Part 25

20.2K 1.4K 22
                                    


Bisa kalian bayangkan bagaimana hancurnya hatiku saat ini?.

Mungkin jika kalian bisa merasakannya kalian akan tau. Hatiku ini bukan lagi sama seperti kaca yang di jatuhkan dari lantai tiga puluh dan pecah terhempas di atas tanah tak berbentu lagi. Mungkin bisa di katakan hatiku ini tak berbentuk lagi. Hancur tanpa bekas.

Bagaimana tidak?

Di saat orang yang selama ini kamu tunggu tunggu akan kembali hadir di sampingmu. Orang yang kamu harapkan akan bisa menerimamu apa adanya. Kini hadir berdiri di depanmu tapi ia tidak sendiri lagi. Ia bersama orang lain. Seorang wanita yang mengantikan tempatku dulu di hatinya. ali. Orang yang sangat spesial pastinya. Mungkin ia juga orang yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak. Dan jika kalian jadi aku Apa yang akan kalian lakukan? Menangis atau berteriak dengan lantang sambil berkata dia milikku?. Seperti itukah?.

Dia yang selalu menjadi penyemangat hidupku. Cahaya dalam hidupku. Pelindungku. Kebahagiaanku. Pangeranku. Dia segalanya bagiku. Tapi kini dia tidak lagi sama. Ia menghilang dan kembali dengan kisah barunya. Bersama orang baru pula. Apa yang akan aku lakukan jika tadir tidak untuk kami lagi. Takdir tidak menghedaki kita untuk bersama lagi. Apa yang harus aku lakukan?. Menyerah? Atau memilih untuk berhenti berharap?.

Sakit?. Jangan tanya lagi. Sangat sakit malah sepeti ribuan belati yang menancap dengan kasarnya tepat mengenai di uluh hatiku. Hancur dan merobeknya.

Aku seperti tuli. Tidak bisa lagi mendengar kata yang keluar dari mulut mereka. Tidak bisa lagi mendengar suara musik yang sedari tadi berdentum nyaring. Hanya ada sunyi.

Nafasku mulai terasa sesak. Aku mencoba menghirup udara dengan rakus. Agar aku bisa bernafas lagi. Tapi kenapa udara terasa sangat sulit untukku dapatkan. Sedangkan nafasku sudah mulai tersengal sengal.

Aku lelah. Sangat. Aku ingin berteriak meluapkan rasa sakit yang mengumpal di dada ini. Karnanya. Karna dia dan pasangan barunya.

Tanpaku sadari. Setetes air mata mengalir bebas di pipiku. Aku langsung menghapusnya. Sebelum semua orang mengetahuinya.

" Sayang. Kamu gak papakan? " Talita. Bertanya mengelus pelan pucuk kepala anaknya. Ia tau apa yang di rasakan oleh anaknya ini.

" Ah. Ya ayo silahkan duduk " Kata andra ragu memandang ke arah prilly prihatin. Ayah tau apa yang berkecamuk di dalam hatimu saat ini sayang.

" Ah. Ya terima kasih " Kata Resi menghelai nafas. Dia sudah bisa membayangkan apa yang akan di rasakan oleh prilly. Gadis kesayangan anaknya itu dulu. Sebelum Ali kehilangan semua ingatanya. Hanya karna gara gara kecelakaan naas malam itu. Malam kelam yang membuat semua menjadi berubah dan berbeda dengan waktu hanya satu malam.

" Ayo Ali silahkan duduk. Dan siapa tadi? " Kata andra bertanya.

" Ah. Gina om " Kata ali menimpali dengan senyum manisnya.

" Ah. Ya gina. Silahkan duduk "

" Ya. Terima kasih Om " Senyum tersunging manis di atas bibir gina.

Ali tersenyum manis memandang ke arah gina. mempersilahkan gina duduk setelah ia. Menarik pelan kursi tepat di dekat Prilly.

" Eh. Hati hati dong sayang " Kata ali.

Deg. Jantung prilly langsung berdetak semakin kencang. Sesak. Kata prilly lirik memegang dadanya. Dulu pangilan sayang itu adalah miliknya. Hanya dia yang di pangil sayang oleh alu. Tapi sekarang seseorang telah mengantikan tahtanya di hanti ali.

" Maaf gak sengaja " Ali tersenyum mengacak rambut gina pelan.

" Jangan gitu lagi " Kata ali pelan memperingati gina yang ingin menyenggol piring yang ada di atas meja yang hampir saja akan terjatuh karnanya.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang