuk mengajak Posica pergi ke taman Bulgari lagi.

"Mrs.Lugue, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan hari ini." ucap Arsen sambil duduk di bangku taman.

"Hei! Katakan saja kali." ucap Posica mengikutinya duduk di bangku taman.

"Mrs.Lugue, kamu adalah perempuan pertama di hatiku dari dulu sampai sekarang."

"Haha. Apa maksudmu Arsen? Jangan bercanda." ujar Posica sambil tertawa.

"Aku tau kalau kamu sekarang sudah jadi milik Glenn, tapi paling tidak aku harus mengatakannya. Aku mencintaimu."

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Saat itu mereka berdua saling berkontak mata. Posica hanya terdiam bingung. Selama ini ia tidak tahu bahwa Arsen menyukainya. Arsen tiba-tiba meletakkan tangannya di pipi Posica dan semakin lama jarak antara mereka semakin dekat.

Hai readers!!! terimakasih telah membaca Suddenly Married sejauh ini.
Keep reading ya.

Vote dan Comment kalian sangat berarti
xoxoo