Bab 14

7K 450 3
                                    

Keanu

HP itu menyala tepat tengah hari. Freya. Aku membiarkannya. Sengaja. Layar HP itu kembali hitam tapi sedetik kemudian menyala lagi. Masih Freya yang menguhubungiku dan aku masih tidak berniat mengangkatnya. Aku sedang tidak mood berbicara dengannya.

Sepertinya Freya tidak menyerah, hp itu kembali menyala dan menampilkan namanya lagi. Gigih juga.

Berniat mengabaikannya lagi aku mengalihkan perhatianku ke laporan yang harus aku kerjakan tapi sesaat kemudian aku menyadari sesuatu.

Freya bukan tipe orang yang senang beramah tamah menghubungi seseorang tanpa tujuan. Pasti ada sesuatu yang penting sehingga dia menelpon berkali kali

Dengan cepat kuraih HP itu dan menjawab teleponnya.

"Freya" Ucapku setenang mungkin, sebenarnya dalam hati aku sudah panik takut mendapat kabar buruk darinya.

"Apa kamu sibuk" Jawabnya dari ujung sana.

"Lumayan..memangnya ada apa?"

"Aku minta waktumu sebentar" Ada jeda sesaat dan disesaat itu samar terdengar tarikan napas Freya yang panjang.

"Keanu bolehkah aku pergi bekerja?"

Mendengar ucapanya aku hanya diam, mencerna maksud dari ucapannya, tapi aku lega karena bukan kabar buruk yang dikatakannya, seperti yang aku takutkan. Mungkin karena tidak ada jawaban dariku Freya melanjutkan lagi perkataannya dan memang suara Freya terdengar gugup.

"Aku janji, aku tidak akan kerja terlalu berat, aku hanya ingin menyelesaikan sedikit pekerjaanku untuk peragaan busana nanti dan aku juga janji aku hanya akan bekerja setengah hari saja"

Freya sedang meminta ijinku. Aku tidak salah mendengarkan.

"Keanu" ucapnya menyadarkanku.

"Iya Freya" aku senang. Aku senang karena ternyata aku ada di bagian hidupnya. Aku pikir apalagi kemarin yang dengan mudahnya dia membatalkan janji hanya untuk Edo, aku merasa aku tidak ada arti untuknya. Padahal dia berarti untukku. Perempuan yang akan menjadi ibu dari anakku. "Kamu boleh bekerja sesuai dengan kamu ucapkan tadi Frey"

"Sungguh?" Aku mendengar nada lega dari suaranya.

"Iya..tapi sekali kamu menyalahi aturan, tidak segan aku akan mengurungmu di suatu tempat yang tidak diketahui orang sama sekali..paham?"

"Paham Keanu"

"Ok"

Setelah itu sambungan telepon dengan Freya terputus. Aku yakin dia pasti dengan segera meluncur ke studionya.

Tunggu. Ada sesuatu yang lupa aku katakan padanya.

Aku segera menelponnya lagi.

"Frey aku lupa bilang..kamu boleh bekerja tapi pastikan kamu tidak berusaha membawa mobil sendiri"

Aku mendengar dia mencebik. Dia pasti tidak percaya bila aku akan seover protektif begini kepadanya.

"Mau aku kirimkan supir untuk menjemputmu atau naik taxi atau  kamu tidak memilih keduanya berarti kamu tidak boleh bekerja"

"Taxi..aku pilih naik taxi" jawabnya cepat.

"Ok..ingat Frey jangan menyalahi aturan"

Aku tersenyum sangat lebar saat telepon itu di tutup. Aku jadi merindukannya padahal tadi berbicara dengannya saja aku malas.

***

Freya

Aneh. Kenapa aku harus gugup hanya karena meminta ijinnya untuk bekerja. Memang siapa dia. Keanu. Pria brengsek yang jadi ayah biologis dari janin yang aku kandung. Sebatas itu. Meski terkadang aku suka mati kutu kalo dia sudah mengeluarkan aura tidak bisa di bantah.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang