Kencan Pertama

2.2K 100 1
                                    

*ketika kita sudah punya satu komitmen, mampukah kita konsisten tetap dengan komitmen itu, atau keadaanlah yang akan mengalahkan kita*

» » ¥ « «

S a t u r d a y
Ini dia hari yang ditunggu tunggu. Ngga ada kelas, ngga puter otak, ngga bngun pagi2, ngga pake harus bete, ngga perlu bangun aja sekalian . . .

Di sayap kanan Harrow School Ali sudah membereskan kamarnya. Dia dia tidak terbiasa dengan yang namanya 'berantakan' semua rapih...serapih orangnya.

Tak ada yang perlu ditargetkan hari ini. Tapi ke 3 teman Indo plus beberapa cowo dari Aussie udah menunggunya buat main basket. O.k fix acara pagi ini Basketball time...Ali siap menenteng sport bag nya plus costum basketball udah dikenakannya, tak lupa parfum green tea maskulin membalur tubuh atletisnya.

"Akhirnya lo muncul juga bro! Kita udah nunggu hampir seengah jam. Lo make up dulu Li?" Ryan tampak jengah nunggu Ali.
"Sial lo, emang gue mau ketoprakan ape..pake make up segala" jawabnya tetap kalem.

"Congrats ya li, James, kalian beruntung malam ini bakal malam mingguan di Victoria Peak. Bareng cewe cantik lagi." Kata Ronald teman mereka dari Aussie.

"Thanks Ron, gue udah ga sabar untuk itu" James tampaknya bahagia hari ini.
"Santai aja nape bro. Silahkan kalian bersenang2 pokoknya malem ini jatah gue buat deketin Gladys bookworm." Brandon tampak semangat sekali.

* * *

Asrama Harrow memang ada di sayap kanan dan kiri, tepatnya di lantai 5. Sedangkan lantai 4 khusus buat ruang kelas untuk reguler dan Teenage Summer Camp. Gym, music room, Art, court indoor dari futsal sampai volley ada semua disini. Swimming pool? Ada tuh di tengahnya plus taman disekitarnya.

Di kolam ini Illy, Giselle, Gladys dan Audy memilih untuk menghabiskan waktu pagi ini. Mereka tampak menikmati pagi ini dengan candaan mereka bersama beberapa teman dari negeri sebrang.

"Illy ntar malem gimana?" Tanya Audy
"Apanya?" Illy
"Malming kamu ma Giselle n tuh cogans" tambah Gladys.

"Ah biasa aja tuh, ngga ada yang istimewa..." Illy pandai juga menyembunyikan kebahagiaannya.

"Gue udah ga sabaran Ill palagi ada Aly, cowo super ganteng Arab-Padang itu..." Kata Giselle dengan mata menerawang ngebayangin tuh si Ali.

Illy memperhatikan Giselle dengan senyum. Tapi mengapa kali ini senyumq tampak tak tulus? Ada yang mngganjal di hatiq. Bergemuruh seakan tak terima. Ah..tidak itu hanya perasaanmu saja Illy. Toh kamu uda janji pada dirimu sendiri akan jatuh cinta pada umur 20 nanti. Batinnya menghibur diri.

Tanpa disadarinya, dari Cafe lantai 2 ada sepasang mata yang mengamatinya begitu dalam. Kebetulan setelah bermain Basket segerombolan cogan ini berniat makan di cafe 'Giggle Box' yang ada di pujasera Harrow school. Mereka duduk di loby yang viewnya mengarah ke kolam renang, taman dan skyscraper ato gedung pencakar langit yang terpampang jelas di depan mata. Entah apa yang dipikirkan Ali beserta teman2nya itu...

» » ¥ « «

Illy sudah siap dengan outfit yang simple tapi tetap menarik. Jeans hitam, T-shirt warna peach dan cardigan warna hitam tampak sempurna ditubuhnya. Flat shoes dan tas warna senada dijinjingnya.

Tampaknya Ms. Jennifer dan Mr. Hans siap mengantar mereka. Mereka menunggu di loby dan 2 cogan ternyata udah siap duluan disana.

"Maaf Ms. Jeniffer kami membuat anda menunggu." Kata Giselle penuh penyesalan.

"Kali ini dimaafkan. Lain kali time management kalian diperbaiki. Jangan dibiasakan telat." Sahut Ms. Jeniffer datar.

"Kalian tampak cantik malam ini" kata James.
"Thanks!" Kata illy dan Giselle bersamaan.

"Udah ngga usah basa basi. Ingat reward ini bukan sekedar untuk bersenang senang atau double date. Kalian harus mempersiapkan presentasi dan laporan mengenai Victoria Peak minggu depan" Kata Mr. Hans penuh kemenangan, sedangkan ke 4 peserta itu melongo dan shocked....*bayangin sendiri muka mereka ya*

"Whateverlah...yang penting seneng dulu..." Teriak Illy.
"Iyalah...gue hari ini mau menikmati hidup pokoknya" sahut Giselle.

* * *

Ms. Jeniffer dan Mr.Hans mengantar mereka sampai di Kowloon Park. Mereka memberi waktu untuk team ini menghabiskan waktu mereka selama 5 jam hingga pukul 11 p.m nanti.

Betapa senangnya mereka karena msih ada beberapa jam untuk menikmati kota Hongkong pada malam hari. Sebenarnya Illy dan Giselle tak tau mau ngapain di kota sebesar Kowloon ini.

Betapa melegakan bagi Ali saat James secara spontan mengajak Giselle untuk menikmati Kowloon city. Sebenarnya tanpa Ali bilang James udah tau arti tatapan mata mereka berdua si Ali n Illy.

"Tapi James... Gue maunya...mau..." Kata Giselle terbata bata.

"Mau apaaa....udah lo ma gue aj. Tar jam 9 kita ketemu di Victoria Tram ya Li..." Sahut James seraya menarik tangan Giselle tanpa memberinya kesempatan untuk berucap.

*victoria tram : kereta yang akan membawa mereka menelusuri victoria peak untuk menikmati keindahan kota Hongkong. Dan tram ini beroperasi dari pagi sampai midnight*

Ali mendekati Illy yang tampak canggung. Mata teduhnya selalu berhasil menghujam jantung Illy tanpa ampun. Kalau udah ga tahan bisa pingsan kali karena tatapan matanya itu...*halah lebay xixi...

"Kak...gue takut kalo kita kesasar atau gimana2 gitu. Karena biasa gue tour sama teman. Bukan yang private gini..." Kata Illy sambil menundukkan kepalanya. Dia takut kalo mata Ali membuatnya kena serangan jantung seketika.

Tapi...
Tanpa canggung Ali meraih dagu Illy dan menengadahkan wajahnya. Lekat...lekat dan makin lekat..."No need to fear...ada gue. Kalo cuma Kowloon city gue tau kemana kita harus menghabiskan waktu...." Ali berkata dengan sangat lembut.. Entahlah kenapa koq dia bisa seperti ini...

Mamiii...jantung aq mau copot mam...batin Illy. Mungkin kalo ini kartun jantung Illy melompat jatuh ke tanah dan diraih Illy lagi untuk kembali ke tempat semula...hahaa..

Ali meraih tangan Illy dan mengajaknya menyusuri sepanjang jalan di Kowloon city. Banyak pedagang disepanjang jalan itu. Hingga Ali berhenti disebuah lapak yang menjual berbagai pernak pernik.

Kalung tali berwarna merah dengan batu giok hijau muda berbentuk petir dipilih Ali dan dipakaikanya untuk Illy. Cocok sekali.

"Kamu suka, bie?" Tanya Ali
"Suka banget kak...tapi....kenapa kak Ali panggil aku bie?" Tanya Illy bingung.
"Karena kamu kaya barbie n chubby jadi kunamai Illybie aja..." Ali tersenyum dan memberi beberapa dollar pada penjual kalung itu.

Illybie...? Itukan brand yang ada digaun gue. Mama yang bikin brand dengan nama itu kan ya...? Batin Illy sekali lagi.Ahhh....whateverlah...

"Kenapa harus petir kak gioknya?" Sekali lagi Illy tak mengerti apa maksud Ali.

"Gapapa...supaya kamu ingat aq aja. Sekali mengingatq maka pikiranmu akan terasa seperti tersambar petir yang tepat menghujam jantung kamu...hahaa..." Jawab Ali penuh dengan kiasan.

Ali tak pernah merasa sebahagia ini, begitu juga dengan gadis yang ada dalam genggamannya ini.
Selanjutnya mereka menuju sebuah cafe terbuka disepanjang jalan Kowloon city.

Disana . . .

---------------------------------------

Aciee..ciee...Ali co cwit...cuit cuit... Ternyata ga cukup satu part buat ceritain mlalmingan mereka. Jadi ditunggu nextnya aja yaaa...


KAMU PUNYA AKU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang