"Eh (Nam), lo di kelas mana?" Tanya seorang gadis berambut pirang.
"Kelas XI A, Sha," Jawab (Namakamu).
"Lo?" Sambung (Namakamu).
"Kelas XI C, (Nam). Yah, kita ga sekelas dong," Salsha mengerucutkan bibirnya.
Dua gadis cantik ini bernama (Namakamu) dan Salsha. Mereka bersahabat sejak mereka masuk SMP. (Namakamu) memutuskan untuk satu SMA bersama Salsha, lagi.
"(Nam), denger denger nih ya kita bakal kedatangan murid baru, lho!" Ucap Salsha girang.
"Ya terus? Kok lo kegirangan banget si?" Ucap (Namakamu) polos.
"Ih nih ya (Nam), gue kasih bocoran. Tadi gue denger di kantor guru lagi pada ngomongin anak baru itu. Dan... Anak baru itu cowok, (Nam)! Terus nih ya gue denger juga tadi Bu Citra bilang kalau anak baru itu ganteng. Duh ya, (Nam) kalau anak baru itu sekelas sama gue pasti gue ga bisa belajar dengan baik deh," Jelas Salsha dengan panjang lebar di sertai dengan gerak-gerik yang berlebihan saat ia bergosip tentang anak baru itu.
"Udah ngomong nya Sha?" (Namakamu) bersidekap dada.
"Ih. Lo mah ga bisa apa sekali aja tertarik sama cowok, (Nam). Gue mulai curiga jadinya kan sama lo," Ucap Salsha kesal.
"Heh? Apa? Lo curiga?" Mata (Namakamu) seketika melotot saat Salsha berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya.
"Hehehe. Peace, (Nam)." Cengir Salsha.
---
"Attention. Stand up, please," Ucap Karel, ketua kelas XI A.
"Yes. Ready," Ucap seluruh siswa/i kelas bersamaan.
"Greeting to the teacher." Ucap Karel.
"Good morning, miss." Sapa seluruh murid kelas XI A.
"Morning, all." Jawab Miss Nita.
"Miss, katanya hari ini ada anak baru ya?" Tanya Dinda, salah satu murid di kelas ini.
"Terus ganteng gak miss?" Sambung Grace, murid perempuan yang paling gemar menggoda laki-laki di sekolah.
"Kalau ganteng boleh kali pacarin gue." Celetuk Celine, murid perempuan cantik yang masih menjomblo yang notabene nya adalah mantan dari Karel.
"Enak aja. Itu buat gue!" Ucap Grace.
"Stttt. Kalian berisik tau ga!" Kesal (Namakamu)
"Apaan si lo. Ikut-ikutan aja!" Celoteh Grace.
"Sudah, sudah. Jangan bertengkar. Ini masih dalam jam pelajaran." Ucap Miss Lita.
"Oke. Untuk mempersingkat waktu, miss akan mengenalkan murid baru kepada kalian. Ayo nak silahkan masuk." Ajak Miss Lita dengan lembut.
"Gila! Benerkan perkiraan gue apa. Cowoknya ganteng banget." Ucap Celine girang.
"Hallo semua. Kenalin nama gue Iqbaal Dhiafakhri. Kalian bisa panggil gue Iqbaal aja."
"Hai Iqbaal." Ucap seluruh murid perempuan kelas XI A dengan tatapan tertarik pada Iqbaal. Beda halnya dengan Mia.
Iqbaal hanya tersenyum serta menggelengkan kepalanya.
'Ga ada yang kurang centil lagi nih?' Batin Iqbaal.
"Baiklah Iqbaal. Silahkan kamu duduk di..." Miss Lita mengedarkan pandangannya ke arah belakang serta samping untuk melihat bangku mana yang kosong.
"Ah! Ya kamu duduk disana." Akhirnya Miss Nita menemukan satu-satunya tempat duduk untuk Iqbaal.
"Astaga!" Desis (Namakamu).
"Baik miss. Terima kasih." Senyum sopan Iqbaal kepada Miss Nita.
Iqbaal berjalan menuju bangkunya lalu ia segera duduk. Tak lupa ia berkenalan dengan teman sebangkunya, (Namakamu).
"Hai, nama gue Iqbaal. Lo?" Tanya Iqbaal.
"Udah tau," ketus (Namakamu) tanpa menoleh ke arah Iqbaal.
"Tapi gue belum tau nama lo?" Tanya Iqbaal.
"(Namakamu)." Jawaban singkat keluar dari mulut (Namakamu). Sangat singkat.
"Nama panjangnya?" Tanya Iqbaal.
"Kepo!" Ketus (Namakamu).
"Lo kayaknya ga suka bergaul gitu ya? Apalagi sama cowok." Tanya Iqbaal.
"Kata siapa?" (Namakamu) akhirnya menoleh ke arah Iqbaal lalu mengernyitkan alisnya di sertai tatapan tajamnya.
"Terlihat dari tampang lo, (Namakamu)," Iqbaal terkekeh mendengar ucapannya sendiri.
"Ga lucu!" Ketus (Namakamu), lagi.
"Weitsss. Galak banget mba." Ucap Iqbaal.
"Ada apa itu di belakang?" Mendengar ada suara yang berisik serta mengganggu konsentrasinya yang sedang menulis, Miss Nita sontak balik untuk melihat para muridnya.
"Mohon tenang anak-anak." Ucap Miss Nita.
"Tuh yang buat berisik miss, anak baru yang lagi pedekate sama (Namakamu)." Kompor salah satu murid, Belinda yang tengah menunjuk (Namakamu) dan Iqbaal.
"Ih apaan, enggak!" Bela Iqbaal.
"Sudah. Lanjutkan mencatat!" Tegas Miss Nita.
"Lo sih berisik. Kena kan lo." Senyum miringnya ia tunjukkan pada Iqbaal. Senyum kemenangan.
TBC.
Ku bingung mau ngelanjutin cerita yang mana:( labil mulai menyerang dimana-mana. Ini aja gue bikin nya dadakan. Asal ada ide, iseng-iseng gue buat wkwk😂😂😂
Kalau ga ada yang baca, vote, apalagi comment ga apa-apa kok. Gue udah kebal💖💖💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhiafakhri
Fanfiction[ BEBERAPA PART DIPRIVATE ] (Namakamu) menghapus Dhiafakhri dari hidupnya. Hingga akhirnya (Namakamu) tahu bahwa Dhiafakhri tak pernah benar-benar meninggalkannya.