Part 22

20K 1.4K 10
                                    

               BRAKKKKKKKK...

Bughhhhh..

Titttttt.... Titttttttt...

Kecelakaanpun tidak bisa di hindari Oleh Ali. Semuanya terjadi begitu saja. Dan itu terjadi karna kelengahanya sendiri. Ali sempat mencoba membanting setir ke arah tepi untuk menyamping menghindar tapi semuanya sudah terlambat untuk ia hindari.

Truk yang sedang melaju dengan kecepatan penuh di depannya itu. tak bisa ia hidari dan menghantam dengan kerasa mobil Ali yang melaju di depanya dengan sedikit pelan. Dan kejadian naas itupun ahirnya terjadi.

Semua orang tidak akan pernah taukan apa yang akan terjadi satu menit. Ataupun satu jam kemudian. Atau pun besok. Mungkin takdir memang menuliskan hal ini akan terjadi pada mereka.

Suara klakson mobil dan motorpun tidak henti-hentinya berbunyi. Mungkin karna kecelakaan itu membuat jalan yang tadinya tidak terlalu macet menjadi tambah macet dan sesak.

Semua orang sudah mulai grasak grusuk. Berhamburan  medekati dan menonton mobil yang sudah penyok di bagian depanya itu. Mengerumuni mobil yang hancur itu. Mereka hanya bisa melihat dan berbisik bisik.

" Kayaknya yang ada di dalem udah mati deh. Mana mungkin bisa hidup. Orang mobilnya aja udah rusak parah kayak gitu. Apalagi orangnya. Ih ngeri ya? " Kata salah satu ibu berbisik sambil menatap ngeri ke arah mobil ali yang sudah rusak parah itu.

" He.em bu. Kasian sekali ya. Aduh jadi merinding liatnya " Kata salah seorang menyaut.

" Tolong dong... woy tolongg.. jangan diem kayak gitu. Mereka butuh bantuan. " Kata yang keluar dari mulut salah satu orang yang berjalan menujuk ke arah mobil itu berteriak di antara kerumunan manusia yang mengelilingin mobil.

" Cepat telpon ambulan. Dan juga polisi. " Kata satu orang yang mencoba menyuarakan dan menyuruh siapapun yang mau menurutinya.

" Ayo tolong woy. Tarik pintunya. " Kata bapak yang sedari tadi mencoba menarik pintu mobil ali. Untuk melihat siapa yang ada di dalam. Dengan susah payah.

" Pintunya di kunci dari dalam kayaknya nih pak. Susah gak bisa di buka " Kata yang lainya lagi. Yang mencoba menarik pintu mobil membantu bapak yang sedari tadi mencoba menarik pintu itu.

Semua orang panik. Sedangkan polisi dan juga ambulan yang sudah di hubungi sedari tadi belum juga datang. Dan itu semua juga membuat semua orang bingung harus apa. Sedangkan pintu mobil itu juga belum bisa di buka. Mereka kawatir orang yang berada di dalam mobil itu kenapa-kenapa. Dan tidak bisa di berikan pertolongan. Karna jika di lihat dari luar saja. Dari keadaan mobil yang tidak bisa di bilang dalam keadaan baik baik saja.

" Ayo semuanya jangan diem aja tolong. Kita tarik sama sama. Bismillah " Semua orang yang tadinya hanya berbicara dan menonton ahirnya ikut juga membantu. Dan ...

                BRAKKKKKKK..

Suara pintu mobil yang di tarik lepas dari mobil itu terdengar sedikit kerasa. Dan ahirnya pintu itupun terbuka lebar. Membuat semua orang yang berada dan menonton di sana berseru ' Alhamdulillah ' seru mereka semua mengelus dada menghelai nafas. Lega.

" Ah. Ayo cepat keluarkan mereka " Kata salah satu orang yang sudah memasukkan sebagian tubuhnya ke dalam mobil. Menarik ali dan juga prilly. Agar keluar dari dalam mobil itu.

" Ah. Cewek sama cowok toh yang di dalem " Kata salah satunya lagi yang mencoba melihat ke dalam. Ada siapa yang ada di dalam mobil itu.

Setelah mereka mengeluarkan ali dan juga prilly dari dalam mobil. Mereka merebahkan keduanya di atas aspal.

" Mashaallah!?! " Seru sebagian orang yang mencoba meliha bagaimana rupa orang yang berada di dalam mobil itu.

Semua orang terlihat sedikit ngeri dan takut.

" Masih hidup atau udah meningal? " Celetuk salah satu orang bertanya.

