10 (b) - Tentang Janji

853 38 0
                                    

  "Dit! Jangan nyender ish, berat." Kata Jean yang keberatan dengan kepala Radit dipundaknya.

  Radit mendengus, "Biar romantis gitu, Je! Gak romantis ish."

  Jean mencibir Radit karena ingin jadi romantis setelah Jean cekok Radit dengan drama korea koleksinya. Dari drama Lee Min-ho sampai Song Jong-ki yang sempat menjadi buah bibir semua orang.

  "Gue mau nyoba jadi cowok yang kayak di drama, biar masuk kategori pacarable lo itu."

  Itu yang Radit katakan beberapa saat yang lalu, Jean hanya mencibir Radit lagi, dan berkata jangan terlalu bermimpi bisa mengalahkan kekasih khayalannya di drama. Tidak akan ada yang bisa.

  "Min-ho oppa itu penipu yang keren! Terus Jong-ki oppa itu tentara yang gantengnya nauzubillah! Punya dua suami kayak gitumah bikin gue mau ena-ena terus tiap malem!" Katanya yang langsung dibentak oleh Radit. Jean terkejut tapi dia tahu Radit hanya kesal.

  "Je!" Radit berteriak berniat menghentikan lelucon Jean.

  Seketika tawa Jean pecah, "Terus Ahn Jae-hyun itu selingkuhan gue, ya selingan buat making love gitu deh." Jean memutar matanya supaya kelihatan memikirkan hal yang tidak-tidak.

  Tangan Radit begitu mudahnya menoyor kepala Jean sampai perempuan itu terhenti menggoda Radit, "Sakit bego!" Cetusnya yang tidak terima dengan perlakuan Radit.

  "Lagian otak lo gak bener banget! Ada cogan nih disamping lo, jangan ngayal yang gak bakal kesampean gitu deh."

  "Tapi tetep aja enakan making love sama mereka, ada roti sobeknya. Lah lo? Perut buncit gitu ewh." Kata Jean yang sepenuhnya memancing Radit untuk memperlihatkan perutnya.

  Ya, Radit tidak buncit seperti yang Jean katakan tadi. Badannya atletis, jadi kemungkinan besar perutnya ada roti sobek kayak cowok yang di drama itu.

  Tangan Radit sudah berada dibagikan bawah kausnya, "Belum tau aja kalo perut gue lebih bagus daripada mereka!" Kata Radit yang tidak kalah antusias untuk membela dirinya sendiri.

  Seperti ada yang tercekat di tenggorokan, "Coba..buktiin." Kata Jean dengan susah payah.

  Seperti ada yang menggelitik di perutnya, rasanya, Jean terlalu dan sangat ingin melihat perut sixpack milik Radit. Kuatkanlah iman Jean Tuhan. Jangan sampai kelewatan batas.

  "Muka lo mupeng banget njir haha." Radit tertawa ketika melihat wajah Jean yang seperti ingin menerkam mangsa.

  Jean alihkan pandangannya kearah lain, lalu berkata, "Najis amat."

  "Gausah gitu Je. Gue tau lo mau liat perut gue yang seksi. Muka lo aja mupeng banget haha." Kata Radit yang membuat kekesalan Jean mencapai batasnya.

  "Perut buncit aja belagu lo!"

  Jean bergetar ketika mengatakan itu sampai memaksakan diri untuk mengambil minum dengan bergetar, dia meneguknya dengan cepat. Dan mengalihkan pandangan pada drama yang masih berputar.

  "Lo beneran mau liat nih?" Jean mendengar suara Rasit yang menggoda kepadanya.

  "Gak."

  "Serius? Gue udah siap nih ngasih liat perut gue ke lo."

  Radit sialan. Jean ingin menghujat lelaki itu habis-habisan. Dia selalu bisa membuat Jean mati kutu akibat perkataannya.

  Jean melihat tangan Radit yang sudah menaikan kaus yang dia gunakan secara perlahan, baru saja sedikit dia menaikan kausnya, Jean benar-benar terdiam memperhatikan setiap centi yang Radit lakukan dengan kausnya itu.

Tentang Janji [Selesai] #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang