Freya
Aku tidak percaya siapa yang kini muncul dari balik pintu kantorku di studio, Keanu.
Bagaimana dia bisa ada disini dan untuk apa.
"Maaf Bu pria ini memaksa masuk" ucap salah satu pegawai butik bagian toko yang kukenali bernama Iksan kedua tangannya berusaha menghalangi Keanu masuk. "Pria ini menerobos"
"Biarkan dia masuk, aku mengenalnya" ucapku setelah barusan terpaku beberapa saat karena kehadiran Keanu.
Iksan mengangguk lalu dia mengundurkan diri pergi.
"Bagaimana kamu bisa sampai kesini?" tanyaku dan diabaikannya. Dia dengan santai berjalan masuk menghampiri tanpa kupersilakan.
"Ternyata tidak sulit mencari seorang Freya, desainer berbakat pemilik label F.A yang begitu terkenal" ucapnya. "Kantormu bagus juga"
Aku tidak peduli pujiannya, bukan itu yang aku butuhkan sekarang tapi penjelasan tujuan dia kesini.
"Ada apa? Aku yakin kamu mencariku bukan tanpa alasan"
Keanu memijit pelipisnya, terlihat frustasi.
Dan aku tidak menyangka dengan apa yang tiba tiba dia lakukan. Keanu berlutut di depanku dengan kedua tangan menempel di depan dada
"Freya dengan segenap jiwa ragaku dan dengan segala yang aku miliki aku memohon kepadamu. Jangan gugurkan janin itu" ucap Keanu lantang.
Ucapan Keanu membuatku tertegun tidak percaya.
Apa maksudnya jangan gugurkan, apa dia tiba tiba menginginkan janin ini?
Seperti aku.
"Apapun akan kulakukan Freya" ucapnya lagi dengan keyakinan kuat yang bisa aku rasakan.
Rasanya aku terdiam cukup lama mencerna kejadian yang sedang berlangsung ini sampai Keanu yang masih berlutut harus memanggilku beberapa kali untuk menyadarkan.
"Aku tidak akan mengugurkannya" ucapku akhirnya. Kulihat wajah Keanu terkejut beberapa detik yang tidak berapa lama diikuti secercah kelegaan di wajah.
"Benarkah?"
"Iya" aku menghampirinya membangunkan dia agar dia berdiri. Membantunya membersihkan debu yang mungkin menempel di pakaiannya. "Kamu benar Keanu janin ini tidak bersalah"
Keanu menatapku, ragu ragu dia berkata. "Aku akan menikahimu"
Mendengar pernyataannya aku jadi menghela napas panjang. "Keanu bukankah sudah kubilang aku tidak ingin menikah tanpa cinta"
"Tapi Freya.."
"Aku tidak mau menikah dengan mu. Aku akan mencari cara lain mungkin seiring waktu berjalan kita akan menemukan jalan selain menikah"
Keanu diam mungkin dia sedang berpikir. Tangannya memijat mijat pelipisnya lagi. Sepertinya dia sama tertekannya denganku beberapa hari ini.
Aku yang sudah kembali duduk di meja kerja menopang daguku berhadapan dengan Keanu yang sama sama menopang dagu juga. Menyadari situasi ini aku jadi tersenyum kecil. Keputusan kami mungkin akan melukai orang terdekat yang kami miliki tapi entah kenapa perasaanku lega setelah mengambil keputusan ini.
"Freya" Keanu memecahkan keheningan itu. "Aku minta nomor handphone mu"
Melihat aku yang terdiam dengan menatap heran ke arahnya Keanu melanjutkan kata katanya. "Agar aku mudah menghubungi kamu Freya"
"Tentu" lalu aku menyebutkan 12 nomer yang langsung dia coba sambungkan.
"Itu nomerku" ujarnya setelah melihat nomer yang kusebutkan tadi benar benar menyambung ke handphone yang tergeletak di meja. "Aku harap setiap ada apapun kamu beritahu aku"