Jebakan Aira?!?!

60.9K 3.6K 38
                                    

Nina melirik ke arah Aira yang sedang mengemudi di sebelahnya dengan senyumannya yang penuh arti. Entah jahil, entah usil, entah apapun itu, hanya Aira sendiri yang tau apa yang dipikirkannya.

"Lo kenapa sih Ra, senyum-senyum?" tanya Nina, tak tahan melihat tingkahnya.

"Kapan gue senyum-senyum?"

Yeee, nih anak. Oon-nya kumat, kan? "Ya tadi baru aja lo senyum--nah, tuh kan! Lo senyum-senyum lagi! Mikirin apa sih lo?!"

"Masa gue senyum-senyum?" Aira menoleh ke arah Nina dengan wajah bingungnya.

"Iya."

"Nggak kok!"

"Kan gue yang lihat," balas Nina.

"Tapi kan gue yang ngerasain." Aira pun tak mau kalah.

"Alah, oncom! Cape gue ngomong sama lo."

Aira meledakkan tawanya. "Hahahaha! Naah, gue suka banget bikin lo marah, terus ucapin kata-kata kasar! Hahaha!"

"Apa sih? Jayus tau!" balas Nina jutek.

"Dih, guru apaan tuh ngomong kasar gitu! Payah, lo aja ngadepin gue masih ngos-ngosan, gimana lo ngadepin murid lo ntar?"

"Seenggaknya calon murid gue gak akan se-menyebalkan lo!"

"Tapi tetep aja lo gagal tau gak sih, ka--"

Nina menabok lengannya. "Diem lo!"

Dan Aira masih saja terkekeh. Untung mereka sahabat. Coba kalau bukan.

"Yeee, ngambek sama gue ya?" godanya lagi.

Grrr... "Gila lo. Coba kalo ngebunuh orang gak dosa!"

"Kenapa?"

Nina mendesis tajam. "Lo korban pertama gue!"

*

Malam ini sungguh indah untuk Nina. Ya, ponselnya  kembali! Dan inilah aktivitasnya, mendengarkan lagu-lagu One Direction kesukaan, sambil membaca modul bahasa yang harus dipelahari.

Ah, bayangan Zayn Malik mengganggunya!

Hingga Nina malah asik bersenandung, bukannya membaca.

"Everybody wanna steal my girl, everybody wanna take her heart away... Couple billion in the whole wide world, find another one cause she's belongs to me... Nanananana..."

Nah, kan?

Nina memang sepertinya tak ditakdirkan belajar malam ini. Pertama, bayangan satu persatu personil One Direction menyergapnya. Dan kedua, Aira, mengirimkan chat kepada Nina berulang kali melalui line.

Baiklah, baiklah. Aira tak akan berhenti jika Nina tak berusaha menghentikannya, dengan membalas pesan demi pesan yang Aira kirimkan.

Aira :
Woy!

Aira :
Bales gue.

Aira :
Bisa gue tebak, lo lg dengerin lagu-lagu freak itu kan?

Aira :
Atau lg belajar dgn kacamata tebaaaal punya lo dan modul yg gak kalah tebel sama kamus dunia?

Aira:
Lo tuh kayak hidup di alam lain tau nggak.

Nina :
Jgn sebut lagu-lagu fav gue sbg lagu freak, krn gue gak akan bales lo lg.

Aira :
Boong! Paling kl besok pagi butuh tumpangan, lo cari gue pertama kali.

(Un)perfect Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang