Part 43

30.8K 1.8K 172
                                    


. MAAF TYPO.. MAAF JUGA KALO GAJEEEEEEEEEE.. JANGAN MARAH YEEE.

HAPPY RRADING.....

**********

" Ya mama juga gak ta... "

" PRILLY...!! "

Ucapan resi terpotong begitu saja saat mendengar teriak lantang dari ali yang langsung berlari menuju pintu gerbang.

resi mengerenyit bingung dengan tingkah ali yang tiba tiba berteriak seperti itu dan langsung pergi begitu saja. tapi belum saja resi mau menyela untuk memanggil ali. matanya langsung tertuju ke arah wanita yang berdiri di depan pintu gerbang dengan ice crem yang terlihat sedikit meleleh di genggaman tanganya.

Resi menggeleng pelan. ahirnya yang di tunggu tunggu pulang juga. Batin resi lega.

Sedangkan ali ia langsung berlari kencang menuju ke arah prilly yang masih saja diam mematung di depan gerbang rumah keluarga ali.  Kelegaan sangat terlihat jelas dari wajah ali yang sedari tadi terlihat tegang menunggu kedatanga prilly. Prilly kembali terpaku saat merasakan peluakan erat dari ali. Setelah ali berdiri di hadapanya. Sedangakan prilly hanya mengerenyit bingung di dalam pelukan ali.

" Ihhhhhhhh. Ali sesak tau..!! " Jutek prilly ke arah ali sambil melonggarkan pelukan dari suaminya itu. Ali melepas pelukanya pelan. Memadang prilly tajam. " Dari mana aja?! Kenapa baru pulang HAH..!!!? "  Kata ali dengan nada yang sedikit tinggi. dia sudah tidak bisa mengontrol rasa leganya dengan kepulangan prilly. hingga membuatnya menjadi losh control untuk langsung bertanya dengan nada yang sedikit membentak pada prilly.

Sedangkan prilly yang mendengar nada bentakan dari suara ali tadi langsung berjengit terkejut. Ice crem yang sedari tadi di genggamnya terjatuh begitu saja. Prilly menunduk. Takut melihat raut wajah ali yang sedikit memerah. Marahkan dia. Batin prilly gugup.

untuk pertama kalinya ali membetaknya batin prilly. Air mata jatuh begitu saja dari kelopak matanya. Prilly menunduk. " Hiks... Hiks.. Hiks... " Suara isak tangis prilly ahirnya pecah begitu saja di depan ali yang terliha bingung. Kenapa istrinya ini menangis?. Batin ali bertanya tanya?. Tapi belum saja satu menit untuk memikirkanya. Mata ali langsung melebar saat dia mengingat bahwa tadi ia membentak istrinya ini.

Ali menghelai nafas pelan. Menarik pergelangan tangan istrinya ini untuk berada lebih dekat dengan dirinya. Setelah itu di rengkuhnya lembut tubuh prilly yang masih terisak di atas dadanya. Ali mengelus punggung prily pelan. " Stttt... Maafin aku ya?.. " Kata ali pelan di depan telinga prilly. Sambil sesekali mencium pelan puncuk kepala istrinya itu. Ali begitu lega saat melihat istrinya pulang dengan keadaan baik baik saja dan utuh tanpa kekurangan apapun. Ali kembali mengeratkan pelukanya di tubuh istrinya. Kelegaan terpancar begitu jelas di atas permukaan wajah tampan ali. " Kamu kemana aja sih. Mmmm??. Aku kawati tau " Gumam ali dengan nada yang lembut. Sedangkan tangis prilly sudah muali sedikit mereda. Tapi prilly belum mau mengeluarkan sepatah kata apapun untuk menjawab pertanyaan suaminya ini. Ia masih shock dengan nada bentakan ali tadi. Karna tadi untuk pertama kalinya ali membentaknya selama ia menikah dengan ali.

Prilly menghirup nafas pelan. Menyandarkan kepalanya di atas dada bidang ali. Hangat batin prilly. Sedangkan ali yang merasakan prilly menyandarkan kepalanya di atas dadanya tersenyum simpul. Menempelkan hidunganya di atas kepala prilly menhirup wangi segar dari shampo yang di gunakan prilly. Bau jeruk batin ali. Lalu ia kembali menghirupnya dengan rakus.

Sedangkan resi yang sedari tadi berdiri di ambang pintu hanya menggeleng pelan sambil tersenyum simpul. Cinta tau di mana dia harus kembali. Dan cinta juga tau di mana tempat ternyamannya. Tempat seharusnya ia berada dan tinggal. Batin resi. Lalu berbalik berjalan memasuki rumah. Tapi resi kembali terpaku saat melihat sosok gina yang berada di dekat pintu. Resi menghelai nafas pelan. Saat melihat gina berdiri di sana. Mata resi kembali terpaku saat melihat ke arah kedua tangan gina yang terkepal erat.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang