3. Kamu di mana. Prilly?

37.4K 2.4K 10
                                    

"Ayolah kak.. jalannya kok lambat banget kayak siput gitu.capek lo aku tarik kakak dari tadi"

"Emang kamu gak capek apa? Ini kakak capek loh. Keluar masuk toko dari tadi sayang!" Ali menyenderkan badanya di tembok dekat pintu masuk toko tas dan sepatu wanita. Terlihat jelas guratan2 kelelahan yang terlihat di wajahnya yang tampan. Banyangkan? sudah berapa toko yang di masuki mukin lima belas? Ah aku lupa batin ali mendesah lelah.

Apa gadis di depanya ini tidak merasa bosan dan lelah keluar masuk toko? Sudah lima jam dia mondar mandir di mall ini mungkin semua pegawai yang berkerja di toko ini sudah bosan melihat mereka sedari tadi mondar mandir tak jelas. Aku baru tau gadis mungil di sampingnya ini ternyata mempunyai kekutan seperti FLASH karna dia tidak merasakan lelah berjalan dan berlari ke sana sini saat melihat barang2 yang lucu dan bagus menurutnya itu.

"Sayang.. kakak capek loh. Ini toko yang terahir yang kita masuki hari ini Ok?. Ini udah malam kamu harus istirahat besokkan sekolah" ali memberikan penjelasan dengan hati2 kepada gadis manja dan keras kepala di depanya ini yang masih saja merengut marah karna merasa belum puas menjelajahi sudut2 yang ada di dalam mall ini.

Ali menghelai nafas lelah. Begitu sulit untuk menghadapi anak keras kepala dan manja seperti ini. Sabar li untung lo sayang kalok engak mah udah gue tinggal ni bocah. Kata ali dalam hati sambil menglus dadanya pelan meredakan rasa kesal dan lelah yang dia rasakan.

"Yaudah kita pulang aja kalok gitu" prilly berlalu dari hadapan ali dan terus saja berjalan menuju pintu keluar tanpan memperdulikan ali yang mengejar dan memangil namaya sedari tadi. Namun tak di gubris sedikitpun oleh gadis itu.

Prilly terus saja berjalan dengan menghentakkan kakinya di lantai mall itu.

Sekarang kak ali jadi beda, dia udah berubah gak sayang lagi sama aku, dulu dia selalu nurutin semua kemauan aku tapi sekarang apa? Dia udah berubah. SEBEL

Aku berjalan terus sambil menghentakkan kaki menuju ke pintu utama dalam mall ini. Tapi sebelum aku dapat menyentuh handel pintu keluar mall ini, aku merasakan tanganku di tarik kebelakang dan memutar tubuhku menghadap belakang, aku melihat wajah kak ali merah padan mungkin kelelahan karan mengejarku tadi. dengan napas yang masih terdengar memburu. Kelelahan mungkin heh emang gue pikirin

" Apaan sih lepas" aku menyetakan tangan kak ali yang mengegam tanganku erat

" Kamu kenapa sih. Kok ngambekan banget sekarang "

"Siapa yang ngambek engak kok" kilah prilly sambil melipat kedua tanganya di depan dada. Tidak mau melihat ke arah ali

" Bener gak papa?" Ali mencolek dagu gadis manisnya yang sedang ngambek di depannya ini sambil memperlihaykan senyuman jahil yang keluar dari bibirnya kemerah-merahan itu.

" Bener kok!!"

" Yakin nihh?"

" Yakin..!"

" Yaudah kalok gitu kita pulang aja" Ali berjalan meningalkan prilly denga senyum yang tertahan. Ali berjalan sambil menghitung dalam hatinya. Dari satu sampe tiga kita lihat pasti prilly akan berlari mengejarnya pikir ali dalam hati sambil mencoba menahan tawanya agar tidak pecah saat ini juga. Karna melihat wajah mengemaskan prilly yang sedang menjalankan misi ngambeknya pada ali itu.

1 .... 2 ..... Ti ... ? ... 3 ...

Ali berhenti berjalan saat dia tidak mendengar panggilan dari gadisnya yang manis itu. Dia segera membalikan badanya menghadap kebelakan. Tapi apa yang dia temuakan?

Gadisnya tidak ada di sana. Ali melihat kepenjuru arah denga kepala yang celingak celinguk tapi apa yang di temukan. Dia tidak melihat sosok gadis yang amat sangat dia cintai itu tidak ada di tempatnya berdiri tadi kemana prilly pikir ali gusar. Ali berlari kembali ketwmpatnya berdiri tadi tapi tidak ada sedikitpun bayangan prilly di sana. Kemana gadisnya pergi. Ali sudah muali prustasi karna dia tidak bisa menemukan di mana gadis kesayanganya itu padahal diakan cuma bercanda mana tega dia meningalkan prilly sedirian. Memikirkanya saja dia tidak pernah.

Arghhhhh ....

Ali mengacak rambutnya prustasi di mana gadis itu pikirnya.

Ali terus saja berlari kesana kemari lelah yang dia rasakan sedari tadi seperti menguap entah kemana karna dia begitu hawatir dengan gadianya itu. Kamu dimana sih sayang.

Ali merongoh kantong celana yang di gunakan dan mengambil handphonenya dan mencari nomer hp prilly di hpnya dan segera mendial nomer gadis ini.

" Maaf. Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi" tuuutttt ..

Ali mengehelai nafas pasrah Hpnya Mati. Ali mendesah khawatir diman kamu sayang?

Ali berjalan gontai menuju mobilnya untuk mengitirahatkan badanya yang lelah seharian ini. Ali kembali mengambil hpnya dan mecari nomer seseorang.

" Halo Bram. Cepat kerahkan semua anak buah yang kamu punya . Suruk merek mencari prilly "

" apa? Prilly buat apa. Emang prilly hilang, di culik atau apa?" Bram bingung dengan apa yang di katakan oleh bos sekaligus sahabatnya ini.

" Sial kamu Bram. Jangan banyak tanya lakukan apa yang aku suruh MENGERTI"

Bram yang ada di sebrang sana merjengit terkejut karna bentakan dari seseorang yang menelponya di sebrang sana dasar es. Rutuk bram dalam hati

Baru saja bram ingin membalas bentakan dari raja es itu tapi pangilan sudah di ahiri sepihak oleh si arrogant itu. Bram berdesis marah.

DASAR KULKAS!

Me and Mr perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang