Bab 25

6.3K 357 3
                                    

Keanu

Terimakasih untuk ayahku yang telah seenaknya melimpahkan semua pekerjaan yang harusnya dia kerjakan kepadaku.

Dan kupikir semalam ada apa saat ayah menyuruhku pulang. Ternyata dia hanya ingin memastikan aku besok masuk kerja supaya dia bisa cuti. Cuti untuk memperingati anniversary mereka.

"Ayah mau liburan dan pastiin besok kamu masuk kerja karena banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan termasuk pekerjaan yang ayah tinggalkan"

Itu yang di ucapkannya sebelum meluncur bersama ibuku menuju bandara.

Kedua orang tuaku sedang bersenang senang dan aku disini sekarang harus kerja lembur. Beginilah nasib punya orang tua yang harmonisnya kelewatan.

Jadi sekitar pukul 20.00 WIB aku baru keluar dari ruanganku.

"Ini aku baru keluar" ucapku pada seseorang di ujung telepon sana. "Iya aku mau langsung pulang..miss you too"

Aku menghela napas panjang setelah telepon itu tertutup. Pulang? Pulang ke apartement Freya. Untuk kesekian kalinya aku membohonginya. Perasaan bersalah itu semakin besar menumpuk di sudut hatiku paling dalam.

Drtt drtt

Hp ku kembali menyala, dan tertera nama Freya disana.

"Iya Frey?"

Dan dari ujung sana terdengarlah Freya yang berbicara dengan nada khawatir menanyakan aku sedang dimana sekarang.

"Aku sedikit banyak pekerjaan tapi sekarang uda kelar ini lagi on the way kesana"

Telepon dari Freya membuatku lupa jika sedetik sebelumnya sedang memikirkan Carrisa.

***

Aku tidak bisa menjelaskan apa yang aku rasakan saat Freya menyambut kedatanganku di apartementnya.

Dia yang mengenakan celemek yang awalnya sedang sibuk di pantry berlari ke arahku dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Kamu sudah pulang" dia memelukku sesaat. "Selamat datang!"

"Kamu sudah makan malam?" Tanyanya seraya membantuku membuka jas dan dasi yang kukenakan.

"Belum" jawabku sambil menggelengkan kepala.

"Bagus..aku sedang masak tapi belum selesai jadi sambil menunggu bagaimana kalau kamu mandi dulu, aku sudah menyiapkan air hangatnya!"

Dan aku hanya bisa mengangguk untuk menjawabnya. Sambil menatap sosoknya yang berlalu dengan membawa jas dan tas kerjaku aku bisa merasakan ada sebuah rasa damai menyebar di seluruh di hatiku.

***

Aku mempererat pelukanku ke tubuh Freya yang terbaring didepanku. Rasanya sangat nyaman memeluknya seperti ini di pagi hari. Membuatku malas beranjak dari tempat tidur.

"Keanu sesak" ujarnya dengan suara khas orang bangun tidur kedua matanya masih terpejam.

Sepertinya aku memeluk Freya terlalu kencang.

"Sorry" ucapku menyesal diikuti kecupan ringan di pipi kiri lalu kening dan berakhir di bibirnya.

"Biarkan aku tidur Keanu" ucapnya saat aku berhenti menciumnya namun berlanjut mulai menggerayanginya.

"Baiklah" saat berniat mengikuti Freya untuk kembali ke alam mimpi tatapanku tidak sengaja melihat jam yang tergantung di dinding Freya. Jam 07.00.

"Aku kesiangan" seruku sedetik kemudian langsung bangkit dari tempat tidur dengan tergesa gesa. "Aku ada meeting jam 8"

"Tumben kamu ngejadwalin meeting pagi biasanya sepagi paginya juga jam 10" ucap Freya dia menggeliat malas lalu merubah posisinya menjadi duduk.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang