[-----]
"Udah lama gak kayak gini nih!" Sorak (Namakamu) dalam mobil.
Hito yang berada di kursi pengemudi menoleh ke arah kaca kecil mobil yang menampilkan wajah riang (Namakamu). Hito dan Kiki tersenyum.
Kiki memainkan alisnya sambil tersenyum seperti mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan hari ini membuat (Namakamu) kembali tertawa dan melupakan lelaki sialan itu. Dan mereka mengharapkan seterusnya akan seperti itu melihat wajah (Namakamu) ceria.
"Eh, iya, kamu gak ngajak temen-temen kamu?" tanya Hito sambil menyetir.
(Namakamu) menggeleng, entah Hito melihatnya atau tidak.
"Kenapa?" mungkin karena diam itu Hito tau bahwa jawabannya adalah tidak.
"Mau luangin waktu buat kalian." Cengir (Namakamu).
Kiki yang mendengarnya menoleh ke arah (Namakamu). "Asiiik! Tos dulu dong." Kiki memperlihatkan telapak tangannya.
"Tos!" (Namakamu) tersenyum ketika melihat Hito menggeleng yang mungkin adegan dirinya dan Kiki terlalu seperti anak-anak.
Tapi tak masalah. Intinya, ia hari ini senang.
Jalanan hari ini cukup lengang. Tak heran jika Hito, Kiki, dan (Namakamu) kini sudah tiba di Mal Kotakasablanka (Kokas).
"Mau kemana dulu?" tanya Hito kepada Kiki dan (Namakamu) ketika keluar dari mobil.
Kiki dan (Namakamu) saling pandang lalu tercengir menatap Hito. Hito membalas mereka tak mengerti.
Kiki mendekat ke Hito lalu menepuk sekali-dua bahu Hito. "Bro, lo tahu 'kan kebiasaan gue sama adek lo kalau lagi hangout?" Hito menaikkan alisnya, masih tak mengerti.
"Aduh, maksud Bang Kiki tuh kita ke restaurant dulu." Kiki beralih menatap (Namakamu) lalu mengacungkan ibu jarinya.
"Nah, adek lo pinter!"
"Maksud lo gue bego?" Kiki menyeringai lebar.
"Bukan gue yang ngomong ya, bro!" (Namakamu) yang melihatnya hanya menggeleng.
"Udah ah, capcus!" (Namakamu) berjalan dulu lalu diikuti Hito dan Kiki di belakangnya.
CASA de PERI
"Kak, kita makan di sini aja, ya?" (Namakamu) menatap Hito.
Hening lima belas detik.
Lalu Hito mengangguk. "Yes!" Kiki dan (Namakamu) langsung melenggang masuk ke dalam restaurant ala Portugis itu.
"Mereka yang laper, gue yang ribet." Hito menggeleng dan menyusul mereka ke dalam restaurant.
Kiki yang berjalan satu langkah di belakang (Namakamu) melirik kanan dan kiri yang di sana terdapat banyak gadis cantik. Sehingga Kiki lalu terdiam, Hito yang di belakang Kiki ikut terhenti.
Hito mengikuti pengelihatan Kiki ke arah jam dua, mata mereka mendapati seorang gadis berambut sebahu duduk bersama seorang pria dan satu anak laki-laki. Hito membulatkan matanya.
"Weh, bro! Yang itu punya gue." Kiki sirik ketika ia melihat Hito yang sepertinya tertarik pada gadis pilihannya itu.
"(Namakamu) mana?" Hito menatap Kiki. Kiki menunjuk ke arah depan.
Hito melihat (Namakamu) yang berjalan ke meja kosong, empat meja sebelum meja lelaki sialan itu.
Bagaimanapun juga Hito harus mencegah (Namakamu) agar (Namakamu) tak melihat lelaki itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhiafakhri
Fanfiction[ BEBERAPA PART DIPRIVATE ] (Namakamu) menghapus Dhiafakhri dari hidupnya. Hingga akhirnya (Namakamu) tahu bahwa Dhiafakhri tak pernah benar-benar meninggalkannya.