Bab 1

26.5K 869 10
                                    

Freya

"Maafkan aku Freya, aku mohon bisa kah kamu datang kesana mewakili" ucap Edo dari ujung telepon sana.

"Aku pikir aku bisa menyelesaikan pekerjaan ini lebih cepat tapi dari pihak lapangan ada masalah jadi terpaksa aku masih harus di Bali satu hari lagi sedangkan di satu sisi aku sudah berjanji pada Yoga akan datang ke pernikahannya"

"Tapi aku enggan pergi sendiri" aku berusaha mencari alasan. "Yoga itu temanmu aku mengenalnya saja karena kamu"

"Karena kamu sudah mengenalnya juga bukankah tidak sopan jika kita berdua tidak menghadiri pernikahannya. Aku mohon Freya"

Apa yang bisa aku katakan jika Edo sudah memohon, tidak mungkin aku menolaknya.

"Baiklah aku akan datang lagipula kamu benar lebih baik memang salah satu dari kita ada yang menghadiri pernikahan Yoga"

Bisa terdengar helaan napas lega dari Edo. "Freya terimakasih. Sungguh sebenarnya aku berharap bisa menghadiri pernikahan Yoga bersamamu"

"Aku tahu, akan kusampaikan kepada Yoga betapa menyesalnya kamu karena tidak bisa menghadiri pernikahannya"

Dari ujung sana terdengar Edo terkekeh. "Katakan juga padanya aku sampai menangis tersedu"

Aku jadi sedikit tersenyum mendengar gurauan Edo yang garing.

"Freya maaf aku harus kembali rapat jadi aku akan menutup teleponnya. Aku mencintaimu"

"Aku juga" lalu terdengar bunyi telepon di putus dari ujung sana.

Sebenarnya aku masih enggan untuk datang ke pernikahan Yoga, dia teman Edo jadi bisa aku bayangkan di pesta nanti tidak akan banyak orang yang aku kenal bahkan mungkin tidak ada orang yang aku kenal sama sekali.

Aku hanya bisa berharap pesta itu tidak akan jadi membosankan dan sepertinya ide bagus jika aku mengajak Anita.

***

Pernikahan Yoga berlokasi di sebuah gedung bekas kantor majalah miliknya yang kini telah disulap menjadi tempat pernikahan yang keren.

Lantai dasar dijadikan sebagai ballroom yang terhubung langsung ke taman yang asri yang dipenuhi meja - meja yang terisi banyak makanan dan minuman tidak ketinggalan singasana pengantin lengkap seperti pesta pernikahan pada umumnya dan sejak pertama menginjak pintu masuk para tamu sudah disambut dengan semua hal berwarna merah, tentu saja ini semua sesuai dengan tema pernikahan Yoga, RED.

Tempat pernikahan ini benar benar ramai, ramai dengan orang yang sama sekali tidak kukenal. Tidak semua tidak aku kenal sebenarnya. Aku mengenal beberapa salah satunya pasangan yang kutemui di pintu masuk yang dengan berbaik hati mengajak bersama sama masuk karena melihat aku datang sendiri tapi membuat aku sekarang bosan setengah mati karena harus mengikuti pembicaraan mereka membahas topik yang sama sekali tidak aku mengerti.

Daripada aku mati bosan akhirnya aku memutuskan pergi mengambil minuman lagipula aku memang sangat haus.

Andai saja Anita tidak sedang ada urusan saat aku ajak tadi mungkin setidaknya aku memiliki teman bicara sekarang.

Aku menghela napas panjang setelah meneguk setengah dari isi gelas. Sengaja berlama lama tidak segera kembali karena bergabung disana pun membuat bosan sama saja seperti disini berdiri sendiri. Bahkan disini tidak begitu membosankan karena disini aku dengan leluasa bisa melakukan kegiatan memperhatikan busana yang dikenakan para tamu undangan.

Aku tersenyum lebar ketika melihat seorang tamu perempuan mengenakan gaun dari label eklusive milikku.

"Apa ada sesuatu yang lucu" ucap seorang pria tiba tiba. Aku reflek berpaling ke arah sumber suara itu berasal.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang