Part 27

19.3K 1.4K 22
                                    


" Prilly? "

Prilly lansung terkesima saat medengar suara yang menyapanya dari belakang.

" Eh? " Prilly langsung berbalik menyembunyikan noda merah yang tercetak jelas di dress putih tulang yang ia kenakan dengan kedua telapak tanganya.

Prilly memandang bingung ke arah orang yang berdiri di depanya.

" Mmm. Siapa ya? "

Orang yang di tanya prilly malah terkekeh pelan. Mensedekapkan kedua tangannya di depan dada sambil memandang prilly geli. Tampan. Batin prilly.

" Kamu lupa sama aku? " Tanya orang yang berdiri di depan prilly dengan tampang gelinya.

Sedangkan prilly yang di tanya malah. Bingung. Prilly mengaruk kepalanya yang  sama sekali tidak gatal. Emang kenal ya?

" Maaf. Tapi aku lupa. Emm. Emang kita kenal ya? "

" Kenal kok "

" Trus siapa dong? " Prilly bertanya bingung dengan muka polosnya sambil mengaruk tengkuknya.

Aduh. Siapa sih. Emang kenal ya?. Tapi wajahnya emang sedikit pamiliar sih. Kayak pernah liat. Tapi di mana ya? Batin prilly bertanya tanya.

Sedangkan orang yang berdiri di depan prilly hanya terkekeh geli melihat tinkah gadis manis di depanya ini. Pelupa. Manja dan juga kekanakan. Batinnya.

" Arbani. Dokter bani lebih jelasnya. Belum kenal juga? " Bani menyodorkan tangannya ke depan wajah prilly. Memperkenalkan dirinya. Dengan senyum manis merekah andalanya.

Sedangkan prilly hanya cengok. Mengingat ingat. Siapa bani?. Emang kenal ya?. Batin prilly.

Bani. Diam mengerenyit. Meneliti ekspresi yang di perlihatkan oleh gadis yang ada di depannya. Lucu batin bani.

Aduh bani siapa sih. Prilly masih mengingat ingat siapa cowok yang berdiri di hadapanya ini.

" Ahhh. Ya. DOKTER BANI KAN?? "

Bani yang berdiri di depan prilly langsung berjengit terkejut menutup kedua telinganya. saat mendengar suara nyaring 8 oktafnya prilly. 

" Ah. Maaf dokter. Keceplosan " Kata prilly menyesal.

Bani terkekeh. " Udah biasa juga kan?. " Katanya mengacak pelan rambut prilly.

" Hehe. Maaf ya. " Ucap prilly sesal memperlihatkan deretan gigi putinya. Dengan tingkah manja dan kekanak kanakan prilly itulah yang membuat senyum simpul tercetak manis di atas bibir bani.

" Ya. Gak papa " Bani tersenyum manis ke arah prilly. " Sekarang udah ingat dong ya saya siapa? " Bani bersedekap berdiri bertanya pada prilly dengan senyum dan wajah gelinya memandang prilly.

" Ya kenal lah. Dokterkan Dokter bani yang paling tampan di rumah sakit. Dan dokter juga yang sudah menyembuhkan luka yang ada di mukaku ini. Dab Mmm. Masih banyak lagi deh. Capek ngomongnya! " Keluh Prilly memadang arah Bani cemberut.

Kalian pasti bertanya tanya. Siapa bani? Dna kenapa Bani dan prilly bisa kenal. Dan kenapa juga prilly bisa bertingkah manja pada bani?.

Sebenarnya bani adalah dokter pribadinya prilly. Dokter yang di tugaskan untuk menjaga prilly. Karna sampe saat ini luka yang ada di wajah prilly tidak sembuh sama sekali. Luka itu masih sering terasa nyeri. Dna kenapa prilly lupa sama bani?. Karna sudah satu tahun ini bani pergi ke Australia untuk menyelesaikan studi kedokteranya.

" Kamu ngapain malem malem di sini? " Bani bertanya sembari mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah. Ke arah jalan yang sudah mulai terlihat sepi dari mobil yang berlalu lalang. Sepi. Trus dia kesininya sama siapa dong?. Pikir Bani.

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang