Traumatic

1.9K 56 0
                                    

Kali ini Illy menuruti apa kata Ali. Dia stay dirumah dan berencana masak lauk kesukaan Ali. Illy mengantar suaminya ini sampai ke depan pintu rumah. Perlengkapan sudah dibawakan Dany semua, kecuali tas milik Ali, sudah ritual akan dibawakan Illy hingga depan rumah.

"Sayang aku berangkat dulu ya. Jagain baby kita baik2" pesan Ali

"Iya....sukses ya honey, awas ya kalo modus sama nenek lampir genit itu..."

"Sudahlah jangan berpikir yang macam-macam. Buat dirimu happy tanpa perlu memikirkan hal hal yang ngga penting...." Pesan Ali sambil memeluk dan menyibakkan rambut istrinya.

Cups...!
Satu kecupan sayang mendarat di kening Prilly sebelum calon daddy ini berangkat. Saat hendak berlalu sebuah teriakan menginterupsi langkah Ali dan Dani.

"Liiiii....Daannn....tunggu tunggu...." Teriak Tobi

"Apaan sih Tob mpe lari lari gtu...?" Tanya Dani

"Heheh...kecupan buat gue mana...hehe...klo perlu tinggalin duit Li buat uang saku...heheh..." Kata Tobi innocent banget smbil meremas-remas T-shirt yang dikenakannya.

"Dasar gembulll....amit amit mbul..amit..!" Teriak Illy sambil mengelus ngelus perutnya dan mengetok ngetok pintu didepannya.

"Tobilll.... Gw kasi kecupan mau? Pake sepatu gue nih om gembul...trus duitnya mulai nti gue siapin duit monopoly biar awet...nilainya juga kaga naik turun.." Sahut Ali sekenanya.

"Terserah lu deh li, pokoknya pulang beliin gw sosis bakar sama kue bandung ya Liii....please...please..." Pintanya dengan wajah memelas.

"Walah dasar lo tukang makan, bilang aja suru bawain makanan, pake minta kecup segala...sini aku kecupin beneran" kata Dani sambil memonyongkan bibirnya dan merem. Tobi yang melihat raut muka Dani malah lari masuk ke rumah..."Noooooooooo.....mommyyyyyy.....pappiiiiii"
Dasar jin Tomang atu ini...

*
*

@Ruang Persidangan

Ali duduk bersama bu Khanza, sungguh lelaki yang berwibawa. Mereka menunggu kehadiran suami bu Khanza. 15 menit telah berlalu, hingga pintu pengadilan itu terbuka lebar....

Tok...tok... Tok... Bunyi sepatu itu mendekati ruang persidangan. Ada hal yang sedikit mengejutkan disana... Pasalnya Aliando seperti mengenal lelaki itu...

Betapa kagetnya mereka berdua saat muka bertemu muka....

"Iqbal...."

"Ali...."

Kebingungan terpancar di raut wajah keduanya. Apalagi jika bukan rasa ingin tau yang besar yang terselip di hati Ali. Bagaimana bisa suami wanita ini adalah Iqbal...padahal jelas2 di berkasnya nama lelaki itu adalah 'Vino Setiawan'

* * *

Perjumpaannya dengan Iqbal ini mengingatkan Ali pada peristiwa beberapa tahun silam saat istrinya hampir diperkosa oleh lelaki itu di Papua.

'Aku harus segera menyelesaikan kasus ini atau dia akan mengusik keluargaku, pantas saja jika bu Khanza mengeluh lelaki ini sangat ringan tangan, aku tidak mau dia mengganggu my Bie nanti...' Batin Ali setengah melamun.

* * *

IQBAL POV

Hey...!!
Laki-laki itu!! Ali....laki2 yang pernah mencoreng mukaku, karena tindakan seronokku. Ya, itu memang salahku sebenarnya. Tapi bagaimana bisa Khanza pakai dia sebagai pengacaranya??
Apalagi tatapan Khanza sepertinya lain ke Ali...

Huh...!! Aku harus segera cari tau...

* * *

Persidangan hari ini berjalan sangat mulus. Pertanyaan Ali cukup membuat Iqbal kewalahan. Rasanya dia ingin segera mengakhiri persidangan ini dan segera membawa Illy pulang.

KAMU PUNYA AKU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang