4. Heroes' Day

11.6K 826 7
                                    

HALLO!

Maaf banget ya aku telat untuk update cerita ini. Lagi gak banyak imajinasi, sumpah. Hehehe. Fyi, ceritanya makin ngawur.

***

10 November 2014

Hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan. Dan untuk mengenang serta menerapkan semangat para pahlawan yang telah sangat berjasa untuk negara Indonesia, SMA Citra Merpati memperingatinya dengan membuat sebuah acara. Acara ini terdiri atas lomba baris berbaris, tampilan dari para siswa/i, dan tak lupa sambutan serta motivasi dari Kepala Sekolah.

"Baiklah. Selamat pagi anak-anakku. Bapak berharap hari ini kalian akan terus bersemangat sampai akhir acara ini selesai. Jika ada yang merasa tidak enak badan saat acara berlangsung, harap ke belakang untuk menemui petugas kesehatan. Sebentar Bapak akan memotong pita ini sebagai tanda acara kita untuk memperingati Hari Pahlawan dimulai. Bismillahirahmanirahim." Sorak-sorai menghiasi lapangan sekolah ini. Murid dari kelas X sampai XII berkumpul di lapangan ini. Dan acara pun dimulai.

"Eh kita barisan di pertama kan yak?" Carissa menepuk pundak kiri Karel. Karel menengoknya.

"Iyalah. Kemarin kan kita latihan, masa lo lupa sih?" Kesal Karel.

"Aduh, maaf rel. Lo kan tau gue orangnya pelupa." Ucap Carissa dengan polosnya sembari mengusap kepalanya yang tidak gatal itu.

"Untuk semua peserta lomba di harap berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Lomba akan segera dimulai."
Suara yang terdengar dari mic itu pun membuat semua peserta lomba menjadi tak tertib, mereka saling mendorong.

"Harap tertib, semuanya!" Tegas pembawa acara.

"Ehm, gimana nih guys? Udah pada siap kan?" Tanya (Namakamu) kepada semua teman kelasnya.

"Siap (Nam)!" Jawab mereka serempak.

"Oh iya, jangan rusuh ya!" Tambah Iqbaal.

"Pasti dong." Balas Bagas.

"Untuk peserta lomba kelas XI A harap memasuki lapangan sekarang juga."

"Wih, udah kelasnya Salsha tuh guys. Habis kelas XI C, XI B, terus kelas kita. Jadi siap siap ya. Jangan sampai ada yang salah formasinya!" Ucap Belinda.

"Salsha yang mana, Bel?" Tanya Iqbaal.

"Stttt. Ngomonginnya jangan melenceng dari lomba ini. Ayo dong kita sekali aja ngebanggain Miss Viska, wali kelas kita." Tegas (Namakamu).

"Nah bener kata (Namakamu)!" Timpal Anggi.

"Iya. Iya, sorry." Balas Iqbaal.

"Perhatian. Perhatian. Untuk peserta lomba kelas XI A harap memasuki lapangan sekarang juga." (Namakamu) dan teman-temannya segera memasuki lapangan yang di komandoi oleh Karel, sang ketua kelas.

"Langkah tegap maju, jalan!" Ucap Karel dengan tegasnya.

TAP...
TAP...
TAP...

Suara langkah yang terdengar dari sepatu mereka sangat serempak. Membuat semua orang yang melihatnya terperangah.

"Haluan kanan," Komando Karel.

"Berhenti gerak!" Akhir komando dari Karel.

PROK..
PROK..
PROK..

"Mari kita memberi tepuk tangan sekali lagi. Luar biasa! Sejauh ini menurut saya tampilan kalian yang terbaik!" Kagum sang pembawa acara yang  memuji kelas XI A.

DhiafakhriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang