Too Late

1.7K 79 0
                                    

Malam ini illy tampak gundah gulana. Bagaimana tidak? Bayangan Ali selalu muncul dibenaknya. Apalagi first kiss mereka tadi berhasil mengalihkan dunia illy malam ini.

ILLY POV

Apa maksud semua ini? Kenapa dia kubiarkan mengambil first kiss aku? Duh...kenapa aku semurah ini dihadapannya?

Mataku sulit untuk terpejam. Tubuhku hanya bisa berguling ke kanan dan ke kiri. Akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kingsizeku dan berpindah duduk di balkon kamarku.

Aku masih berharap bisa ketemu kamu lagi kak...ditatapnya langit yang penuh bintang malam itu. Seandainya kamu disini dan tau isi hatiku kak...

I miss u a lot...

* * *

ALI POV

Kamu tampak begitu mempesona Bie....tapi kenapa harus ada Axel? Apa yang harus aku lakukan buat dapetin kamu Bie? Kenapa aku harus dikuasai oleh komitmenku sendiri?

Kamu dan perasaanku yang akan jadi korban dari komitmenku Bie...padahal toh tetap saja wanita mengganggu pikiranku dan jelas2 akan mempengaruhi prestasiku.

Aaakhh... Aku mengacak rambutku, aku bingung sendiri dengan apa yang sedang aku hadapi. Aku masih pengen ketemu kamu lagi Bie...

I still miss u...really really miss u...

» » ¥ « «

Blink..."Bie... besok aku mau balik ke Padang. Please ya Bie temui aku di Airport Terminal 2D jam 7 malam. Pesawat take off jam 9 jdi kita masih ada waktu untuk berbincang."

Clung..."Kak...maaf aku belum tau bisa kesana atau tidak."

Blink..."Please Bie, aku sudah berpikir keras semalam. Karena kamu milik Axel aku akan berhenti cari kamu. Tapi kalo nanti kamu temui aku, aku akan pertahankan janjiku Bie..."

Clung..."Beri aku waktu untuk berpikir ya kak...karena tidaklah mungkin kita menjalin hubungan tanpa adanya kepastian. Aku bukan barang mainan yang bisa dimainkan lalu diletakkan begitu saja"

Blink... "Baiklah Bie...besok adalah waktu penentuan untuk kita. Jika kamu tidak muncul maka akupun tak akan mengganggu kalian lagi. Maafkan aku Bie..."

Air mata seketika luruh dipipi illy membaca pesan Ali yang terakhir. Andai saja kamu tau siapa Axel sebenarnya kak... Aku terjebak dalam permainanku sendiri...

Ali disebrang sana mengharapkan balasan dari illy untuk pesannya yang terakhir. Beberapa menit berlalu tanpa ada respon...Apakah aku memang sudah tidak berarti lagi buat kamu Bie?

» » ¥ « «

Mami Lois dan papi Rizal menunggu putri semata wayangnya untuk sarapan bersama. Jarang2 mereka punya quality time seperti ini...

"Hai dear! Kamu koq keliatan kusut gitu...kamu sakit ya sayang?" Selidik mami Lois

"Wah...wah anak papi kenapa nih? Jarang2 lho cembetut gini. Ada yang nyakitin kamu sayang? Sini suruh hadapi papi biar papi ketekin..."Gurau papi Rizal

"Aah...papi...koq diketekin sih, itu ketek kan punya illy..." Sahutnya manja nggelendot sang papi.

"Illy, lusa papi mau pulang ke Turki, kamu mau ikut?" Tawar papi Rizal

"Nooo...illy capek. Setahun udah 3x keluar negeri. Pengen istirahat pap..."

"Yakin ga mau? Kalau gtu minggu depan ikut mami aja ke Padang. Mami kangen sama tante Eci" kata mami Lois.

"Padang? Mau mam kalo ke Padang" sahut illy tampak girang mendengar kata Padang.

* * *

@Terminal 2D Soekarno Hatta Airport

Ali sengaja berdiri di depan terminal 2D, dengan tujuan jika illy datang maka dia tidak perlu kerepotan mencarinya.

Ali berhahacem (harap2cemas) akankah illy datang menemuinya malam ini? Isi di otaknya hanyalah illy,illy dan illy.

* * *

Jam menunjukkan pukul 6.30. Illy masih saja termenung di kamarnya. Dia terlihat bingung antara harus menemui Ali atau tidak...

Yang ada malah dia memikirkan bagian demi bagian kisah yang dia lewati bersama Ali...yang paling membekas adalah...

Sakit hati ketika Ali bersama Raquel di green house ketika di Hongkong. Sakit lagi ketika ingat Ali bersama Nabila saat pulang dari Hongkong dan saat racing kemarin.

Disatu sisi illy ingat saat2 romantis bersama Ali. Bermain piano di music room, dinner di Cafe Le BLANC, malmingan di Victoria Peak, Berdansa di ballroom, berkunjung disetiap sudut kota HK, dan yang terakhir first kiss dari Ali untuknya.
*
*
O.k fix...kalo aku marah berarti aku terlalu berlebihan. Kenangan kami terlalu manis untuk dilupakan, apalagi lebih banyak yang manis dagipada yang pahit.

Jam udah menunjukkan pukul 7.30p.m illy bergegas menuju ke airport. Tanpa ganti baju dia langsung menuju ke garasi. Disambarnya kunci mobil Porche merah metlic miliknya.

"Mi...Pi...illy keluar sebentar ya, urgent nih mi...." Pamitnya tanpa menoleh ke mami papinya

Gaspun ditancapnya kencang. Kak...maafkan aku, wait for me o.k. Shit...Jakarta selalu saja macet mana masih jauh lagi jaraknya. Waktu yang dimiliki kini tinggal 1 jam karena jam 9 dia bakalan take off.

* * *

Berkali kali Ali melirik jam tangannya. Berkali kali pula kepalanya mendongak, celingukan mencari sosok gadis yang diharapkannya.

Sudah jam 8 dan dia tak muncul...berarti memang dia tidak menginginkanku...bisik Ali dalam hati. Raut wajahnya tampak memelas sedih. Sengaja tidak dikirimnya bbm ke illy karena dia mau melihat kesungguhan illy.

Karena waktu tinggal 30 menit lagi untuk take off maka degan langkah gontai Ali memutuskan untuk masuk melalui penjagaan boarding pass, melewati ruang tunggu dan langsung masuk ke dalam pesawat.

* * *

Ciiiitttt.......ciiittt....illy ngebut dan mengerem mobilnya tepat di pelataran airport, tak peduli dengan omelan orang disekitarnya dia lari dan mencari cari keberadaan Ali...

Matanya mencari kesana kemari. Masih ada waktu 10 menit untuk aku ketemu kamu kak...tapi rasanya sia2 kamu pasti sudah didalam pesawat itu, batinnya tampak putus asa dan benar saja saat dia bertanya di bagian boarding pass pesawat jurusan Padang udah take off baru saja.
*
*
Illy duduk disalah satu bangku yang ada disana...dia menangis, menyesali akan kekerasan hatinya. Ya kali ini dia benar benar menyesal.

Hingga ada sebuah tangan kekar yang menyentuh bahunya dan berkata...."Hey....don't ever cry...Sudah jangan menangis..."

Jeng...jeng....siapakah yang empunya tangan kekar itu? Siapapun itu ya
b e r s a m b u n g

Sory klalo gaje...tapi sumpah demi apa...part ini cari inspirasinya susah binggoww....



KAMU PUNYA AKU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang