Me and Mr perfect

Part 38

                   HENING...!!

Sedari tadi hanya ke heningan yang tercipta di dalam ruang keluarga di rumahnya ali. Rumah Kedua orang tua ali lebih jelasnya karna ali sendiri dia belum mempunyai rumah. Dan rencananya dia akan membeli rumah setelah menikah dengan prilly. Rumah yang akan mereka tinggali nanti bersama anak anak mereka kelak. Rumah yang akan di hiasi dengan suara tawa dari anak anak mereka nanti Tapi apa. Semuanya hancur dalam hitunga detik begitu saja.

Jika kalian bertanya apa yang terjadi dengan pesta perkawinan itu. Pesta perkawinan? Jangan tanyakan itu lagi.

Setelah ijab qabul yang di lantangkan ke dua kalinya oleh ali selesai. Acara langsung selesai begitu saja. Para tamu undangan langsung di bubarkan. Acara itu hancur seketika. Semua orang pergi satu persatu meninggalkan acara dengan berbisik bisik. Entahlah ada bilang kasianlah sama si prilly yang baru aja nikah. Eh malah langsung di poligami. Dan ada juga yang bilang harusnya si prilly di cerain aja langsung. Kan kasian ginanya udah hamil muda. Eh yang ngehamilin malah nikahin orang lain. Di madu lagi. Kasian baget si gina. Prillynya aja yang ganjen ya. dan masih banyak lagi ucapan dari orang orang itu. Yang membuat telinga kedua orang tua prilly langsung panas dan naik pitam. Jika aku tau semuanya akan menjadi seperti ini. Aku tidak akan menikahkan anakku dengan ali.  Batin Andra menggeram marah mendengar apa yang di bicarakan orang orang itu tentang putrinya. Buat apa mereka sekolah sampai tinggi tinggi jika menjaga mulutnya saja tidak bisa. Tidak ada gunanya. Batin andra marah.

Sedangkan prilly yang di bicarakan sebegitunya di depanya dirinya sendiri. Di depan mata kepalanya sendiri. Dia hanya bisa diam. Prilly hanya bisa menangis sambil terdiam di tidak bisa berbicara sedikitpun. Jangankan bicara. Bernafaspun dia sudah lelah. Mungkin jika tubuhnya tidak membutuhkan udara untuk bertahan hidup mungkin dia sudah tidak mau lagi menghirup udara yang di rasanya sangat sulit dan berat untuk ia lakukan.

Dia hanya diam tetunduk di pelukan mamanya. Entahlah untuk saat ini prilly hanya mau sendiri. Dia harap apa yang terjadi malam ini adalah mimpi buruk. Tolong siapapu bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Batin prilly berteriak terisak.

Dan.

Di sana. Di atas sofa itu semua orang terdiam. Ada papanya prilly. Dan kedua orang tua ali. Dan juga Gina serta papanya yang pasti tidak ketinggalan.

Jika kalian bertanya di mana prilly?. Entahlah. Setelah ijab qabul yang kedua kali yang di ucapakan ali pada gina selesai. Prilly lansung menghilang begitu saja dengan mamanya. Mungkin pulang atau di kamar tamu rumahnya ali dengan mamanya. Entahlah.

Semua orang sedari tadi hanya menatap ali dengan pandangan marah serta pandangan meminta penjelasan agar ali menjelaskan semuanya sedangkan Ali yang di tatap sedemikian menyeramkan oleh beberapa pasang mata yang ada di dalam ruangan ini sedari tadi hanya diam menunduk sesekali menyeka sudut bibirnya yang masih saja mengeluarkan darah segar dari sudur bibirnya yang robek.

Ali marah dengan semua orang yang ada di rumah ini. Ia marah pada papanya yang memaksanya menikahi Gina. Tanpa mau medengarkan penjelasan darinya sedikitpun. Dan dia juga marah pada dirinya sendiri. Yang dengan maunya menikahi gina di depan prilly pula. Dasar wanita ular geram ali dalam hati. Memaki gina yang sedang berakting menjadi wanita terlemah dan polos di depannya ini.

Sedangkan gina sedari tadi hanya dia menunduk. Tersenyum evil. Aku menang prilly. Batin gina bersorak. Thanks baby. Karna kamu. Mamamu ini bisa mendapatkan Seseorang yang sekarang sudah sah menjadi papamu. Gina menyeringai. Sambil mengusap pelan perutnya yang masih rata. Dengan sombongnya.

I am a princess. Lady syarief and... Baby syarief juga nantinya. batin gina bersorak menang.

" Khemmm!!! " Syarief ayahnya ali. Mencoba Berdehem pelan. Mencoba mencairkan suasana yang sangat terasa panas di dalan ruangan yang ber AC ini. Syarief menghelai nafas pelan. Jujur dia tidak tau harus mengatakan apa untuk saat ini.