Bab 30

6.3K 351 4
                                    

Freya

Saat aku membuka kedua mataku hal pertama yang kulihat adalah wajah seorang perempuan berseragam perawat.

"Anda sudah siuman?" Tanyanya ramah

"Euhh" aku mengerang saat sakit mendera ketika kugerakan sedikit tubuhku

"Dimana ini" tanyaku lemah.

"Ini rumah sakit" jawabnya. "Anda baru siuman setelah tertidur hampir 40 jam" Terangnya

Aku  mengernyit. Perlahan aku mulai mengingat potongan potongan peristiwa yang menimpaku juga..

Keanu

Tubuhku langsung gemetar karena hal terakhir yang aku ingat adalah saat aku memanggilnya lagi tidak ada jawaban dari dalam sana setelah itu aku melihat para pria berbaju orange berlari menghampiri dengan tergesa gesa, mereka seperti mengatakan sesuatu tapi aku tidak tahu apa yang mereka katakan lalu kesadaranku hilang.

"Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan anda" ucap perawat itu dia kemudian keluar.

Setelah perawat itu tidak terlihat aku segera menyibak selimut mengabaikan sengatan sakitnya aku bergegas turun dari ranjang dan mengambil langkah cepat meninggalkan ruang rawat.

"Nyonya Alfarez!" Seru seseorang pria bersuara berat dari belakang saat aku baru saja melewati satu lorong dari ruang rawatku.

Dan yang memanggilku dengan sebutan nyonya Alfarez hanya dokter kandungan pribadiku yang di atur Keanu.

"Anda mau kemana?" Lanjutnya lagi, aku memutar tubuhku langsung dan menghampirinya tergesa gesa.

"Keanu aku mau mencari Keanu. Dokter tahu?" Tanyaku tertahan

"Tapi kondisi nyonya belum stabil paska ditemukan di gedung terbakar kemarin. Lebih baik nyonya istirahat" jawabnya lalu menuntunku untuk kembali ke ruang rawat.

Deg. Ucapan dokter barusan mengingatkanku pada janin yang ku kandung. Bagaimana keadaannya. Aku ingat di kebakaran kemarin aku sempat terjatuh beberapa kali.

"Dokter anakku..?" Tanyaku bergetar dan cemas.

"Dia baik baik saja. Janinnya sempat stres tapi untungnya dia sangat kuat jadi dia bisa melewati masa kritisnya"

Jawaban dokter pribadiku itu membuatku lega seketika.

"Lebih baik Anda sekarang kembali ke kamar rawat biar saya cek kondisinya terlebih dahulu"

Aku langsung menggelengkan kepalaku. "Tidak. Aku ingin mengetahui keadaan Keanu. Bisakah ijinkan sebentar?"

Dokter itu berpikir sejenak lalu menghela napas panjang. "Baiklah. Biar saya antar"

Sepanjang menuju ruang rawat Keanu yang ternyata tidak terlalu jauh dari ruang rawatku hanya terhalang 5 kamar itu terasa begitu jauh. Aku takut sekali, apabila terjadi sesuatu pada Keanu aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri.

Pintu bercat putih itu perlahan kudorong.

"Tuan Alfarez belum siuman sejak ditemukan di gedung yang terbakar itu" ujar Dokter itu. "Masuklah. Akan kutinggalkan kalian berdua"

Aku terpaku menatap sosok yang biasanya angkuh dan pemaksa itu, dia kini terbaring di ranjang lemah tak berdaya dengan tangan kanan diberi selang implus dan pundak sampai sepertiga lengan kirinya terbalut kain kassa begitu juga dengan kedua telapak tangannya.

Dengan gontai aku menghampiri tepi ranjang dimana Keanu berada dan air mataku langsung banjir setelah melihatnya lebih dekat. Dia mengalami banyak luka, di dahi dan hidungnya juga telinga kirinya. Keadaannya lebih parah dariku.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang