@Waisae Beach Hotel

1.6K 77 0
                                    

Waisai Beach Hotel

Hotel bertaraf internasional, tapi bukan seperti hotel pada umumnya. Jika di perkotaan hotel berbintang menjulang tinggi, disini tempat peristirahatan didesain dengan arsitektur tradisonal.

"Siang mas, ada yang bisa saya bantu?" Sapa resepsionist itu dengan senyum

"Siang mba, saya udah booking beberapa kamar mba dari beberapa minggu yang lalu, kami rombongan dari Jakarta. Akomodasi a.n Ali Jefferson Syarief mba" kata Ali

"Tunggu sebentar ya mas, say cek dulu" jawab resepsionis sambil matanya lebarrr liat cogan didepannya ini.

"Ehemmm....ehemm... Ga pake lama ya mba. Kak kamu sini donk itu biar diurus James ato Brandon" Kata illy jealous.

"Ngga perlu sampe segitunya Bie... O iya mba seblmnya saya mau tanya, bisa saya ketemu dengan manager executive disni? Pak Iqbal yach kalo ga salah?" Tanya Ali

"O iya pak betul sekali.Pak Iqbal manager kami. Tggu sebentar ya pak, saya hubungkan dulu..."

Selang beberapa saat, kartu dengan barcode untuk kamar udah mereka terima. Tapi Ali mengajak mereka untuk menemui Iqbal terlebih dahulu di kantornya.

*
*

"Hai....Apa kabar bro, wah kamu kelihatan mapan sekali." Sapa Ali

"Baik bro. Gimana ? ga nyesek kan berkunjung ke Raja Ampat?" Tanya Iqbal

"Perkenalkan nih teman2 gue...."

"Li koq lo ga pernah cerita kalo punya teman disini" kata Brandon sambil menyikutnya.

Satu persatu rombongan diperkenalkan. Saat diperkenalkanya Illy tangan Iqbal nyangkut agak lama. Illy menatap Ali dan bukan menatap Iqbal seolah2 Illy meminta penjelasan ada apa dengan temannya ini.

"Ehem....yang ini udah dipatenkan buat gue bro..." Kata Ali

"Oh...eh...sory...sory bro. Wajahnya mirip sesorang yang pernah aku kenal." Kata Iqbal yang tampaknya memang berpikir keras dan dipegangnya pelipisnya. Sungguh aneh...

Iqbal menjamu mereka dengan penuh keramahan. Ternyata ide dan akomodasi berlibur ke Raja Ampat ini ada yang telah mengatur semuanya, siapa lagi kalau bukan Ali dan Iqbal.

* * *

Malam ini mereka melakukan kegiatan yang berbeda. Ada yang spa..., berenang, main pool (billiard), dan menikmati sunset di pantai. Ali dan Illy memilih menikmati indahnya sunset.

Setelah membersihkan diri, mereka memang sudah janjian untuk menghabiskan waktu di cafe temaram di pinggir garis laut ini. Tampak beberapa turis asing disana, ngga jauh beda dengan couple kita, rata2 mereka semua berpasangan.

Ali tengah menunggu Illy di salah satu meja. Gadisnya ini tengah berjalan menuju meja yang telah dipesan Ali. Sore ini Bie tampak cantik dengan long dress batik berwarna peach tanpa lengan, dan hanya tali yang melingkar di lehernya. Flat shoes senada dipakainya sehingga ngga mengurangi kenyamanannya.

Ali selalu berdecak kagum melihat bidadarinya itu. Dikecupnya tangan Illy, dan dipersilahkannya duduk.

"U r awesome beib...." Kata Ali

"What? Jangan panggil beib ah kak...geli tau"

"Haha... Kamu ini aneh masa iya geli dipanggil beib"

Ali menggandeng tangan bidadarinya ini menuju pesisir pantai. Mereka sungguh menikmati udara sore ini, duduk di atas pasir putih, menghadap hamparan air yang biru dan bening, cahaya kuning keemasan yang dinantipun mulai menenggelamkan diri sedikit demi sedikit.

"So beautiful right, Bie?" Tanya Ali sambil merangkul gadis disampingnya ini.

"As beautiful as me, isn't it?" (Secantik aku kan?) Kata Illy dengan senyum menggoda dan keduanya beradu tatapan.

"Kamu lebih cantik sayang..." Kata Ali dengan lembut. Dan makin mendekatkan wajahnya hingga tak ada jarak diantara keduanya.

Diciumnya bibir bidadarinya ini dengan penuh kelembutan. Di telusurinya rongga mulut Illy. Matahari aja mpe malu ngeliatnya maka menenggelamakan diri. Hanya ada temaram lampu kecil jauh dari tempat mereka duduk.

Hembusan angin dan desiran suara ombak menambah suasana menjadi beda...Ali tak kuasa menahan keinginanya, dipegangnya tengkuk Illy dan dilumatnya lidah dan bibir Illy. Illy yang merasakan gemuruh di dadanya memeluk kekasihnya ini. Dielusnya punggung lelakinya dengan lembut, yang otomatis menambah hasrat sang lelaki....*terusin sendiri ah...sensorr...

Hasratnya pun semakin memuncak, ya tak bisa dipungkiri jika hati udah terpaut satu dengan yang lain, apapun bentuk bahasa cintanya pasti membuat kenikmatan tersendiri bagi keduanya.

Ditidurkannya Illy diatas hamparan pasir putih itu, ditindihnya dengan perlahan. Yaa...tempat ini begitu private... Apalagi matahari tengah digantikan bulan dan bintang. Ciuman Ali yang menyusuri bibirnya kini berpindah ke leher jenjang Illy.... *duh mereka yg mesum knp gw yang malu.... Ayo pada tutup mata...

Nafas keduanya tampak terengah engah... Menyadari kekalapannya ini Ali perlahan memeluk Illy dan didudukkannya Illy...

Malu...malu...iya malu yang tak karuan dirasaakan oleh illy. Pipinya blushing kepalanya menunduk ada rasa senang, takut dan bersalah di dalam hatinya....

Ali menarik dagu Illy dan mengecupnya sesaat...
"Bie, aku minta maaf ya... Tiap kali melihatmu adrenalinku selalu bergejolak..." Katanya sambil tersenyum.

"Tapi...tapi Illy takut kak. Illy takut kalau ku tolak kamu marah, kalo kubiarkan jagan2 kita kebablasan, Illy takut..." Tiba2 matanya berkaca2

"No need to fear, Kamu kan punya aku..." Dipeluknya Illy erat2 menandakan dia tak mau kehilangan cewe didepannya ini.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada sepasang mata yang selalu mengamati gerak gerik keduanya.

Ali mengantarkan Illy ke kamarnya dan menyuruhnya untuk istirahat, karena besok mereka akan berlayar, diving dan snorkling. Sebelum meninggalkan Illy dikecupnya pucuk kepala gadisnya ini.

* * *

Dikamar ini Illy sendirian karena Kaia belum juga pulang.

Tok tok tok...

Ceklek!...

"Hai, Illy Brenda Latuconsina" sapa Iqbal dengan seringaian yang aneh.

"Kak...kak Iqbal koq tau nama lengkap gue..." Tanya Illy keheranan.

"Illy kamu lupa ya sama aku. Aku Iqbal anak pak Harahap rekan papa kamu"

"Oh...eh...iya terus?"

"Bolehkah saya masuk?" Pintanya dengan nada memaksa.

"Maaf kak sudah malam. Lebih baik besok saja" tolak Illy denagan halus.

"O.k kalau kamu tak mau aku ada disini. Selamat malam"

O.k Illy aku akan pakai caraku sendiri buat deketi kamu. Ngga peduli dengan Ali sekalipun

Keringat dingin mengucur dari pelipis Illy, rasanya takut melihat Iqbal seperti itu.... Sebenarnya siapa dia hah??!?



KAMU PUNYA AKU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang