Ali memijat keninganya pelan. Karna merasa sedikit pusing, terlalu lelah mungkin?. Karna memutari jalan jakarta hingga mau menjelang pagi. Tapi sukurlah ahirnya gadisnya sudah ketemu. Tapi Siapa saka. Sedari tadi nama itu yang selalu berputar di pikirannya. Siapa dia? Berani-beraninya dia mendekati gadisku kata ali geram melempar bantal yang ada di sampingnya ke tembok.
Arghhh. Sialan siapa saka? Brengsek awas saja nanti kalo kita ketemu. Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil prilly dariku. Katakan saja aku posesif. Apa salah? Seseorang menjaga apa yang dia miliki, apa salah jika kita memperjuangkan cintanya?. Kita lihat setampan apa saka yang di puja tante talita sampai-sampai terlihat seperti anak ABG yang baru pertama jatuh cinta saja. Labil. 'Ah ali coba tadi kamu lebih cepat pulang sama papa. Pasti kalian bisa liat gebetanya prilly. Si saka. Udah tampan baik sopan lagi dan bla bla bla.
Argh ali kembali mengacak rambutnya saat dia mengingat kata kata tante talita yang sangat memuja si saka sialan. ali mengambil handphonenya yang di taruhnya tadi di atas naskah dekat tempat tidurnya.
" Halo. Bram?"
" ....... .. "
" Ya. Prilly sudah ketemu dia baik baik saja"
" Sukurlah ahirnya si manis ketemu juga ahirnya "
" Sialan. Jangan pernah berharap besok kamu bisa melihat matahari Jika kamu masih memangil gadisku dengan sebutan manis. Hanya aku yang boleh memangilnya dengan sebutan itu. Mengerti" Ali berkata dengan nada dingin dan datarnya dan dengan nada yang di tekan. Posesif.
" Oh. Oke bro. Gak lagi deh. Btw buat apa pagi buta gini menelpon? Kangen ya sama abang" terdengar suara tawa yang pecah dari sebrang telepon. Ali mendengus nakjis.
" DIEM LO. cepat cari siapa orang yang bernama saka prawira. Informasinya harus udah ada besok" Kata ali dingin dengan nada datarnya dan langsung memutuskan komunikasi sepihak sebelum bram menjawabnya. Ali melempar hpnya ke kasur king sizenya dan berlalu memasuki kamar mandi untuk menyegarkan pikirannya yang sedang di penuhi oleh gadisnya prilly dan si brengsek saka itu. dan tubuh ali menghilang di saat dia memasuki kamar mandi.
********
Besok paginya jam setengah tujuh ali sudah rapi dengan jas dan kemeja putihnya serta sepatu pantofel mengkilatnya dan tidak ketingalan jambul kebanggaannya yang menjulang sehingan membuatnya terlihat semakin tampan dan sempurna di manapun dia berada.
Setelah sarapan ali menjalankan mobilnya bukan menuju ke arah kantor dan lainya tapi dia langsung membelokan mobilnya ke arah jalan menuju rumah prilly. Ya di rindu akan gadisnya itu. Rindu manjanya, Childlishnya, senyumnya dan semua yang ada pada diri gadis itu. Prilly
Ali mengeram marah memukul kemudi mobilnya dia geram kenapa bisa sepagi ini sudah mulai macet. Pikirnya geram padahal dia sudah berusaha bangun pagi agar bisa mampir ke rumah prilly sebentar untuk bertemu gadis itu dan setelah itu dia akan pergi ke kantor dan dia juga sedang buru buru karna dia sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana keadaan gadisnya apa ada yang lecet? Di atas kulitnya yang bersih itu?. Karna semalam dia hanya melihat gadisnya yang sedang tertidur pulas dan seluruh badanya tertutupi selimut motip doraemon kesayanganya itu dan dia hanya bisa mengecup sekilas kening gadisnya. Tapi apakah itu semua tidak cukup. Ya bagi ali semua yang dia lalui dengan prilly tidak akan pernah cukup menurut ali. Mungkin butuh seumur hidup untuknya bersama prilly baru dia akan merasa cukup.
*******
Ali membelokan mobilnya untuk memasuki pelantara runah keluarga latuconsina yang terlihat sepi. Kemana semua? Pikir ali lalu turun menuju pintu utama rumah ini.
Ali tiga kali menekan bel dan ahirnya rumah ini terbuka juga menampilkan bik jah. Pembantu yang berkerja di rumah ini.
" Eh. Den ali silahkan masuk. Tapi tuan dan nyonya sedang tidak ada di rumah. Mereka sedang keluar" Bik jah berkata sungkan kepada pemuda tampan yang berdiri menjulang di depannya ini. Tapi sayang ganteng ganteng kok dingin. Pikir bik jah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr perfect
RandomI Love You! kak - Prilly I Love You More! - Aly Syarief