Sudah satu bulan ini prilly keluar dari rumah sakit. Keadaannya juga semakin membaik dan juga hubunganya dengan ali sekarang sudah kembali seperti dulu tidak ada yang berubah. Dan gina entahlah prilly juga bingung dengan gadis itu yang tiba tiba saja menghilang entah kemana. Setelah ali di nyatakan sembuh dari amesianya gina langsung hilang bak di telan bumi tidak ada lagi kabat tentangnya mungkin dia sudah pulang ke singapura entahlah aku tidak tau. Batin prilly.Prilly langsung terkesima saat merasakan benda kenyal itu menempel di keningnya. " Ngelamunin apa sih. Mm " Kata ali langsung mengangkat wajahnya dari atas kening prilly. Ali terkekeh pelan melihat raut wajah terkejut dari prilly. " Apaan sih .. kak ali mah! " Kata prilly mendorong ali dengan muka merahnya. Ali hanya mengeleng sambil terkekeh pelan. Ali mengendarkan seluruh padanganya ke segala penjuru arah. " Orang rumah pada kemana sepi banget " Kata melihat ke arah prilly sambil menaik turunkan alisnya yang tebal. Prilly yang melihat ali bertingkah konyol seperti itu langsung terbahak. Ali yang melihat prilly tertawa juga ikut tertawa bersama prilly. " Kenapa sih. Emang afa yang lucu? " Kata ali mencubit pipi chubby prilly gemasa. " Aaaaaa. Sakit Kakak ali " Kata prilly menghempaskan tangan ali dari tautan di pipinya. Ali seketika langsung terbahak melihat ekspresi lucu prilly yang sedang marah padanya.
Prilly merenggut mensedekapkan kedua tanganya di depan dada. Ngambek.
Ali mengeleng lalu medudukkan pantatnya di samping prilly di atas sofa yang sedang di duduk prilly.
Ya sebulan berlalu ali sudah tidak tinggal lagi di rumah prilly dia sudah menyewa apartemen dan juga dia sedang mengurus kepindahanya kembali ke indonesia. Ali sudah memutuskan untuk tinggal di indonesia dan tidak mengikuti kedua orang tuanya yang tinggal di singapura. Dan sekarang di sinilah ali di rumah prilly. Setelah pulang dari kantor ali lebih memilih menemui pujaan hatinya lebih dulu dari pada berdian diri di apartemen sampai pagi menjelang lagi.
" Eh. Masih ngambek toh! " Kata Ali menjawil pelan pipi prilly. Tapi prilly masih saja cuek membuang padangannya dari ali. Ali mengeleng terkekeh pelan. Mengangkat kedua pundaknya.
Ali menghelai nafas pajang lalu membuangnya kasar. Menyandarkan punggugnya di punggung kursi. Melipat kedua tanganya di bawah kepalanya yang ali jadika bantal untuk tiduran. " Udah capek capek kesini. Eh malah di cuekin " desis ali pelan. Melirik ke arah prilly sedikit. " Kalo gitu. Pulang aja ah. Padahal tadi mau ngasih hadiah tapi yang di kasih malah marah. Yaudah mending pulang ajalah " Kata ali sambil bangun dari duduknya mengambil tas kerjanya yang tadi di letakkannya di atas menja ruang tamu rumah prilly.
Ali berjalan pelan melirik sedikit ke arah samping ke arah prilly yang masih duduk dengan cueknya di atas sofa.
' Oke. Kalo dari hitungan satu sampai tiga. Kalo dia gak nengok dan manggil nana gue berarti dia emang beneran marah. Aduh bisa Gawah nih! " Kata ali dalam hati mencoba berjalan dengan pelan.
Satu .. Oke dia masih diem dan cuek.
Ali terus berjalan menjauh dari ruang tamu.
Dua..
Ali mulai ragu kalo prilly akan memanggilnya. Karna pintu keluar sudah mulai dekat dari tempatnya berdiri ini. Ali menghelai nafas ya sudah lah. Kata ali lemas dalam hati.
Tig..
Ali lansung terkejut saat tiba tiba dua tangan mungil yang melingkar manis di pinggangnya. " Jangan pergiii. Aku marahnya boongan kok. Ya ya ya. Jangan pergiiii.. " Rengek prilly sambil memeluk pinggang ali posesif. Sedangkan ali yang di peluk langsung tersadar dari terkejutannya saat mendengar nada manja dari prilly. Ali terkekeh menepuk tangan prilly pelan yang melingkar di pinggangnya. Ali langsung berbalik tersenyum manis memandang ke arah prilly. Ali menekan pelan hidung mancung prilly. " Dasar.. apa apa ngambek.. apa apa ngambek " Kata ali jail menyentil hidung prilly. " Aaaaaaaaaaa. Sakittt. Sakittt tau!! " Kata prilly cemberut mengelus pelan ujung hidungnya yang tadi di sentil ali.
Ali langsung terbahak melihat tingkah prilly. " Ummmm. Sakit ya?. Cini papa obati ya? " Kata ali dengan nada anak kecilnya. Mengelus pelan hidung mancung prilly yang tadinya ia bully dengan menjetilkan jarinya. Ali mencium pelan ujung hidung prilly. " Udah sembuh.. " Kata ali pelan di depan wajah prilly sambil memperlihatakan senyum tulusnya. Prilly hanya tersenyum lebar memandang ali. " Makasiiii.. " Kata prilly lalu memeluk ali dengan erat sambil menyandarkan kepalanya nyaman di atas dada bidang laki laki itu. Prilly hanya tersenyum lebar di atas dada ali sambil memejamkan matanya nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr perfect
RandomI Love You! kak - Prilly I Love You More! - Aly Syarief