Bagaimana tidak semua orang mengira jika mereka sudah meninggal. Karna jika di lihat dari penampila mereka yang terkapar lemas di atas aspal dengan berlumuran darah. pasti mereka akan mengira bahwa dua orang. Wanita dan juga laki laki itu tidak akan selamat. Degan darah yang bercucuran dari kpala sampai membasahi seluruh tubuh mereka.

Sedangkan yang cewek prilly. Sudah tidak bisa di katakan baik baik saja. Dengan darah yang terus mengalir dari pelipisnya. Wajah yang terlihat sobek dan goresan yang berada di seluruh lengannya berkat pecahan kaca depan yang mengenainya.

Sedangkan yang cowok. Ali. Sama seperti prilly. Tapi ia tidak separah prilly. Ali hanya ada goresan goresan kecil. Dan juga sedikit dara yang keluar dari dahinya. Karna tadi di saat warga menarik ali dari dalam mobil. Ali menunduk di atas dasbord dengan tangan sebagai alasnya.

" woy. Kenapa diam aja. Ayo bantu saya. Masukin mereka ke dalam mobil saya. Kita bawa kerumah sakit. Mereka butuh pertolongan. Denyut nadi yang perempuna sudah mulai melemah. Ayo " Kata salah satu bapak bapak yang sedang memegang pergelangan tangan prilly dengan panik.

Semua orang langsung berjalan mendekat. Menbantu bapak bapak itu dengan tergopoh gopoh. Memasukkan ali dan prilly ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Terdekat.

Semoga. Tuhan tidak mengambil salah satu dari mereka. Karna di saat satu dari mereka berudua pergi. Tidak akan ada hidup lagi bagi yang di tinggalkan.

*********

Sesampainya mereka di rumah sakit. Suster langsung menyambut mereka dengan tergopoh gopoh. Karna melihat keadaan Prilly dan Ali yang sangat memprihatinkan.

" Suster tolong yang perempuan saja lebih dulu. Dia butuh bantuna. "

" Ya pak. Kita akan menolong dua duanya. Jangan panik ok " Kata suster mendorong kedua ranjang itu. Ranjang Ali dan prilly memasuki ruang ICU.

" Alhamdulillah " Kata bapak itu. Menghelai nafas pelan melangkah duduk di kursi ruang tunggu rumah sakit.

Salah satu suster berjalan ke arah bapak itu. " Maaf. Bapak. Silahkan ke depan dulu. Untuk mendaftarkan mereka. " Kata suster itu.

" Aduh. Anu bu. Saya bukan keluarga mereka saya hanya menolong. "

" Oh baiklah tunggu sebentar. Pak. Permisi "

" Oh ya. Silahkan "

*********

Setelah Ali dan prilly di masukkan ke ruang ICU. Semua orang susuter maupun dokter rumah sakit itu langsung membersihkan luka yang ada di seluruh tubuh ali dan juga prilly. Karna ali dan prilly di masukkan dalam satu ruang yang sama.

" Dok jantungnya melemah " Kata salah satu suster saat ia mencoba mengecek denyut nadi di pergelangan tangan Prilly.

" Apa. Cepat bawa dan pasangkan pemacu jantung " Kata dokter itu ikut panik.

Dua satu tiga kali pompaan yang di lakukan dia atas dada Prilly tapi belum ada reaksi juga. Karna monitor terus berdering dengan tidak teratur.

Di saat dokter sedang sibuk sibuknya. Memompa jantung prilly agar kembali bejalan normal. Susuter yang sedang menangani ali tadi dengan tergopoh gopoh menghampiri dokter itu. " Dok. Pasien yang laki laki mengalami pendarahan di bagian kepala. Padahal tadi tidak terlalu banyak darah yang keluar. Tapi sekara sangat banyak dan itu membuat pasien kehilangan banayak darah " Kata suster itu panik menjelaskan pada dokter.

" Apa. Cepat pergi ke bagian informasi. Beri tau mereka kita kekurangan darah. Dan pangil dokter dani untuk menangani pasien laki laki itu. " Kata dokter itu dengan suara nafas yang tersegal segal. Karna masih memompa jantung prilly.

" Apa sudah ada kemajuan " Dokter itu berkata panik.

" Belum dok. Bahkan jantungnya sudah berjalan dengan pelan. Jantungnya sangat lemah dok. " Kata salah satu suster yang sedang memecet beberapa tombol di atas monitor itu.

" Bismilah " Kata dokter itu lagi. Sambil mengosokkan kembali alat kejut jantung dan menempelkanya di atas dada prilly. Dan....

Tiiiiiiiitttttttttttttttttttttttt...

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang