• Tetangga Baru •

184 19 0
                                    

Mata Katya membulat saat ia menoleh dan mendapati sosok yang tinggi menjulang di depannya.

DIA?!

"Lho, Saktya sekolah di SMA Bina Bangsa juga? Satu sekolah sama Katya dong?" Celetuk Reka pelan. Katya melirik Reka tajam.

Aduh si Mama. Ini lho yang aku maksud si patung es! Runtuk Katya.

"Dia temen sebangku saya kok, Tan." Katya menatap Saktya dengan tidak percaya. Saktya menjawab pertanyaan itu masih dengan wajah datar andalannya. Kelakuan di rumah sama di sekolah nggak beda jauh.

"Wah kalo begitu kamu berangkat bareng Saktya aja setiap pagi. Biar mama nggak perlu repot-repot anterin kamu lagi."

"Mama!" Reka dan Kirana tertawa mendengar tanggapan Katya. Saktya hanya tersenyum kecil.

"Ma, aku ke atas dulu ya? Tante saya pamit dulu." Saktya membungkukkan badan dan mundur lalu berjalan menaiki tangga ke lantai dua.

"Maafin Saktya ya, Rek. Dia emang gitu anaknya. Pendiam." Reka mengibaskan tangannya, memaklumi.

"Nggak apa-apa. Katya juga gitu kalo ketemu sama orang baru."

Perbincangan itu berlanjut hingga senja sudah menghilang sejak berjam-jam yang lalu. Membuat Katya lagi-lagi mendesah dan merutuki nasib sialnya hari ini.

☆☆☆☆☆

"You say good morning. When it's midnight. Going out of my head. Alone in this bed. I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad. I miss you so bad. And my heart heart heart is so jetlagged. Heart heart heart is so jetlagged. Heart heart heart is so jetlagged, so jetlagged."

Katya bernyanyi sembari meletakkan semua buku-buku pelajarannya diatas meja belajar. Lagu Jet Lag milik Simple Plan membahana di seluruh penjuru kamarnya. Ia meletakkan semua pernak-pernik pajangannya diatas etalase yang menggantung di samping jendela kamarnya.

Duk! Duk! Duk!

Katya mengernyitkan dahi dan menoleh ke jendela. Suara kerikil yang terpantul ke jendelanya membuatnya terganggu. Lagi-lagi matanya membulat saat ia melihat sosok Saktya berdiri di ambang jendela seberang kamarnya dengan secarik kertas ditangannya.

Suara musik dari kamar lo ganggu gue belajar.

Katya mencebik lalu bersungut mematikan dvd player miliknya. Ia merobek kertas dari buku drawing sketch dan menuliskan sesuatu disana dengan huruf besar-besar.

OH GUE PIKIR PATUNG ES KAYAK LO NGGAK BISA KEGANGGU JUGA

Saktya mengernyitkan dahi saat membaca tulisan yang tertera di kertas. Dia menatap Katya tidak percaya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Katya memeletkan lidahnya dan menutup tirai dengan sekali hentakan.

"Hih tetangga abnormal!"

"Kamu ngomong sama siapa, dek?" Katya menoleh cepat saat melihat kepala Nathan menyembul dari balik pintu kamarnya. Wajah kakaknya menatapnya bingung saat melihat Katya berbicara sendiri.

"Itu tuh sama orang abnormal." cerocos Katya pelan. Nathan tertawa kecil lalu berbisik pelan.

"Oh hati-hati aja pas ngomong sendiri. Kakak takut kamu jadi gila nanti." Katya melotot.

"KAK NATHAN!!!" Nathan hanya tertawa sembari menutup kembali pintu kamar Katya, membuat Katya mendengus kesal. Saat Katya hendak berjalan menuju meja belajarnya, ponsel yang ia letakkan diatas nakas berbunyi nyaring.

From : Keyla
Besok gue nggak masuk ya. Ada acara keluarga. Don't miss me a lot :p

Katya mencibir lalu detik berikutnya sambungan telepon telah tertuju kepada Keyla.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang