(25)

7.5K 290 3
                                        

Florist ini masih terlihat persis seperti biasanya. Posica yang girang langsung berlari masuk ke dalam. Bunga-bunga ini pun masih terlihat segar. Tambah floristnya, masih segar. Toko bunga ini sedang ramai dikunjungi orang karena besok hari kasih sayang. Yup, Valentine day.

Posica melihat Arsen sedang kelawahan melayani tamu-tamu, jadi dia berinisiatif untuk membantu Arsen. Glenn hanya pasrah saja. Posica memang suka membantu orang lain. Walau cemburu, dia dapat  bersikap sewajarnya. Toh, Arsen sahabat kecil Posica dan Posica hanya ingin membantunya.

Memang hari ini mereka pergi ke tempat -tempat yang jaraknya lumayan jauh. Mereka tidak ingin pulang menunggu acara pernikahan Lily dan Galih. Pukul 10.00 ke 19.00, mereka punya waktu 9 jam untuk berduaan.

Terkadang, Posica melirik jam dinding florist ini. Ia ingin memastikan waktu . Ketika jam sudah menunjukkan pukul 17.00, Posica berbicara kepada kedua lelaki itu dan bergerak menaiki tangga. Sebelum pergi, ia ingin melihat keadaan lantai 2 florist. Rumahnya dulu.Ia melihat keadaan sekitar, masih sama persis seperti dulu. Kamar ini masih terasa hangat. Sesudah puas melihat-lihat, Posica turun ke lantai 1. Matanya mencari-cari seseorang.

"Glenn lagi dapat telepon,Ca." ujar Arsen mengagetkannya.

"Oh,Arsen. Maafkan kejadian beberapa hari yang lalu ya. Juga, maaf tidak membalas pesanmu. Aku sibuk menyiapkan pesta pernikahan temanku yang mendadak ini." balask Posica.

Posica sebenarnya merasa tidak enak hati dengan Arsen.

"Gak apa, Ca. Besok kamu kesini lagi ya. Sendirian aja jangan kasih tau Glenn. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." ujar Arsen sembil tersenyum.

"Baiklah, Sen." balas Posica.

Mereka bercakap-cakap sebentar menunggu Glenn selesai menerima telepon. Kemudian mereka berdua pergi dengan bahagia. Walau sakit hati, Arsen harus menerimanya. Setidaknya cinta pertamanya bahagia. Ia tidak ingin mengganggu kebahagiaan perempuan itu dengan berusaha masuk di antara mereka berdua. Arsen hanya ingin mengucapkan perpisahan besok.

****

"Lily!!! Kamu begitu cantik." ujar Posica di ruang foto.

Ruang foto ini sama kayak di studio-studio. Ada kursi panjang megah berwarna putih. Pengantin duduk di tengah kursi. Juga, ada seorang fotographer yang berdiri sekitar 1.5 meter dari objek dengan lightning di kiri dan kanannya. Setiap teman dekat pengantin boleh masuk kesini dan berfoto dengan pengantin. Posica mungkin orang yang paling banyak mengambil foto dengan Lily dan Galih, juga Glenn.

"Makasih Ca. Cepat-cepat nyusul ya." balas Lily.

Posica hanya tersenyum.
'Cepat-cepat nyusul ya?? Aku bahkan tidak tau apakah kami akan sampai menikah.' batin Posica.

"Bro, kapan loe mau nyusul gue?" tanya Galih dengan santainya.

"Doain secepatnya deh, bro." balas Glenn.

Ucapan Glenn ini entah mengapa mampu membuat pipi Posica memerah. Apakah mereka benar-benar akan menukah? Hidup berdua dengan bahagia selamanya? Hmm.

"Pengantin sebentar lagi masuk ke ruangan." ujar salah seorang yang merupakan tim pengurus pernikahan ini.

"Ya udah dulu ya Ca, kalian masuklah dulu. Kami sudah memberi kalian meja khusus yang dekat dengan kami di depan. hehe." ujar Lily sambil berdiri dibantu dengan pengapit-pengapit kecilnya.

Glenn pun beraksi lagi. Dia menggandeng tanganku sampai ke meja kami di dalam ruangan. Sewaktu kami masuk, udah banyak tamu yang datang. Perhatian mereka tertuju pada Glenn, terutama kaum Hawa. Memang sih, Glenn sangat tampan apalagi jika menggunakan setelan jas kayak ini.
He is hot. Omg.

Tinggal Posica nya aja yang risih. Ia berharap dapat sampai di mejanya secepat mungkin.

Akhirny mereka sampai di meja. Meja dengan taplak putih halus, begitu juga dengan kursinya. Terlapis kain putih dengan pita emas. Baru berapa saat mereka duduk, pembawa acara menyuruh semua tamu undangan berdiri karena pengantin akan masuk.

Lily benar-benar cantik malam ini. Lily dan Galih mengganti gaun. Gaunnya tidak sama dengan pemberkatan tadi. Dia menggunakan white gown yang panjanggggg sekali, di bagian atas gaun itu, terdapat motif-motif brukat timbul yang halus. Selain itu di bagian pinggung sampai ke belakang, terdapat batu -batu swarovski yang memberi kesan elegant. Make upnya pun benar-benar pas di wajah imutnya. Galih juga tak kalah ganteng. Dengan tuxedo putihnya, dia terlihat sangat gagah. Walau awalnya Posica sangat tidak rela melepas Galih, entah mengapa semakin kesini ia semakin rela melepaskannya dan menganggap hubungan mereka hanya teman. Ia juga tidak membenci Galih.

Sesampainya mereka di atas, tamu mulai duduk dan acara pun mulai. Mulai dari sungkem sama orangtua, potong kue, isi champigne, makan, dan terakhir lempar bunga. Posica sangat bersemangat dengan yang terakhir ini. Ia ingin mengikutinya.

"Aku mau ikut ah. Kamu mau ikut ga?" tanya Posica ke Glenn.

"Nggak ah, itu malu-maluin Posica."
balas Glenn.

"Ya udah, Aku mau ikut pokoknya. Aku kesana dulu. Bye." ujar Posica sambil berjalan menjauhi Glenn.

Glenn hanya melihat Posica dari jauh saat mengambil ancang-ancang ingin mengambil bunga. 'Dasar, kalau mau bunga dia kan bisa ambil di floristnya' batin Glenn.

"Satu, dua, tiii......... ga." ujar Pembaca Acara.

Bucket bunga pun dilempar oleh Lily dan sekarang lagi melayang-layang di udara. Selain Posica banyak orang lain yang ingin mendapatkan bunga ini. Posica berusaha memperkirakan jatuhnya bunga ini. Happ. Akhirnya ia mendapatkannya.

Hai readers!!! terimakasih telah membaca Suddelny married sejauh ini!
Keep reading!!!

Vote dan comment kalian sangat berarti.
xoxo

Suddenly Married {SM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang