Part 45

23.2K 1.4K 109
                                    

         .Maaf typo bertebarannnnnnnnnnnnnn...

Happy readingggg...
Update satu kali setaun ye.. heheh ..

***************

" Aku mau kita cerai li "

Dan saat itu juga dunia seakan runtuh di atas kepala ali.

Suara lirih nan lembut itu ternyata bisa dengan gampangnya meruntuhkan dunianya begitu saja.

Bagaimana mungkin suara lirih itu lebih berdampak dahsyat dari pada gempa bumi sekalipun?

Nafas ali langsung naik turun. Tangan yang sedari tadi dengan ringanya turun membuka satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan langsung terhenti begitu saja.

Ali langsung berbalik menghadap prilly yang duduk di atas ranjangnya sambil meremas kedua tangannya kuat. Terlihat dari tanganya yang sudah muali sedikit merah.

Ali memandang prilly tajam dengan nafas yang masih memburu. " Apa apaan kamu ini??!! " Suara tegas nan datar ali langsung mengema di dalam ruang kamar yang sunyi itu.

Dan kesadaran langasung menampar ali begitu saja.

" Kenapa?? " Kata ali lirih.

Dan seluruh dunia lansung mebsorakinya begitu saja.

Bodoh kamu masih berani bertanya kenapa?

Batinya sendiripun menertawakanya begitu saja.

Ali menghirup nafas pelan. Mencoba mencari kekuatan dari pasokan udara yang ia hirup.

Inilah hal yang paling ali takutkan untuk saat ini. Kehilangan istri dan anaknya sekaligus. Anak yang belum ia lihat seperti apa rupanya itu.

" Aku Cinta kamu prill.. " Ucap ali lagi masih dengan tatapan kosong yang mengarah ke arah prilly yang masih menunduk duduk  di atas ranjang.

" Dan kamupun juga sama kan? Cinta kamu masih sama kan prill? "

Hening..

" Prill..?? "

Masih Hening begitu saja tanpa ada satukatapun suara yang keluar dari mulut prilly yang menimpali ucapa ali. Suaminya itu. Yang mungkin sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu.

" Sayang..?? "

" Prilly.. "

" Say somthing Please?! "

" Yang?? "

Ali membuang nafas pelan. Di saat semua pangilannya di abaikan begitu saja. Dia lelah. sangat.

" Ceraikan aku li " Kata prilly terbata. Pelan.

Ali diam. Bukan suara itu yang ia inginkan dan ia tunggu tunggu. Buakan ucapan terkutuk itu yang membuat dunia ali terhempas begitu saja yang ia inginkan. Bukan itu. Ali mengeleng begitu tegas.

Suara tawa menyedihkan ali langaung mengema begitu saja.

Ali berjalan mendekat ke arah prilly cepat, dengan wajah memerah mencoba menahan amarah serta rahang yang tercetak ketat. Ali membuang nafas kasar. Mencoba menahan emosi yang seakan ingin meledakkan otak serta tubuhnya begitu saja.

" BRENGSEKKK..!! "

Ali berteriak kencang dan tubuhnya langsung meluruh ke lantai. Ia terduduk lesu. Ali mencengkram kuat rambutnya memandang ke arah prilly dengan mata yang entah sejak kapan habis di basahi oleh air matanya.

Ali mengeleng. Menghapus air matanya kasar.

" Tidak adakah kesempatan kedua untukku sayang?? " Kata ali parau.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang