• Sepenggal Masa Lalu •

162 12 3
                                    

Suasana Surabaya terasa berbeda pagi ini. Langit terlihat cerah membuat suasana hati Katya jauh lebih baik pasca kepindahan dirinya seminggu yang lalu. Katya mematut dirinya di depan kaca, memandang semua yang ia kenakan dengan teliti.

"Dek, kakak yang anter ke sekolah ya? Soalnya mama udah berangkat barusan." Suara Nathan begitu jelas terdengar didepan pintu kamarnya, membuat Katya mau tak mau memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas dengan terburu-buru.

Alat-alat mos, topi, jepitan..

"Sebentar, Kak!" Serunya lantas mengambil sebuah gelang berwarna biru langit dan memakainya dengan terburu-buru.

"Jadi, kamu udah siap sama hari pertama kamu MOS?" Jalanan Surabaya begitu lenggang, membuat Katya jatuh cinta untuk kesekian kalinya dengan kota ini bahkan sejak ia menginjakkan kakinya untuk pertama kali disini.

"Aye-aye, Captain!" Katya tertawa seraya bersenandung ria mengikuti alunan lagu yang mengalun dari sebuah radio lokal.

Nathan mengemudikan mobilnya dengan luwes, hingga mereka berdua berhenti di depan sebuah sekolah swasta yang besar.

Tulisan SMA Pelita Harapan tercetak jelas diatas pintu gerbang sekolah. Katya turun dari mobil lalu melambaikan tangan kepada Nathan dan berbalik memasuki gedung sekolah barunya.

"Iya-iya dia ganteng banget! Apalagi pas main futsal duh!" Riuh suara perempuan yang sedang bergosip ria lantas membuat Katya tersenyum kecil.

Nggak ada bedanya sama sekolahnya dahulu. Tiba-tiba saja ia merindukan sosok Keyla, sahabatnya yang cerewet.

Lapangan di penuhi oleh siswa siswi yang mengikuti MOS pagi itu. Katya menatap sepatunya gugup, lantas berjalan menyelinap diantara kerumunan orang-orang tersebut.

"Oh my god, guys! Look at that!" Sebuah seruan membuat Katya menoleh, lalu langkahnya mendadak terhenti. Segerombolan anak perempuan yang berdiri didepannya membuatnya mengerutkan keningnya bingung. Salah satu perempuan yang mencepol rambut cokelat terang miliknya bahkan menatap Katya secara terang-terangan dari lapangan seberang. Katya melirik jaket yang mereka kenakan. Badge OSIS tercetak jelas disana.

Double shit! Hari pertama nih! Runtuk Katya dalam hati.

"You have a twin. Don't you?" Suara perempuan itu membuat semua orang disekitarnya mendadak menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan teman-temannya yang memunggungi Katya. Satu persatu dari mereka berbalik dan menatap Katya dengan kaget. Terakhir perempuan berambut hitam legam disamping rambut yang bercepol itu berbalik, hingga Katya nyaris mengeluarkan bola matanya sendiri dari rongganya saat ini.

"Dia mirip banget sama lo." Gantian suara perempuan berambut pendek yang memakai bando berwarna pink. Perempuan berambut hitam legam tersebut melangkahkan kakinya mendekat kearah Katya, membunuh jarak antara mereka berdua secara perlahan-lahan.

"Oh my.." Dia menatap Katya dari atas sampai bawah, membuat Katya mencengkram tas dibahunya dengan erat.

"Anak baru ya?" Suara otoritas miliknya berdengung ditelinga Katya, membuatnya mengangguk takut. Ia melirik name tag yang menggantung di leher perempuan tersebut. Tentu saja ia salah satu panitia yang menangani acara MOS ini. Katya sukses melongo saat membaca nama seniornya.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang