❗️Hari ini hari terakhir libur sekolah. Setelah masuk sekolah pasti di sibukkan dengan tugas-tugas yang... Ah lupakan. Yang pasti gue udah fokus buat UN.
🔛 Buat yang besok udah masuk sekolah sama kayak gue, gue ucapin SEMANGAT YA!
🔛 Buat yang besok masih libur, gue ucapin SELAMAT.
💟 Oke, part ini pendek banget.
VOTE dan COMMENT nya jangan lupa;))***
Haii, pagi ini aku lagi seneng banget nih! Baru aja aku dapet kabar kalau Kak Hito, Oma, dan Opa bakal ke sini. Aku jelasin deh ya, jadi, Kak Hito itu kakak kandung aku tapi dari kecil dia udah di rawat sama Oma dan Opa. Karena dulu Mama katanya sih repot gitu ngurusin 2 anak sekaligus.
"Mi, siap-siap ya mereka sudah di jalan." Ucap Mama. Aku dandan dikit dulu boleh kali lah, natural kok. Tenang. Setelah itu, aku langsung menemui Mama di bawah.
Aku sekarang sama Mama dan bi Esti lagi siapin gelas, piring, sendok, garpu, dan alat makan serta makanan untuk di sajikan saat Kak Hito dan rombongannya datang.
TIN.. TIN.. TIN..
"Ah! Itu pasti mereka! Bi Esti... Jangan lupa bawain koper mereka yaa!" Astaga, Mama nih heboh banget. Aku melangkah keluar diikuti oleh Mama dan bi Esti.
Saat di depan, terpampang jelas mobil Honda Jazz warna putih. Ah! Oma, Opa! Saat mereka keluar dari mobil aku langsung meluk Oma dan Opa kesayangan gue ini secara bergantian.
"Omaaaa! (Namakamu) kangen banget sama Oma." Aku merengek sambil memeluk Oma yang sangaaaatt aku cintai.
"Ah, Opa! (Namakamu) juga kangen berat sama Opa. Udah lama Opa sama Oma gak temuin (Namakamu)." Ucap aku memasang muka (sok) sedih. Emang sedih sih.
"Bi, masukin koper mereka ya." Perintah Mama kepada bi Esti. Bi Esti hanya mengangguk lalu masuk ke dalam membawa koper mereka.
"Oh iya, Hito nya mana ya, Ma, Pa?" Tanya Mama kepada Oma dan Opa. Gue hanya mengangguk, setuju.
"Hito nya lagi di dalam, Han." Jawab Oma.
Gak berapa lama pintu mobil di posisi depan alias pengendara, terbuka. Menampakkan seorang pria tinggi yang tampan. Kulitnya putih, hidungnya mancung, rambutnya ada poni gitu, tapi gak panjang. Ah pokoknya perfect deh.
"Maaf mah, telat." Ucap Hito seraya menncium telapak tangan Mama. Mama hanya mengangguk lalu tersenyum.
"Kamu (Namakamu) 'kan? Udah gede ya kamu." Ucap Kak Hito lalu memberantakkan rambut aku yang sudah aku rapihkan tadi. Aku membalasnya dengan menekuk muka aku.
"Jangan cemberut gitu ah, (Nam). Kelihatannya jadi tambah lucu. Ngegemesin gitu ih kamu." Gak puas dengan memberantakkan rambut aku, kali ini Kak Hito mencubit pipi aku.
"Awhh. Sakit tau!" Aku menggelembungkan pipi. Oma, Opa, Kak Hito, dan Mama malah menertawakan aku.
Oh iya, papa aku masih bertugas di luar negeri. Biasa, papa aku tangan kanan bos di perusahaan tempatnya bekerja. Aku gak sombong ya, cuma ngasih tau doang. Hehe.
Oma, Opa, sama Mama lagi ada di ruang keluarga. Sedangkan Kak Hito dan aku lagi ada di kamar aku. Oma, Opa, dan Mama entahlah mereka lagi membicarakan apa sekarang, aku gatau. Yang jelas, sekarang aku dan Kak Hito masih berkutat dengan handphone masing-masing. Aku membuka aplikasi line yang ada di hp gue.
App_Store... (2)
Hidayah Grup... (22)
Iqbaal D... (3)
Azira Shabinna... (1)Tanpa ba-bi-bu-be-bo lagi, aku langsung membuka grup tercintah aku. Haha. Pas ngebuka udah ada 22 chat unread, alias chat yang belum aku baca. Pengen nge-scroll up tp males. Yaudah lah gue scroll. #(Namakamu)gaje.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhiafakhri
Fiksi Penggemar[ BEBERAPA PART DIPRIVATE ] (Namakamu) menghapus Dhiafakhri dari hidupnya. Hingga akhirnya (Namakamu) tahu bahwa Dhiafakhri tak pernah benar-benar meninggalkannya.