Author pov
Sebuah mobil sport warna putih keluaran terbaru. kini terlihat berjalan memasuki pelantara parkir gedung mewah pencakar langit yang bertingkat tiga puluh. Gedung yang terletak di bilangan jakarta selatan. Mobil itu berjalan dan berhenti dengan mulus tepat di depan pelantara parkir gedung megah nan mewah pencakar langit itu.
Setelah mobil itu berhenti dengan mulusnya di sebelah mobil-mobil yang berjejeran manis di pelantara parkir itu. Pintu kanan mobil putih yang di tempati pengemudi itupun terbuka lebar dan keluarlah seorang lelaki parubaya yang berjalan tergesa gesa menuju pintu kiri mobil pengemudi. Lelaki itu segera membuka pintu mobil tersebut dengan pelan dan terlihat sepasang kaki mungil yang berlapis kaos kaki putih sepanjang lutut dan sepasang flat shose yang terlihat mahal membungkus kaki mungil itu.
Pintu yang tadinya terbuka sedikit dan hanya memperlihatkan kaki mungil nan mulus itu sekarang sudah terbuka lebar dan terlihatlah gadis mungil yang sangat cantik, dengan tubuh ramping, hidung mancung seperti perosotan anak TK. mata hazel yang begitu bening dan kulit putih mulusnya yang putih pucat yang seakan terlihat tak ada nodan yang menempel sedikitpun di atas kulit gadis mungil yang terlihat sangat mengemaskan dengan pipi chubby yang terlihat merona merah seperti buah apel merah.
Ya gadis itu adalah Prilly Latuconsina anak pertama dan satu satunya dari pasangan suami istri Talita wijaya dan Andra Latuconsina. Karna terlahir sebagai anak sulung dari keluarga latuconsina. dan tidak mempunyai saudara membuat prilly tumbuh menjadi anak manja, childlish, cengeng, keras kepala serta boros dalam hal apapun. Tapi itu semua tidak menjadi masalah dalam keluarga latuconsina. Apapun yang prilly inginkan mereka berusaha untuk menurutinya apapun itu asalkan putri kesayangan mereka tersenyum dan bahagia. Seperti waktu itu. Prilly pulang dari sekolahnya dengan muka yang di tekuk sedemikian rupa. Membuat semua orang yang ada di dalam kediaman latuconsina mengerenyit aneh melihat tidak bisanya putri kesayangan keluarga latuconsina itu cemberut di saat pulang sekolah seperti siang ini. Biasanya dia akan bertetiak dari pintu depan denga senyum merekah dan tak lupa cengiran manis dan renyah has dari sang putri chubby nan manis itu. Tapi sekarang ada yang berbeda dengan raut muka dari gadis itu.
" Hey. Pelincessnya papa kenap kok cemberut cih?" Tanya andra pada putri kesayanganya yang terlihat cemberut dengan muka yang di tekuk sepuluh lipat yang sedang menyandarkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Tapi prilly tetap diam dan bersikap cuek dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh papanya karna dia sekaran sedang dalam mood yang buruk hari ini. Salah sangat buruk menurutnya.
" Hey. Kenapa sih kok papa di cuekin. Kenapa? Di sekolah ada yang jahat?. Ada yang ganggu kamu?. Ayo bilang sama papa siapa yang berani ganggu putri papa yang cantik ini" Andra berkata dengan lebut dan membawa kepala prilly agar bersandar di dadanya. mengelus pelan rambut anak kesanyanganya ini yang terlihat sedikit di curly dengan bau sampo citrus kesukaan anaknya ini.
' Hangat..' Batin prilly dan memejamkan matanya untuk menghiru bau wangi parfum dari dada papanya yang bidang. Dada ini adalah tempat paling nyaman menurutnya. Gumamnya dalam hati dan kembali menghirup aroma menenangkan dari dada papanya ini.
" Pa? " Prilly mengangkat kepalanya yang sedari tadi bersandar di dada papanya dan melihat ke arah andra serius.
" Iya sayang ada apa. Bilang sama papa" Kata Andra menghadap anaknya. Yang terlihat sedikit sedang merajuk. Jika gadisnya sedang merajuk seperti ini dia merasa anaknya terlihat seperti prilly yang masih berumur lima tahun.
" Kak ali udah gak sayang lagi ya sama prilly"
" Hah?. Kata siapa?. ali sayang kok sama anak papa ini. Siapa sih yang bilang gitu?" Andra tersenyum misterius ternya ini toh. Alasan putrinya diam dan cemberut seharian ini ternyata semua gara-gara pemuda itu ali. Pikir andra dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr perfect
RandomI Love You! kak - Prilly I Love You More! - Aly Syarief