---
Setelah kelas begitu ribut karena tidak ada guru pengganti, kini malah terbalik, suasana kelas begitu hening ketika Bu Vita, sang wali kelas memasuki ruangan ini.
"Morning." Sapa Bu Vita mendahului.
"Morning, miss." Balas serentak murid di kelas ini.
"Hari ini kita akan kedatangan murid baru lagi." Ucap Bu Vita.
"Siapa bu?" Celetuk Ghani.
"Eh diem ngapa lu?!" Ferren membesarkan matanya.
"Sudah sudah, langsung saja. Sini nak masuk." Ucap Bu Vita. Murid baru tersebut masuk.
(Namakamu)'s PoV
"Sudah sudah, langsung saja. Sini nak masuk." Ucap Bu Vita. Gue penasaran, siapa sih murid barunya?
Setelah anak baru itu masuk, kalian tahu apa reaksi murid lelaki disini? Gue kasih tau nih, mereka rata-rata mengedipkan mata ke murid baru itu, dan ada yang cengok juga. Kalian pasti udah tahu kalau murid baru ini perempuan.
Gue melirik ke arah Iqbaal.
Kok Iqbaal senyum-senyum gitu ya?
Lah, lo ini kenapa sih (Nam)?
"Halo, perkenalkan nama aku Steffi Zamora. Panggil aja aku Steffi. Aku pindahan dari Bandung." Oh, namanya Steffi toh. Cantik sih, pantesan Iqbaal yang tadinya senyjm-senyum sebelum dia nyebutin namanya sekarang jadi menganga gitu ngelihatin si Steffi.
"Steffi kamu bisa duduk di sana ya." Tunjuk Bu Vita. Gue mengikuti tunjukkan Bu Vita. Sudah di pastikan dia duduk di belakang gue. Tepatnya di belakang barisan Iqbaal. Karena itu satu-satunya tempat yang kosong setelah ada 1 murid yang pindah waktu itu.
"Kalau gitu Ibu pamit ya. Kalian jangan berisik. Tunggu Pak Budi kesini." Pinta Bu Vita.
Pas Bu Vita masih di kelas sih suasana hening banget, pas keluar? Beh, langsung pada ribut lagi. Gue sampe pening ngedengerin Raka dan teman-temannya yang lagi nyanyi ala-ala band luar negeri yang lagi konser. Demi apapun suara Raka gak ada bedanya sama tikus yang lagi kejepit.
"Hei." Gue lihat Iqbaal ternyata udah balik ke belakang aja tuh. Gue cuma denger mereka sih.
"Hei, juga." Bales Steffi. Siapa lagi kalau bukan Steffi yang di ajak ngobrol sekarang?
"Kamu pindahan dari Bandung ya?" Gue masih terus nguping pembicaraan mereka. Setau gue tadi Steffi pas perkenalan udah kasih tahu deh dia pindahan dari mana, tapi kenapa masih di tanya ulang? Modus dasar!
"Iya." Kata Steffi.
"Baal ada yang cemburu tuh!" Ferren, lagi-lagi Ferren. Kalau gak Azira ya dia ini. Tukang kompor. Gue hanya memutarkan bola mata gue dengan kesal. Lalu gue bangkit dari tempat duduk dan izin ke Karel.
"Rel, gue izin ke toilet ya." Gue lihat dari pintu sebelum gue keluar dari kelas, Ferren duduk di kursi gue dan tentunya duduk di samping Iqbaal sekarang. Iqbaal membalikkan tubuhnya dan tidak berbicara lagi dengan Steffi. Dan setelah itu gue gak tahu apa yang mereka omongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhiafakhri
Fanfiction[ BEBERAPA PART DIPRIVATE ] (Namakamu) menghapus Dhiafakhri dari hidupnya. Hingga akhirnya (Namakamu) tahu bahwa Dhiafakhri tak pernah benar-benar meninggalkannya.