Part 18

26.2K 1.6K 11
                                    

Ah iya. Pelupa banget sih. Dia kan saka yang waktu itu nolongin aku. Batin prilly merutuki dirinya yang sangat sering pelupa ini.

Prilly tersenyum ke arah. Saka yang masih berdiri di depanya.

" Ah ya saka. Aku ingat sekarang " Prilly berdiri dari duduknya. Menghadap saka. Dia menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan saka.

Dengan senyum merekah saka. Menyambut uluran tangan Prilly.

" Apa kabar?. " Kata prilly

" Baik " Saka tersenyum. Masih menjabat tangan prilly.

" Khemmmmm!! " Ali berdehem kencang. Berdiri menghadap saka. Melepaskan tautan tangan saka dari tangan gadisnya.

Dengan senyum tampan bak dewanya ali. Menjabat tangan saka memperkenalkan dirinya.

" Kenalkan aku Ali. Tunangan Prilly.Mmm maaf anda Saka ya? Terima kasih telah menolong Prilly waktu itu "  ali berkata dengan lugas dan pedenya di depan Prilly dan saka yang masih terdiam mematung.

Prilly bingung. Kapan kita pernah tunangan?.

" Ah. Emm. Iya saya saka. Sama sama. Mm ali? " Saka mejawab dengan ragu lalu melepaskan tautan tangannya dengan ali.

Ali tersenyum sinis. Jangan harap kamu bisa medekati gadisku dengan enaknya.

Ali kembali duduk sambil sesekali berdehem mengambil air minum dan meminumnya hingga tandas. Tidak tersisa sama sekali.

" Prilly sayang ayo dong duduk. Habiskan dulu makanannya baru kita akan pulang. Tadi kan kamu bilang lapar " Ucap ali lembut.

" Ahh. Iya. " Kata prilly lalu kembali duduk seperti semula di depan Ali.

" Maaf saka. Bukannya kami tidak mau makan bersama tapi kursinya hanya dua jadi. Bisakah kamu mencari bangku lain untuk kamu duduki " Ali berkata lugas.

" Ah. Tidak usah. Ali saya akan pergi. Saya juga sudah makan tadi. Tapu karna saya melihat prilly tadi jadi saya berinisiatif untuk menyapanya lebih dulu. Permisi "

" Ah. Iya hati hati " Kata prilly pelan melihat ke arah saka yang sudah berbalik berjalan ke arah pintu keluat lestoran.

Prilly terdiam masih bingung dengan apa yang di katakan ali tadi.

Tunangan?

Rasa hangat langaung menjalar ke seluruh tubuhnya. Dadanya langsung bergemuruh. Wajahnya juga terasa memanas. Jangan blushing bego.

Rutuk prilly mengusap wajahnya agar tidak terasa hangat dan memerah lagi.

" Kenapa? " Ali bertanya karna dia melihat tingkah aneh prilly yang tiba tiba memerah dan mengusap wajahnya dengan sedikit kasar.

" Kenapa?!? " Ali bertanya dengan nada sedikit keras karna prilly belum juga medapat jawab dari pertanyaanya tadi. Sedangakan prilly masih saja sibuk mengusap dan menampar pelan wajahnya.

Ali semakin kawatir melihat tingkah prilly yang semakin menyakiti dirinya.

" Hei sayang kamu kenapa? Jawab dong " Ali semakin berteriak dengan nada yang semakin meninggi.

Wajahnya sedikit terlihat emosi.

Sedangkan semua pengunjung restoran itu melihanya dengan padangam bertanya dan ada juga yang melihatnya dengan pandangan sinis. Mengganggu saja.

" APA YANG KALIA LIHAT AH!! " Ali berteriak emosi di saat dia melihat semua mata orang yang berada di restoran itu tertuju ke arahnya dan juga prilly.

Ali menggoyang goyangakan pundak prilly yang sedang menutup seluruh wajahnya dengan telapak tanganya.

" Kamu kenapa sayang " Ali berkata pelan di depan wajah prilly dengan muka dan mata yang sedikit memerah karna menahan emosi dan juga khawatir dengan gadis penggengam hati di depanya ini.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang