Bab 22

6.1K 353 8
                                    

Freya

"Semalam sangat indah" ucap Edo sebelum aku keluar dari mobilnya.

Aku meringis mengingat kejadian semalam.

Jam 9 pagi aku baru sampai ke apartement dan langsung harus pergi lagi berkat telepon dari Alex pemilik pabrik kain yang merupakan suplier utama pemasok kain untuk butik F.A.

Entah ada apa tapi dia tiba tiba minta bertemu dan aku tidak bisa menolaknya.

"Mau kemana Frey?"

Suara itu. Aku langsung menoleh. Keanu.

"Hai" kataku masih tidak percaya dia muncul disini.

Dia menghampiriku yang sedang sibuk mengikat rambut di meja rias. "Kamu mau ke butik jam segini?

Yaa ampun baru saja bertemu setelah sekian lama dia malah mengajak berdebat.

"Aku ada janji dengan seseorang katanya dia ada perlu denganku dan aku tidak mungkin menolak karena dia merupakan supplier utama butik"

"Owh. Aku antar"

Aku mengangguk untuk mengiyakan.

"Oia gimana keadaan disana?" tanyaku teringar tentang longsor di lokasi yang akan dijadikan tempat wisata Giant Grup.

"Aman terkendali" jawabnya. Dari caranya menjawab aku tahu keadaan disana benar benar sudah terkendali. "Aku tidak mungkin pulang jika disana masih kacau"

"Owh begitu tapi syukurlah semua baik baik saja" aku benar benar lega semua bisa dilalui dengan baik.

Keanu mengangguk kecil.

"Kita seminggu tidak bertemu" dia memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya. Tangannya diletakan di kedua bahuku. Kedua matanya menatapku dengan lekat.

"Ada apa?"

Dia menggelengkan kepala. Aneh, kenapa dia. Apa tinggal seminggu disana membuat sifatnya berubah.

"Ngomong ngomong supplier kamu cewek kan?" Ucapnya mengganti topik lagi

"Bukan..dia pria"

Keanu memutar bola matanya. "Supplier apa sih?"

"Kain" jawabku. "Sudahlah..jangan ngajak ngobrol terus..kita berangkat sekarang"

***

"Putuskan kerja sama mu dengan supplier kain itu!" Cicit Keanu saat mobil yang kami kendarai baru saja merapat di parkiran Caffe tempat janjianku dengan Alex.

Maksudnya apa sih. Aku mendengus kesal. "Apaan sih Keanu"

"Aku serius..putuskan kerja samanya dan aku akan membuatkan pabrik tekstil untukmu"

Aku makin menganga mendengar ucapannya.

"Dia kenapa sih" gumamku. Menggeleng gelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang di ucapkannya lalu meninggalkannya keluar dari mobil.

"Freya jangan mengabaiku.." aku tetap mengabaikannya meski dia berkata seperti itu.

Dengan diikuti Keanu yang sekarang dia diam sepertinya merajuk, kami masuk ke Caffe.

"Maaf sudah membuat menunggu" ucapku pada Alex yang ternyata sudah duduk manis di meja yang ku reservasi.

"Tidak aku baru datang..loh Keanu?"

"Alex!"

Tunggu ada apa ini, apa mereka saling kenal.

"Kalian saling kenal?" Ujarku menyuarakan apa yang kupikirkan

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang