13. Kafe

5.1K 444 12
                                    

***
Sore ini Iqbaal sudah bersiap-siap untuk mengisi acara di BluePrint Kafe. Dengan suara merdunya, ia mampu membius semua orang yang datang di kafe ini. Setiap sore memang ia luangkan untuk datang ke kafe. Ini adalah kafe pamannya, Hardi. Hardi meminta Iqbaal untuk meramaikan kafe ini, karena suasana kafe kurang terasa jika tidak ada alunan lagu. Hardi selalu memberi Iqbaal upah saat Iqbaal telah selesai bernyanyi, namun ia selalu menolaknya. Iqbaal mengatakan, bahwa ia benar-benar tulus membantu Hardi untuk meramaikan kafenya itu. Dan Hardi juga akan berusaha untuk membantu Iqbaal jika ia kesulitan.

"Sudah siap, baal?" Iqbaal mengangguk.

"Siap dong, om!" Iqbaal mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Hari ini suasana kafe lumayan rame lho! Kamu gak gugup?" Bisik Hardi.

Iqbaal tertawa pelan. "Ya enggak dong, om." Hardi menepuk pelan pundak Iqbaal, "Oke, kalau gitu semangat ya, baal." Iqbaal tersenyum.

"Oh ya, Charlie yang kemarin temenin kamu diatas panggung udah gak bisa kesini lagi. Dia mau pindah ke Bandung gitu katanya." Iqbaal mengerutkan alisnya.

"Terus siapa om pianis yang bakal temenin aku?" Hardi terkekeh. "Tenang aja, baal. Ada penggantinya kok. Namanya Zidny, dia pianis yang terkenal banget lho. Mungkin kalau kamu diatas panggung nanti pasti kamu akan menghayati alunan nadanya yang dia bawain." Iqbaal mengangguk.

Pengunjung kafe sudah mengambil tempat yang telah tersedia disini. Mereka di suguhkan makanan serta minuman yang menggugah selera yang telah mereka pesan terlebih dulu. Tak itu saja, mereka sebentar lagi akan disuguhkan penampilan istimewa Iqbaal pada malam ini.

"Selamat malam, semua." Sapa Iqbaal bak seorang penyanyi terkenal.

"Malaaamm.." Jawab serentak pengunjung kafe yang rata-rata terdiri dari para gadis remaja.

"Ampun deh, ganteng banget." Celetuk gadis berambut ombre yang memakai sweather bertuliskan 'Githa'.

"Follback instagram aku ya? Plisss" Ucap orang di sebelahnya.

"Itu siapa? Biasanya sama si Charlie itu dah." Bisik gadis yang rambutnya di kuncir.

"Jangan-jangan pacarnya!" Balas temannya.

"Itu Zidny anjir"

"Pada malam hari ini aku akan membawakan lagu Perfect nya One Direction."

"Aaaah. Lagu kesukaan gue bangettt!" Teriak salah satu gadis yang duduk pada bangku nomor 6.

"Berisik anjir lu." Celetuk orang di depan gadis itu.

Alunan piano yang dibawakan Zidny begitu indah. Ditambah dengan suara merdu Iqbaal membuat penampilan mereka begitu terlihat sempurna untuk malam ini. [cek mulmed anggep aja itu Zidny wk]

I might never be your knight in shining armour

"AAAA...." Teriak sebagian pengunjung kafe ketika Iqbaal memulai nyanyiannya.

CEKREK

Salah satu pengunjung kafe memotret Iqbaal dan Zidny yang sedang tampil di atas panggung dengan menggunakan kamera DSLR miliknya.

I might never be the one you take home to mother
And I might never be the one who brings you flowers
But I can be the one, be the one tonight

When I first saw you
From across the room
I could tell that you were curious,
Oh, yeah
Girl, I hope you're sure
What you're looking for
'Cause I'm not good at making promises

DhiafakhriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang