Part 11

25.6K 1.7K 15
                                    

Jika yang istimewa akan bisa di gantikan dengan yang ada. Bisa jadi yang ada akan di gantikan dengan yang selalu ada. Dan bisa jadi yang selalu ada akan di gantikan dengan yang selalu berusaha.

Itulah yang sedari tadi berputar di benak seika. Dia lebih memilih diam di bandingkan berbicara dengan seseorang yang terlihat fokus menyetir di sebelahnya ini. Sosok yang dingin. Terlalu dingin mungkin untuk orang yang baru di kenalnaya atau mengenalnya.

Sosok yang selalu mempesona dengan tampang coolnya serta rahang yang kerasa di lapisi dengan kulit putih yang bersih. Di sertai dengan pancaran bola mata yang selalu terlihat tegas dan mengintimidasi setiap orang yang berbicara denganya. Ya terutama orang yang baru di kenalnya.

Tapi tidak hanya itu. Sosok yang seperti es itu aku lumer seperti coklat yang meleleh di atas cake. Jika bersama dengan orang-orang terdekantnya. Seperti denganku tadi. Dia sosok yang penyayang perhatian dan lembut yang pasti dia juga romantis di sertai dengan senyum manisnya. Apakah masih ada wanita yang mau menolaknya. Ku pikir tidak. Jika adapun mungkin dia adalah wanta terbodoh di dunia ini.

Selama empat tahun kenal. senyum itu yang selalu menghiasi hari hari seika. Suaranya yang merdu dan  maskulin. canda tawanya yang renyah. Itulah yang membuat sosok primadona itu luluh lantah di bawah kaki seorang Ali syarief. yang sekara menjabat sebagai CEO di salah satu perusahaan milik keluarganya. Dengan segala kelebihan yang di miliki Ali bukankah dia sudah berhak menyandang gelar sebagai Mr. Perfect. Kenapa tidak.

Itulah sosok seorang Ali Syarief di mata seika. Sosok yang mempesona. Jadi jangan salahkan dia jika dia begitu tergila gila dengan sosok pria dingin di sampingnya ini. Salahkan saja orang tuanya karna membuat dan melahirkan anak setampan Ali.

Jika ada yang keras kepal di dunia ini. Maka aku sebut itu waktu. Kenapa karna sekeras apapun kita menolak waktu tetap saja mempertemukan kita.

*******

Setelah mematika mesin mobilnya. Ali menoleh ke arah seika yang duduk si sampingnya.

" Kenapa kok liatnya gitu " Tanya seika.

" Kamu tunggu di sini. jangan keluar. Ok. Aku mau jemput seseorang dulu " Ali berkata dengan nada suara yang mewanti wanti pada seika.

" Siapa? "

Tanpa menjawab pertanyaan dari seika. Ali lebih memilih keluar berjalan mencari di mana keberadaan Prilly.

Jika aku membalas pertanyaanya tadi pasti akan mejadi pembicaraan yang lebih panjang. Aku tidak mau membuang banyak waktu denganya. Rutuk Ali.

Ali mengedarkan pandanganya ke segala penjuru arah. Mencari keberadaan mobil Prilly yang tadi katanya ban mobilnya pecah.

Senyum manis langsung mengembang di bibir tipis merah itu. Di saat di melihat mobil putih yang terparkir sembarangan di tepi jalan.

Ali segera berjala menghampiri mobil itu.

" Pak. Prillynya mana? " Ali bertanya kepada pak min yang sedang berjongkok. Memeriksa ban samping kiri depan mobil.

Pak min tersenyum.
" Eh. Itu Mas. Neng ilynya ada di dalam mobil "

Setelah mengucapkan terima kasih pada Pak Min. Ali segerah berjalan menuju pintu mobil dan mengetuknya pelan. Ali bisa melihat senyum manis merekah yang terpancar dari wajah chubby gadis itu.

Senyum yang selalu mebuatnya merasa nyaman. Dan karna senyum itu pula Ali rela melakukan apa saja asalkan dia bisa melihat senyum itu mekar setiap harinya.

Ali tersenyum membalas senyum Prilly yang masih duduk di dalam mobil. Ali langsung membuka pintu mobil dan terlihatlah gadis manis yang sedang duduk dengan santainya di kursi mobil. Dengan senyum merekahnya.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang