Bab 15

7.8K 440 11
                                    

Freya

Apa Keanu hari ini tidak datang. Aku melirik jam yang menggantung di dinding studio mungil yang sengaja aku buat di apartement, pukul 19.00 wib.

Terakhir Keanu menghubungi saat sore tadi, dia bilang tidak bisa menjemputku sehingga aku harus pulang dengan taxi. Tapi dia tidak mengatakan tidak akan kesini. Saking sering Keanu mengunjungiku aku jadi kebiasaan menunggu kepulangannya setiap sore hari.

Aku kembali menyibukan diri mendesain baju, ini bukan bekerja ini hanya menyalurkan hobi mau gimanapun aku memang senang mendesain baju yang idenya sering tiba tiba muncul.

"Selesai" ujarku puas. Aku membawa hasil desainku keluar dari studio mungil. Memandanginya sampai puas seraya berbaring di sofa tamu. Sepertinya selama aku menjadi seorang desainer, desain inilah yang menjadi favoritku.

Aku lupa kapan aku mulai terlelap. Hanya saja ketika aku tersadar sudah ada Keanu di sisiku.

"Aku pikir kamu tidak kesini hari ini"

***

Keanu

"Kalo sehari saja tidak memastikan kamu baik baik saja rasanya ada yang kurang" ucapku menanggapi jawaban Freya yang baru tersadar. "Apa aku membangunkanmu?"

"Tidak..aku terbangun karena perutku terasa lapar"

Aku jadi tersenyum kecil mendengarnya. "Kalo begitu ayo kita cari makan"

"Ok..aku ganti baju dulu"

Tanpa menunggu jawaban dariku Freya beranjak pergi ke kamarnya. Sambil menunggunya aku merebahkan kepalaku ke sandaran kursi.

Tiba tiba ada sesuatu yang menarik perhatianku. Aku tidak salah melihatkan. Aku mengambil kertas yang bertumpuk asal di meja.

Sketsa baju, dimana ada 3 sketsa baju di selembar kertas itu bertuliskan Momy, Me, Daddy.

Aku membuka lembaran kertas yang lainnya. Sungguh aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat melihat kertas kertas itu selanjutnya. Semuanya membuatku tersenyum bahagia. Freya mendesain semua itu.

Aku mengalihkan pandanganku ke ruangan yang dimasuki Freya, menatap lembut dan dalam.

Terimakasih Freya

Sosok Freya kembali muncul dari kamarnya, pakaiannya sudah berganti dengan dress 3/4 bermotif bunga di balut dengan jaket kulit yang sedikit longgar.

"Ayo kita berangkat" ujarnya ceria.

"Ayo" Aku meletakan kertas tadi. Segera menghampirinya dan menautkan jari jemari ku kepadanya. Menggenggamnya erat. Dia tidak menolak meski sesaat Freya agak terpaku dengan tindakanku.

***

Freya

"Kamu bawa apa?" Seruku ketika melihat sosok Keanu muncul di apartement. Aku langsung merorong bawaannya "Sayuran?"

"Sayuran organik tanpa pestisida fresh langsung dari kebunnya di Bandung" Jawab Keanu dan seperti biasa Keanu merebahkan tubuhnya ke sofa.

"Kamu habis dari Bandung?"

Keanu hanya mengangguk.

Aku merasa Keanu tidak sedang baik, dia terlihat lesu dan tampangnya terlihat kusut meski di tutupi Keanu dengan wajah sok dinginnya itu.

Sungguh tidak ada maksud apa apa, aku hanya ingin seperti Keanu, seperti saat aku yang tidak baik setelah bertemu ayah, Keanu ada menemani. Aku tidak ingin ikut campur urusannya hanya saja aku ingin Keanu tahu bahwa diriku juga ada untuknya.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang