" Ayolah ma. Ali udah gede. Gak mau ah. Kalok di jodoh jodohin kayak gitu " Elak Ali telak." Keras kepala banget sih! "
Ali menghelai nafas.
" Ali udah punya cewek ma! "" Yaudah kalo gitu siapa. Kenalin dong sama mamamu ini!?"
" Ada deh. Yaudah deh ma. Ali capek mau tidur. Night mam " Aku berkata sembali mendaratkan satu kecupan di atas kening mama yang masih mengerenyit.
Aku terus melangkahkan kaki berjalan ke arah kamar. Daripada aku tetap meladeni mama bicara bisa bisa topik sensitif itu semakin panjanga tiada ahirnya. lebih baik menghindarkan.
********
Prilly POV
Aku mengusap terus menerus keringat yang bercucuran di kening serta di leherku.
Hari ini sangat panas. Pak min kemana juga. Udah mau sore tapi belum jemput juga?
Huh. Keluhku lemas. Capek tau nungguin kayak gini.
Aku merongoh saku rok sekolah yang aku kenakan mengambil benda pipih yang sedari aku simpan.
Telpon Mama. Tapi mama lagi arisan. Gak boleh di ganggu katanya.
Papa? Tapi papa lagi metting hpnya gak aktif sedari tadi.
Trus aku minta jemput siapa dong?!?
Kak Ali? Em. Mau sih. Tapi??
AAAAAAAAAA!! Prilly berteriak menghentakkan kakinya tiba-tiba. Memegang kedua pipinya yang terlihat memerah.
Kenapa sih kalo ke inget yang kemari gitu. Jadi deg degan. Gini. Blushing lagi. Aaaaa. Panas??
Dasar ABG labil banget. Tarik nafas buang. Taril nafas buang. Tarik napas buang. Beberapa kali Prilly berucap sembari dadanya naik turun mengambil nafas lalu buang lagi.
Oke Prilly jagan kayak anak kecil. Kalo mau pulang cepet ya telpon aja apa susahnya sih. Ayo Prilly telpon.
Setelah mendial nomernya Ali. Prilly segera mempelkan benda pipih itu ke telingannya.
Tapi memang yang namanya sial. Nomer yang ia hubungi ternyata sedang di alihkan.
" Halo? " Kata Prilly pelan kepada lawan bicaranya.
" Maaf. Anda mau berbicara dengan Mr syarief? "
" Ah iya. " Prilly sedikit tergagap. " Apa boleh. Em.m mbak? "
" Aduh. Maaf! Anda bisa menghubunginya nanti saja. Karna hari ini Mr Ali sedang ada pertemuan penting dengan investor jadi tidak bisa di ganggu dulu. Tapi kalok ada pesan silahkan tinggalkan pada saya. Nanti saya sampaikan? "
" Ah. Oh-Anu. Tidak ada. Baiklah trima kasih "
" Sama-sama. Em. Dengan ibu siapa? "
" Ah. Anu-u Prilly "
" Baiklah ibu Prilly terimaksih kemabali "
Lalu pangilan terputus begitu saja.
Huh. Keluh Prilly lemas. Berjalan ke luar gerbang. Karna sedari tadi ia hanya diam menunggu jemputan di dekat pos satpam sekolahnya. Tapi karna tak kunjung datang juga. Jadi lebih memilih keluar gerbang mencari kendaraan yang bisa gunakannya untuk pulang.
Tiga pulum menit sudah Prilly berdiri si tepi jalan. Tapi belum ada satupun taksi yang lewat. Kemana sih mereka tidak seperti biasanya.
Prilly menengok kebelakang sekolah juga sudah terlihat sepi. Tidak ada lagi murid yang berdirk menunggu jemputanya. Semua sudah di jemput. Huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Mr perfect
RandomI Love You! kak - Prilly I Love You More! - Aly Syarief